Selasa, 27 Oktober 2015

Funfiction Boyfriend _ My lady Chapter 4

Annyeong Chingu^^ terimakasih sebelumnya yang berminat membaca Fun fiction punya ku. Silahkan lanjutkan membaca nya ^_^ selamat membaca...


"My Lady"

Chapter 4


*Cast 

-Jo KwangMin

-Jo HyunMin

-No Minwoo

-Kim Donghyun

-Lee Jeongmin

-Shin Hyunseong

-Jung Hyo Bin


Rating = 13 th

Genre = Comedy,Romance,           Konflik.


My Lady

-All Give me a Love-



"Bagaimana kau kenyang? Aku lihat tadi kau baru saja memakan nya sedikit. Ayo kau harus makan!". KwangMin mengambil kan mie untuk di masukan ke dalam mulut Hyo Bin.

"Aku tidak mau..!". Tolak Hyo Bin menutup mulut nya.

"Kenapa? Apa kau menaruh racun pada makanan ku?".

"Ah ma,mana mungkin kau gila ya. Aku tidak sejahat itu".

"Kalau begitu makanlah..A,a". KwangMin menyuapi Hyo Bin dan terus memaksa Hyo Bin untuk memakan mie nya.

Mau tidak mau ia pun harus memakan mie special buatan nya.
"Am...". Hyo Bin telah memakan mie nya, dengan terpaksa ia mengunyah mie yang terasa asin pedas itu. Ia pun mengingat berapa sendok garam yang telah ia masukan ke dalam mie nya.

"Kenapa mata mu seperti ingin menangis? Apa kau terharu karena majikan mu yang tampan ini perhatian pada mu?". Ujar KwangMin tertawa, sambil terus menyuapi Hyo Bin.

Sialan aku bisa darah tinggi kalau sampai menghabiskan mie ini, Huek siapa pun tolong aku

Dari kejauhan tampak seorang pria jangkung memakai jas hitam memperhatikan mereka, ia pun diam-diam memotret mereka melalui ponsel nya.

"Aku harus melaporkan hal ini pada tua Jo, jangan sampai terlambat".

***

Hyo Bin mengambil beberapa botol air minum dari dapur ke kamar nya. Lalu meminum nya, sesekali ia menampung air di mulut nya sampai menggembung pipinya untuk menghilangkan rasa asin yang masih terasa di mulut nya.

"Argh! Sial rasa asin nya masih terasa di mulut ku".

Hyo Bin menyudahi minum nya. Dan berjalan mendekati meja yang dekat dengan jendela, yang tirai nya masih terbuka.

Ia mengambil beberapa buku dan mulai menyibukkan diri nya dengan buku-buku itu.

°°

HyunMin sedang berusaha memejam kan mata nya. Berusaha untuk tidur, namun tak bisa. "Ckk". Ia mendengus kesal, dari tadi ia berusaha untuk tidur, namun rasa kantuk itu tak kunjung datang, padahal ini sudah larut malam.

HyunMin menyerah, ia pun bangun dan berjalan keluar balkon kamar nya. Ia merasakan angin malam yang dingin membuat nya menggosok-gosok kedua telapak tangan nya. HyunMin tersenyum tipis melihat Hyo Bin yang sibuk dengan buku-buku nya. HyunMin memutuskan untuk pergi ke kamar Hyo Bin, sambil menunggu rasa kantuk itu datang.

°°

`Tok..Tok..tok..

Hyo Bin yang sedang menulis berhenti sejenak, saat mendengar ketukan pintu yang memecahkan keheningan di kamar nya. Ia melirik ke arah pintu yang masih tertutup rapat.

"Cah..Siapa sih malam-malam seperti ini. Siapa?". Hyo Bin sedikit berteriak, sambil mengarahkan wajah nya ke pintu.

"Ini aku HyunMin, cepat buka!".
Sahut HyunMin di balik pintu.

Hyo Bin memutar kan mata nya. Mau apa lagi malam-malam seperti ini dia menemui Hyo Bin.
Dengan wajah cemberut Hyo Bin membuka pintu untuk HyunMin.

"Ada ap__". Belum saja Hyo Bin mempersilahkan masuk, HyunMin sudah menyelonong masuk mendekati meja belajar Hyo Bin dan memperhatikan pekerjaan Hyo Bin dengan buku-buku itu.

