Minggu, 15 November 2015

Function Boyfriend My Lady Chapter 7

Annyeong Chingu^^ terimakasih sebelumnya yang berminat membaca Funfiction punya ku. Silahkan lanjutkan membaca nya ^_^ selamat membaca...

"My Lady"

Chapter 7

*Cast 

-Jo KwangMin

-Jo HyunMin

-No Minwoo

-Kim Donghyun

-Lee Jeongmin

-Shin Hyunseong

-You as Jung Hyo Bin

-Park Ah Byul

-Kim Jungkook

Rating = 13 th

Genre = Comedy,Romance,           Konflik.

My Lady
-Biarkan aku melindungi Mu-

Minwoo dan Donghyun pergi ke kafe Hyunseong. Di temani secangkir teh hangat Minwoo dan Donghyun menceritakan apa yang mereka lihat dan mereka dengar tadi siang kepada Hyunseong.

"Apa?". Pekik Hyunseong, tak percaya dengan apa yang Minwoo ucapkan.

"Kami juga sangat terkejut saat mendengar nya, kami tidak menyangka ternyata Hyo Bin yang kita lihat bukan Hyo Bin yang sebenarnya". Ucap Donghyun, sambil mengaduk-aduk teh nya dengan sendok sehingga menghasilkan bunyi dari sendok dan gelas yang bersentuhan.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Kalian akan marah pada KwangMin dan HyunMin? Karena mereka telah menyembunyikan hal ini dari kita?". Hyunseong menatap Minwoo dan Donghyun  bergantian.

"Hmm aku rasa tidak!". Ujar Minwoo, kemudian menyeruput teh hangat nya, sehingga menghasilkan suara `Ah setelah meminum nya.

"Benar, sebaiknya kita pura-pura tidak tahu. Yang KwangMin dan HyunMin lakukan sudah benar. Aku pun jika berada di posisi nya akan melakukan hal yang sama"  Ucap Donghyun, dan mendapat angguk kan dari Minwoo dan Hyunseong. "Sebentar lagi Hyo Bin akan mengikuti tes beasiswa. Yang harus kita lakukan adalah, membantu Hyo Bin untuk lulus tes itu". Usul Donghyun, dan di setujui oleh mereka.

"Jeongmin, kita beri tahu Jeongmin besok saja". Ucap Minwoo.

"Nde". Jawab Donghyun dan Hyunseong.

"Aku mengenal Hyo Bin baru saja dua minggu, tapi entah kenapa rasanya aku ingin sekali melindungi nya". Batin Minwoo.

"Jung Hyo Bin, aku akan membantu mu". Batin Hyunseong tersenyum.

***

Donghyun,Minwoo, dan Hyunseong. Sudah memberitahu tentang Hyo Bin yang sebenarnya pada Jeongmin. Jeongmin pun tidak kalah terkejut nya dengan Hyunseong. Mereka pun mengajak Jeongmin untuk membantu Hyo Bin Lulus beasiswa.

Hyo Bin sedang membaca buku di perpustakaan. Sesekali ia memejamkan matanya dan mengkerut kan alis nya. Serta bibir yang seperti berkomat-kanit. Ya Hyo Bin sedang menghafalkan apa yang ia baca tadi.

Minwoo berjalan melewati perpustakaan, dan melihat Hyo Bin yang sibuk menghafalkan materi. Minwoo tersenyum tipis, lalu berjalan menghampiri Hyo Bin.

"Kau sedang belajar apa?". Tanya Minwoo yang duduk di samping nya. Hyo Bin mengalihkan perhatian pada Minwoo.

"Eh, Minwoo-ssi. Aku sedang menghafalkan rumus-rumus fisika ini". Jawab Hyo Bin sambil menunjuk materi yang ia hafalkan.

"Ohh.. Begini aku mempunyai cara mudah untuk menghafalkan rumus nya..__". Minwoo mengajari Hyo Bin, sesekali Hyo Bin terlihat putus asa saat ia lupa dengan rumus yang ia hafalkan.