"Yak.. kau menyelonong masuk saja". Protes Hyo Bin yang masih memegang knop pintu yang masih terbuka.

"Kenapa? Ini rumah ku kan". Balas HyunMin tanpa melihat Hyo Bin, mata nya terfokus pada pekerjaan Hyo Bin. Ia membuka lembaran-lembaran buku Hyo Bin.

"Kau mau apa?". Tanya Hyo Bin lagi, sambil menutup pintu nya dan berjalan mendekati HyunMin.

"Tidak ada, aku hanya tidak bisa tidur dan melihat mu sedang sibuk dengan soal soal ini. Sepertinya kau sedang kesulitan, mau aku bantu?". Tanya HyunMin, sambil melirik Hyo Bin yang duduk di samping nya.

Hyo Bin menyungging kan sebelah bibir nya, Apa yang dia tawarkan? Membantu menyelesaikan Tugas nya? "Hei sudah sana kau tidur, ini itu pelajaran kelas tiga, sangat sulit". Hyo Bin menarik buku nya ke depan nya, dan mulai fokus dengan soal-soal tugas.

HyunMin tersenyum tipis lalu menaruh sebelah tangan nya di meja untuk menompang dagu nya. "Kau pikir aku kelas berapa". Ucap HyunMin sambil melihat ke sembarang arah.

Hyo Bin melirik HyunMin, tidak mengerti apa yang dia ucapkan.
"Memangnya kau kelas berapa?".

HyunMin membalas lirikan Hyo Bin "Sama seperti mu". Sahut HyunMin singkat.

"Mwo?". Hyo Bin terkejut, kenapa bisa sama dengan nya. Bukan kah dia adiknya KwangMin, mana mungkin bisa sama-sama kelas tiga. Apa jangan-jangan KwangMin sempat tidak naik kelas, tapi tidak mungkin! Kelihatan nya KwangMin itu murid yang cukup pintar.

"Jangan kaget, itu karena aku terlalu pintar untuk menjadi murid kelas dua. Jadi saat aku naik kelas dua, kepala sekolah menawarkan ku untuk bisa loncat kelas. Ya karena aku sudah pengen cepat-cepat lulus jadi aku terima tawaran nya". Jelas HyunMin dengan penuh kebanggaan di wajah nya, ya sedikit menyindir Hyo Bin juga. Karena tadi Hyo Bin telah meremehkan nya ha ha.

Hyo Bin tersenyum ketir mengetahui ternyata HyunMin itu seorang yang jenius, dan ia malu telah meremehkan nya.

"Baiklah karena aku baru masuk dan harus mengejar materi. Kau bisa membantu ku?".

HyunMin terlihat sok sok an berpikir, membuat Hyo Bin kesal.
"Ya sudahlah kalau tidak mau, aku bisa meminta bantuan KwangMin". Hyo Bin segera mengambil pulpen nya dan melanjutkan tugas nya.

"Haha baiklah, wajah mu lucu ketika kau ngambek. Pantas saja Hyung ku suka sekali menindas mu". HyunMin mengusap pelan pucuk kepala Hyo Bin, dan Hyo Bin segera memukul pelan tangan HyunMin.

Hyo Bin membawa buku nya ke sebuah meja yng berada di tengah-tengah kamar nya, agar lebih luas dan nyaman ketimbang meja yang berada dekat dengan jendela yang terasa sempit untuk dua orang.

°°

"Tenang saja Joyoung, aku sudah memikirkan baik-baik sebelum aku memutuskan dia masuk ke dalam rumah ku. Awasi dia terus, jika hal yang kau takutkan terjadi aku sudah menyiapkan sebuah rencana  ". Ucap Tuan Jo pada sekretaris nya, yang melaporkan Photo yang ia ambil saat YoungMin bersama Hyo Bin sedang suap-suapan.

"Baik pak, akan saya laksanakan". Jawab Joyoung membungkukkan badan nya kemudian pergi.

"Aku bukanlah orang bodoh Joyoung. Aku sudah menyiapkan sebuah rencana dari jauh-jauh hari. Jika sebuah rumput liar tumbuh di sekitar Bunga, maka harus segera di cabut hahaha".