"Hyo Bin bagaimana kita pindah tempat saja". Usul Minwoo, yang merasa belajar di perpustakaan tidak efektif. Tidak leluasa untuk berbicara.

"Mwo? Kemana?".

"Atap gedung sekolah, angin yang sepoi-sepoi pasti membuat otak mu rileks dan mudah menghafal".

Mereka pun pergi ke atap gedung sekolah. Hyunseong yang sedang berjalan sambil membawa tas kecil di tangan nya, melihat Minwoo dan Hyo Bin berjalan menaiki tangga yang mengarah ke atap gedung sekolah. Hyunseong tersenyum lebar, ia pun berjalan mengikuti mereka.

Hyo Bin menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan nya secara perlahan. "Hmmm... udara nya segar, kebetulan cuaca nya sedikit mendung dan memberikan kesejukan".

"Ayo kita lanjut menghafal lagi". Ajak Minwoo, kemudian duduk di sebuah bangku panjang yang ada di situ.

Hyo Bin mengangguk, lalu duduk di samping Minwoo. Hyo Bin mulai membuka bukunya.

"Gimana kalau makan dulu saja".
Ucap Hyunseong yang sedang berdiri di ambang pintu.

Minwoo tersenyum, Hyunseong berjalan gontai mendekati mereka, lalu duduk di samping Hyo Bin. Jadi Hyo Bin berada di tengah-tengah antara Minwoo dan Hyunseong.

"Ini...". Hyunseong memberikan kotak yang berisi kimbab lezat buat nya sendiri.

"Wahh.. kebetulan aku juga sedang lapar". Ucap Hyo Bin, menerima senang makanan yang di berikan Hyunseong.

"Kau tidak membawakan makanan untuk ku?". Ucap Minwoo.

"Ayo Minwoo-Ahh kita makan bersama". Ajak Hyo Bin, sambil menyodorkan kotak nya.

"Hem, kedua tangan ku memegang buku. Bisakah kau menyuapi ku?". Ucap Minwoo dengan face polos nya. Dan Hyunseong seketika langsung melebarkan matanya.

"Ah? N,ne..". Hyo Bin sedikit gugup, ia hendak mengambilkan satu untuk Minwoo, tapi Hyunseong segera menahan tangan Hyo Bin.

"Minwoo biar aku saja yang menyuapi mu". Ucap Hyunseong tertawa jahil pada Minwoo.

"Hah... tidak usah Hyung, kau makan saja. Aku tidak mau merepotkan mu".

"Tidak, ayo buka mulut mu.. aaaa". Hyunseong berusaha memasukkan kimbap pada mulut Minwoo, dan tangan Minwoo menahan tangan Hyunseong.

Melihat kekonyolan mereka, Hyo Bin tertawa. Membuat mereka berhenti, dan kini menatap Hyo Bin yang tengah tertawa. Hyunseong dan Minwoo pun ikut tertawa.

***

Malam hari Donghyun mengajak Minwoo,Hyunseong,KwangMin,HyunMin,Park Ah Byul, dan Hyo Bin untuk belajar bersama.

Pelajaran yang mereka pelajari adalah Matematika. Mereka semua terfokus pada Hyo Bin. Sampai-sampai Ah Byul tidak di perduli kan.

"Arghhh.. menyebalkan. Kenapa mereka semua malah mengajari Hyo Bin? Aku seperti tidak ada di sini". Ah Byul sangat kesal. Apalagi sekarang mereka sedang berdebat dengan satu soal. Mereka berdebat tentang cara menyelesaikan yang lebih mudah untuk di hafal.

"Tidak kau tidak boleh menggunakan cara itu, itu belum tentu hasilnya benar. Pakai cara ku saja, ini sudah pasti benar". Ucap HyunMin.

"Hei Hyumin-Ahh, kau tidak usah mengejek ku. Aku tau kau itu genius. Jadi cara ini kau bilang mudah". Ucap KwangMin.

"Sebaiknya pakai cara ini saja". Hyunseong menunjukkan caranya.

"Cara itu bisa memakan waktu banyak". Bantah Donghyun.

"Aku pikir cara ku lebih mudah. Yak Hyo Bin-ssi kau pakai cara ku saja". Ucap KwangMin, Hyo Bin mengangguk dan hendak mencoba cara KwangMin. Tapi HyunMin bersikeras untuk memakai cara nya.

"Yakk.. Kenapa kalian ini? Sudah aku pilih cara KwangMin saja". Hyo Bin segera menyelesaikan soal itu dengan cara KwangMin.

***

Hyo Bin menghempaskan tubuh nya di kasur. Hari ini sangat melelahkan, belajar seharian? Ini baru pertama kali nya ia belajar dengan waktu lama. Hyo Bin merubah posisi nya menjadi duduk. Ia mengambil tas nya, dan mengeluarkan beberapa buku yang ia peroleh dari Minwoo, dan Donghyun. Ia teringat pada mereka yang tiba-tiba perduli dengan nya. "Ini sangat aneh". Gumam Hyo Bin sambil menatap buku pemberian Minwoo dan Donghyun.

***

Hari tes beasiswa pun tiba. Hyo Bin sangat deg-deg an ia takut tidak lolos dari tes ini. Beberapa jam kemudian, Hyo Bin telah menyelesaikan tes nya.

Hyo Bin menunggu hasil tes nya keluar dengan duduk di taman bersama dengan beberapa siswa di sana. Mereka sedang sibuk dengan handphone mereka yang mahal-malah itu.

"Astaga benarkah ini?". Pekik seorang siswi yang duduk di Samping Hyo Bin, Siswi itu melirik sinis pada Hyo Bin saat Hyo Bin tersenyum padanya. Siswi itu sedang menonton sebuah video yang berada di situs youtube Milik Park Ah Byul.

"Bisakah kau tidak bertele-tele!".

"Baik, aku ingin memberi tau kan kepada kalian, kalau kehidupan Hyo Bin yang kalian lihat itu bukan kehidupan yang sebenarnya. Ia seorang anak yatim piatu, dan juga miskin...-".

Mendengar suara Jungkook yang terdengar dari handphone Siswi itu, Hyo Bin segera mendekat ke siswi itu untuk melihat apa yang ada di handphone nya.

Dan saat melihat ke layar handphone, Hyo Bin terkejut! Sangat terkejut.

"Hah astaga, ternyata dia itu orang miskin yang tidak tahu diri. Dia sok sok an menjadi seseorang layak nya putri dari keluarga kaya raya. Padahal dia itu seorang pencopet. Astaga aku benar-benar tidak menyangka". Ucap siswi itu menatap sinis Hyo Bin, begitu pula dengan teman nya yang duduk di samping nya.

Hyo Bin segera pergi, pergi ke kelas nya, dan sepanjang jalan menuju kelas nya. Hyo Bin mendapatkan cacian dari mereka. Hyo Bin mengambil tas nya kemudian pulang.

KwangMin berjalan cepat mencari Park Ah Byul. Dan menemukan Ah Byul sedang tertawa bersama teman-teman nya. KwangMin segera menarik tangan Ah Byul dan menarik nya ke tempat sepi.

Setelah sampai di tempat sepi, KwangMin melepaskan cengkeraman tangan nya dengan kasar.

"Aw~~ kau kenapa sih sakit tau".
Ucap Ah Byul memegangi tangan yang tadi KwangMin cengkeraman dengan erat.

"Kau..!". KwangMin menunjuk Ah Byul dengan tatapan yang memincing, terlihat kalau KwangMin benar-benar marah. Ah Byul sedikit ketakutan.

"Kenapa kau menyebarkan identitas Hyo Bin yang sebenarnya. WAEYO?!!". Sentak KwangMin, membuat Ah Byul terperanjat. Dan mata Ah Byul terlihat berlinang, orang yang sangat ia cintai kini menyentak nya, sentakan itu bagaikan ribuan jarum beracun yang menusuk hatinya nya. Sangat sakit!! Kini bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata Ah Byul.