***

"Apa tidak ada rumus lain, kau memberikan rumus-rumus yang sulit di pelajari". Ucap Hyo Bin yang sedang berkutat dengan soal fisika yang memusingkan. Sesekali ia menekan-nekang kening nya yang mulai terasa pusing, belum lagi matanya sudah sangat mengantuk tapi tugas masih banyak yang harus di kerjakan.

"Kau nya saja yang bodoh". Jawab HyunMin sambil menoyor pelan kening Hyo Bin.

"Yak kau jahat sekali, otak ku ini sudah lama tidak belajar makanya sulit menerima pelajaran". Balas Hyo Bin tak mau di salahkan.

"Yak bagaimana kau mau mengikuti tes beasiswa nya, jika otak mu tidak bisa bekerja. Apa kau yakin dengan sebulan kau akan mampu mengikuti tes nya?".

Hyo Bin hanya diam sambil mengerucut kan bibir. Benar juga kata HyunMin, ah dasar Hyo Bin pabo!

"Hahaha jangan cemberut begitu, aku gemas melihatnya".
HyunMin tidak tahan melihat Wajah cemberut Hyo Bin, rasanya ingin sekali ia mencubit pipi Hyo Bin yang selalu di kembung-kembung kan.

"Oh iya, sepertinya aku mempunyai buku fisika yang isinya mudah di pahami, aku yakin kau bisa. Tunggu sebentar ya aku ambilkan dulu".

"Eh tid__".

HyunMin begitu saja pergi ke kamar nya untuk mengambilkan buku. Setelah mengambil buku, HyunMin mengambil 2 kaleng minuman untuk menyegarkan mata Hyo Bin yang sudah mengantuk.

"Ini dia Buk__". HyunMin menghentikan ucapan nya saat membuka pintu dan melihat Hyo Bin telah tidur di meja nya.

HyunMin tersenyum tipis, ia meletakkan minuman nya di nakas yang berada di samping tempat tidur. HyunMin mengambil selimut yang berada di kasur. Lalu HyunMin memasang kan selimut nya di tubuh Hyo Bin dari arah depan, HyunMin sedikit mencondongkan Badan nya untuk menjangkau seluruh tubuh Hyo Bin, tak sengaja sebuah pulpen tersenggol dan jatuh ke kaki Hyo Bin membuat Hyo Bin terperanjat mengangkat kepala nya, Dan *Chu.. Tak sengaja HyunMin mencium Kening Hyo Bin. Dan saat Hyo Bin merasakan sesuatu yang lunak mendarat di kening nya, ia pun mendongkak kan kepala nya. Dan terjadilah pertemuan dua pasang mata dalam satu tatapan yang begitu dekat.

HyunMin pun diam terpaku dalam posisi masih memegang selimut yang sedang ia pasang di tubuh Hyo Bin, seolah seperti HyunMin memeluk Hyo Bin.

"Apa yang kau lakukan?". Ucap Hyo Bin menyadarkan HyunMin yang masih menatap nya.

*PLAKKK

HyunMin mengusap-usap pipi nya yang terasa panas. "Kenapa kau menampar ku?"

"Kau sendiri kenapa mencium ku..".

"Siapa yang mencium mu, aku hanya sedang menyelimuti mu. Dan aku tidak tau kenapa tiba-tiba kau terbangun dan mengangkat kepala mu..Dan bibir ku tak sengaja menyentuh kening mu. Lihat gara-gara kau bibir ku terluka kan!". HyunMin menunjukkan bibir nya yang memang sedikit mengeluarkan darah.

Hyo Bin hanya diam, sebenarnya kejadian ini tidak harus di permasalahkan, tapi ia sudah terlanjur malu . Jadi dia sok sok an marah, untuk menyembunyikan rasa malu nya.

Ya Tuhan Ciuman pertama yang aku dapatkan dari seorang pria adalah dari HyunMin

***

Hyo Bin sedang menulis hasil Tugas di papan bor.

"Bagus Jung Hyo Bin, jawaban mu tepat sekali". Puji Guru tersebut, saat Hyo Bin sudah selesai menulis nya.

"Silakan duduk kembali". Hyo Bin membungkuk sejenak lalu kembali ke kursi nya.

"Wah bagaimana bisa dia sudah bisa materi ini dengan cepat, padahal menurut ku materi ini cukup sulit". Bisik seorang murid, membuat Hyo Bin tersenyum senang.

"Hmm apakah ini berkaitan dengan terluka nya bibir adikku". Ucap KwangMin, mencondongkan Badan nya ke samping. Tepat nya ke arah Hyo Bin.

Hyo Bin mendorong pelan KwangMin. "Ah HyunMin, Apa kau menceritakan kalau kau tak sengaja mencium Kening ku ". Batin Hyo Bin bertanya-tanya.

°°

Park Ah byul diam menatap kosong buku nya. Ah pikiran nya masih bertanya-tanya tentang hubungan KwangMin dan HyunMin dengan si anak baru Jung Hyo Bin.

"Apa mereka bersaudara? Kalau bersaudara aku akan dekati dia, agar aku bisa jadi teman dia dan bisa dekat dengan KwangMin".

"Ah atau jangan-jangan Hyo Bin adalah tunangan KwangMin atau HyunMin".

"Tidak, jangan-jangan mereka sudah di jodohkan".

Kalimat bertanya-tanya itu selalu ada di pikiran nya. Sial gara-gara anak baru itu dia cemburu. "Sebenarnya siapa dia? Aku harus mencari tau, agar pikiran ku ini tenang, dan tidak lagi penasaran". Batin Park Ah byul.

*Darrr...
Tiba-tiba HyunMin datang mengagetkan Park Ah byul. Ya HyunMin dan Ah byul satu kelas, dan beda kelas dengan KwangMin.

"Yak HyunMin-ssi kau mengagetkan ku eoh". Ah byul memegang dada nya yang terasa berdegup kencang, saking terkejut nya. Ya karena ia sedang sangat serius dengan lamunan nya.

"Hahaha Mian Mian, kau sedang apa melamun seperti itu". Tanya HyunMin kemudian duduk di kursi depan tapi menghadap Hyo Bin.

"Aku sedang memikirkan sesuatu". Balas Ah byul sambil menggunakan sebelah tangan nya untuk menompang dagu nya.

"Sudahlah tak perlu memikirkan aku". Ucap HyunMin tertawa kecil.

"Yak aku serius..". Ah byul mengangkat tangan nya yang sedang menompang dagu nya untuk menunjukkan kepalan tangan nya  yang greget ingin memukul HyunMin.

"Memang nya kau sedang memikirkan siapa?". HyunMin menurunkan tangan Ah byul yang mengepal dan masih terangkat.

"Aku penasaran dengan hubungan kau, dan KwangMin dengan Jung Hyo Bin".

"Kenapa penasaran?".

"Karena kalian begitu dekat".

"Jadi? Kau cemburu?".

"Yak! Siapa bilang aku cemburu karena KwangMin dekat dengan Hyo Bin..".

HyunMin mengepalkan tangan nya kuat-kuat. Apa yang Park Ah byul katakan? KwangMin? Ah tidak itu membuat hati HyunMin sakit dan sangat panas, rasanya seperti ada api yang berkobar-kobar di dalam hati nya.

HyunMin berusaha tersenyum yang sulit ia lakukan pada saat hatinya sakit. "Aku kan tidak mengatakan Kau cemburu karena KwangMin dekat dengan Hyo Bin".

Ah byul memalingkan wajah nya yang mulai merah karena malu.
"Yak HyunMin kau tau kan, aku ini menyukai Hyung mu dari dulu. Tapi dia tidak peka dengan perasaan ku, dia hanya menganggap semua perhatian ku adalah hanya sebatas teman". Ucap Ah byul lesu.

HyunMin memegang tangan Ah byul berusaha agar Ah byul tidak sedih,.setidaknya jika Ah byul lebih senang bersama Hyung nya. Itu malah membuat HyunMin senang karena bisa melihat Ah byul tersenyum terus.

"Kau cantik Ah byul, kau terus saja dekati dia. Aku yakin dia pasti akan menyukai mu..". Ucap HyunMin tersenyum palsu. Dalam hatinya terasa Di tusuk-tusuk ribuan pedang, rasanya sangat Sakit!.

Ah byul tersenyum senang, dan membalas pegangan tangan HyunMin. Melihat Senyuman Ah byul, rasa sakit di hati HyunMin perlahan menghilang.