KwangMin sedikit merendam emosi nya saat melihat air mata Ah Byul mengalir. KwangMin memejam kan matanya, tidak seharusnya ia menyentak Ah Byul tanpa mendengarkan penjelasan nya. KwangMin memegang kedua pundak Ah Byul.

"Kenapa kau menyebarkan identitas Hyo Bin? bagaimana kau tau tentang dia?". Ucap KwangMin sedikit pelan.

Air mata Ah Byul mengalir deras.
"Aku kesal padanya, bertahun-tahun aku menyukai mu dan dekat dengan mu. Tapi aku tidak sedekat itu dengan mu. Aku kesal ketika semua memperhatikan Hyo Bin. Selama ini aku pendam perasaan ku, dan aku berusaha dekat dengan mu. Tapi apa? Kau hanya menganggap ku sebagai teman!..". Ah Byul sudah tidak mampu berbicara, air matanya semakin deras membasahi pipi nya. KwangMin terkejut dengan apa yang Ah Byul katakan. Orang yang selama ini ia anggap sebagai sahabat nya, dan ia pun sudah menganggap Ah Byul adik nya sendiri, ternyata menyukai nya.

"Ah Byul, Maaf kan aku. Aku tidak bisa membalas cinta mu. Kau mencintai orang yang salah Ah Byul-ssi. Yang seharusnya kau cintai adalah orang yang selalu ada untuk mu, bukan orang seperti ku yang sudah menyakiti perasaan mu. Aku sangat menyayangi mu, tapi tidak lebih dari sahabat, dan aku juga sudah menganggap mu sebagai adik ku sendiri. Maaf aku tidak bisa membalas cinta mu". Setelah kalimat itu, KwangMin pun pergi ke rumah nya untuk menemui Hyo Bin.

Ah Byul menatap Punggung KwangMin yang perlahan menghilang dari pandangan nya. Ia mengepalkan tangan nya, tubuh nya terasa lemas sehingga ia menyandarkan tubuh nya pada tembok, dan perlahan duduk.

***

"Hyo Bin-ssi...".KwangMin menemukan Hyo Bin yang sedang duduk melamun di taman rumah nya. Hyo Bin melirik KwangMin yang berjalan mendekati nya. Hyo Bin hendak pergi, namun KwangMin segera memegang erat pergelangan tangan Hyo Bin.

"Lepaskan!". Ucap Hyo Bin dingin. "Aku ingin sendiri".

"Hyo Bin, Gwaencana?".

"Cacian itu masih terngiang di telinga ku. Dan Kau tau, semua ini gara-gara kau!". Ucap Hyo Bin menekan-nekan di setiap kata nya.

"Aku?".

"Nde. Jika saja kau jujur kalau aku ini hanya pelayan mu, semua ini tidak akan terjadi".

"Yak! Kau tau murid di jeguk high school? Mereka semua kaya, dan mereka semua akan mengejek mu, mereka semua akan mengerjai mu habis-habisan. Dan aku tidak mau itu terjadi".

"Aku tau mereka semua kaya raya, dan aku sudah terbiasa di ejek seperti itu. Bisa kau berikan alasan yang lebih tepat?!".

"Karena aku tidak mau... Orang yang aku cintai di perlakukan seperti itu. Kau tau Hyo Bin saat kau mengambil Handphone ku saat itu? Aku sudah penasaran dengan mu, dan berharap kita bisa bertemu lagi. Dan saat kau berada di rumah sakit, sebenarnya aku tau siapa kau. Pertemuan yang kedua kali nya itu membuat ku senang dan aku semakin penasaran dengan mu, mungkin saat itu aku sudah mulai tertarik padamu".

Hyo Bin diam terpaku karena ucapan KwangMin.

"Tetaplah di belakang ku, kau akan aman! Aku mohon kali ini kau jangan menolak. Tetaplah bersama ku, biarkan kan aku melindungi mu, Jung Hyo Bin". KwangMin menarik tangan Hyo Bin agar Hyo Bin mendekat ke pelukan nya.

"Lepaskan!". Ucap Hyo Bin, tapi tubuh nya tidak memberontak. Rasanya tubuh nya nyaman berada di pelukan KwangMin. Air mata Hyo Bin menetes, entah lah apakah itu air mata kesedihan atau kebahagiaan karena seseorang ingin melindungi nya.

Tanpa mereka sadari Kim Joyoung sekretaris Tuan Jo memvidiokan mereka, untuk di berikan pada Tuan Jo.

Seberat apapun masalah nya, sesakit dan sesulit apapun rintangan yang harus kita jalani. Akan terasa lebih nyaman dan ringan ketika seseorang melindungi Mu...

Minggu, 08 November 2015

Funfiction Boyfriend My Lady Chapter 6

Annyeong Chingu^^ terimakasih sebelumnya yang berminat membaca Funfiction punya ku. Silahkan lanjutkan membaca nya ^_^ selamat membaca...

"My Lady"

Chapter 6

*Cast 

-Jo KwangMin

-Jo HyunMin

-No Minwoo

-Kim Donghyun

-Lee Jeongmin

-Shin Hyunseong

-You as Jung Hyo Bin

-Park Ah Byul

-Kim Jungkook

Rating = 13 th

Genre = Comedy,Romance,           Konflik.

My Lady

-SECRET-
Sepandai-pandai nya kamu menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga bau nya.

"Aku ingin menanyakan sesuatu pada mu".

"Embb ya silahkan-silahkan". Jawab Jungkook yang sedang mengunyah makanan nya.

"Apa hubungan mu dengan Jung Hyo Bin, siapa dia sebenarnya". Tanya Ah Byul pelan, seperti nada yang menyeramkan untuk Jungkook. Seketika Jungkook menghentikan makan nya dan segera berdiri.

Jungkook hendak pergi dari meja nya, dan Ah Byul langsung berteriak "Apa kau tidak sayang Oemma mu? Kau tidak butuh uang untuk membawa nya kerumah sakit?". Tanya Ah Byul dengan senyum Evil.

Jungkook berhenti, dan sekarang ada dua yang harus ia pilih. Antara menjaga rahasia Hyo Bin dan Menyembuhkan Ibu nya.

Jungkook mengepalkan tangan nya erat, ranjang nya mengeras, matanya tertutup. Otak nya sedang berfikir keras dan akhirnya ia pun menjawab.

"Aku akan memberikan informasi mengenai Jung Hyo Bin".

Ah Byul tersenyum Evil, Yah Akhirnya ia mendapatkan informasi yang akan menjatuhkan Hyo Bin.

***

Park Ah Byul sedang duduk di meja nya. Mata nya fokus melihat ke layar handphone nya, dengan handset yang menempel di kedua telinga nya. Ah Byul melihat Video pengungkapan Jungkook mengenai Hyo Bin yang ia rekam kemarin malam. Meskipun ia sudah melihat Video itu berulang-ulang. Tapi rasanya ia tidak percaya ternyata kehidupan Hyo Bin itu sangat menyedihkan. Dan yang ia rasakan sekarang adalah Prihatin dan juga Puas!. Prihatin karena Hyo Bin bertahan hidup seorang diri tanpa kedua orang tua nya, itu pasti sangat sulit. Dan Juga puas, puas karena ia dapat membongkar rahasia Hyo Bin.

"Pertama-tama aku minta maaf kepada kau Jung Hyo Bin karena aku tidak bisa menepati janji ku. Aku mohon maaf kan aku, aku melakukan ini demi ibuku". Ucap Jungkook dalam video itu, ia terlihat merasa bersalah.

"Bisakah kau tidak bertele-tele!". Ucap Ah Byul yang sedang merekam.

"Baik, aku ingin memberi tau kan kepada kalian, kalau kehidupan Hyo Bin yang kalian lihat itu bukan kehidupan yang sebenarnya. Ia seorang anak yatim piatu, dan juga miskin...-".

"Sedang melihat apa kau?"
Dan di saat Ah Byul sedang serius melihat Video nya. Tiba-tiba HyunMin datang. membuat Hyo Bin buru-buru menghentikan Video yang ia putar dan menyembunyikan handphone nya.

"Tidak ada, aku hanya sedang mendengarkan musik". Jawab Ah Byul tersenyum ketir dan sedikit gugup.

"Aahh kau pasti sedang menonton Video ya". Goda HyunMin sambil duduk di kursi depan Ah Byul.

"Ahh Tidak!". Jawab Ah Byul cepat, terlihat wajah nya sedikit pucat. Ia takut HyunMin sudah melihat nya. Entah lah kenapa dia jadi berubah pikiran, padahal saat ia mengetahui siapa Hyo Bin sebenarnya, ia sangat semangat untuk menyebarkan nya.

"Ahh kau pasti.._". HyunMin menggantung kan kalimat nya, membuat Ah Byul mengangkat sebelah alisnya.

"Kau pasti sedang....". HyunMin mendekat ke telinga Ah Byul.

"Kau pasti sedang menonton Video Porno kan". Sontak Ah Byul segera mendorong Kepala HyunMin. "Yak! Tentu saja tidak. Ckk itu menjijikkan eoh".

HyunMin tertawa, ia senang melihat wajah Ah Byul yang marah seperti itu.

***

Hyo Bin sedang termenung di meja nya, Kebetulan di kelasnya sedang tidak ada guru, guru yang akan mengisi pelajaran di jam pertama ini tidak masuk. Kelas pun jadi tidak tertib, Murid-murid nya pun ada yang sedang berkumpul dengan geng nya membicarakan sesuatu yang asik untuk di perbincangkan. KwangMin juga sedang tidak mood untuk menggoda Hyo Bin, ia memilih mengobrol dengan Minwoo dan Jeongmin. Donghyun sedang mendengarkan cerita Hyunseong yang menemukan menu baru di restoran nya. Sedangkan Hyo Bin, ia hanya diam dengan posisi tangan kiri nya yang ia gunakan untuk menompang dagu nya. Dan tangan kanan sedang mencoret-coret kertas kosong di buku nya. Tanpa sadar Hyo Bin menuliskan nama KwangMin di bukunya, ia pun melotot saat ia sadar telah menulis nama KwangMin. Hyo Bin segera mencoret-coret nama KwangMin, dan segera menutup buku nya.

"Hmmm". Hyo Bin hanya bisa mengeluarkan napas berat nya, bisa di tebak kalau Hyo Bin sangat bosan. Hyo Bin melirik KwangMin yang sedang asik mengobrol dengan Minwoo dan juga Jeongmin. "Ckk". Hyo Bin berdecak kesal, kenapa dia kesal? Apa dia kesal karena KwangMin tidak menganggu nya sekarang? Tiba-tiba saja ia teringat pada Jungkook. Saat bertemu ,Jungkook bilang bahwa ibu nya sedang sakit.

"Sepulang sekolah ini aku akan pergi menjenguk Oemma Jungkook, sudah lama juga aku tidak bertemu dengan nya".

"Jung Hyo Bin". Panggil seorang Murid perempuan yang kini berdiri di hadapan Hyo Bin .

Percakapan mereka menarik perhatian Donghyun, kini Donghyun tidak fokus pada apa yang sedang Hyunseong katakan. Matanya malah memperhatikan mereka, Jung Hyo Bin dan murid itu.

"Nde?".

"Kau di panggil kepala sekolah". Ucap murid itu, lalu pergi.

Hyo Bin sedikit bingung, kenapa dia di panggil ke kantor. Hyo Bin pun berdiri lalu pergi ke kantor. Donghyun juga segera berdiri untuk mengikuti Hyo Bin.

"Yak kau mau kemana?". Ucap Hyunseong, melihat Donghyun tiba-tiba pergi saat ia masih berbicara. Donghyun tidak perduli dengan Hyunseong ia terus berjalan keluar kelas. Hyunseong mengangkat kedua alisnya, lalu ikut bergabung dengan KwangMin