"Terimakasih chingu".
Dan kalimat `Chingu` itu membuat hati nya kembali merasakan sakit.
Jadi ini yang Ah byul rasakan, saat orang yang ia cintai hanya menganggap nya teman? Ya Tuhan ini terasa sangat Sakit, aku tidak mau Ah byul merasakan hal ini lebih lama lagi. Aku harus berusaha mendekat kan ia dengan Hyung ku.

°°

Hyo Bin sedang berada di perpustakaan, ia murid baru dan harus mengejar materi yang tertinggal. Banyak tugas yang harus ia kerjakan, dan lebih stres nya lagi jika KwangMin mencari nya dan menyuruh nya untuk hal yang bisa KwangMin lakukan sendiri. Entah lah kenapa KwangMin senang sekali menindas Hyo Bin.

"Ah..sampai kapan aku berpacaran dengan buku-buku ini eoh". Hyo Bin merebahkan kepala nya di meja, rasanya sudah tidak mampu otak nya di paksa setiap hari belajar, Apa lagi jika KwangMin terus menganggu nya ia bisa gila!.

"Apa ada yang bisa aku bantu". Tiba-tiba muncul suara seorang pria yang berada di belakang nya. Hyo Bin memutar kan badan nya ke belakang.

Lee Jeongmin sedang berdiri di belakang nya dengan senyum khasnya.

"Jeongmin?".

Jeongmin tersenyum dan ikut bergabung duduk bersama Hyo Bin.

"Apa kau tidak setres, berkutat dengan buku-buku ini?".

Hyo Bin tertawa kecil. "Apa kau tidak melihat raut wajah ku? Kelopak mata ku yang seperti panda ini? Aku sangat setres, terlebih jika KwangMin mencari ku. Tapi untung lah dia sedang jinak tidak mengganggu ku".

Jeongmin tertawa kecil, mendengar kalimat jinak yang Hyo Bin tunjukkan untuk KwangMin. Walau sebenarnya dia penasaran dengan hubungan Hyo Bin dengan KwangMin dan HyunMin, tapi ia menahan diri untuk menanyakan nya. Karena ia sudah beberapa kali menanyakan hal tersebut pada mereka Hyo Bin, HyunMin, dan KwangMin tapi mereka menjawab nya dengan jawaban tidak memuaskan. Membuat Jeongmin masih penasaran.

"Kau butuh hiburan?".

"Em yaa, untuk merilekskan otak ku".

"Ikut aku..!". Jeongmin menarik tangan Hyo Bin membawa ny ke suatu tempat.

°°

HyunMin dan Ah byul sedang berada di kantin. Mereka melihat KwangMin dan teman-teman nya di sana. Ah byul tampak senang, ia pun merapihkan rambut nya, HyunMin melihat nya sedikit senang walaupun ia cemburu.

"Kau ingin bergabung dengan mereka?". Tanya HyunMin, dan mendapat angguk kan dari Ah byul.

HyunMin tersenyum tipis, kemudian menarik tangan Ah byul untuk mendekat dengan mereka.

"Annyeong HyunMin, Annyeong Ah byul .". Sapa Minwoo.

"Annyeong". Jawab Ah byul dan HyunMin bersamaan.

"Ah byul kau sudah makan? Kalau belum kau mau pesan apa, kami akan pesan makanan". Tanya KwangMin, membuat Ah byul sangat senang. HyunMin melihat nya hanya tersenyum ketir, hanya kalimat seperti itu saja mampu membuat Ah byul tersenyum senang.

"Belum, aku samakan saja dengan kau ". Jawab Ah byul tak lupa dengan senyum nya yang selalu terbentuk di bibir nya.

" Oya Jeongmin mana?". Tanya Hyunseong. Semua nya hanya menjawab dengan mengangkat bahu nya. `tidak tahu`

°°°

Jeongmin sedang memainkan piano di ruang musik, Hyo Bin mendengar kan alunan musik yang Jeongmin mainkan dengan sangat hikmat.

"Yeeee...". Hyo Bin bertepuk tangan saat Jeongmin selesai memainkan musik nya.

"Bagaimana kau terhibur".

"Em sangat terhibur". Jawab Hyo Bin cepat.

"Kalau kau butuh hiburan datang saja pada ku. Aku siap!".

Hyo Bin tersenyum dan mengangguk. "Terimakasih..".

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar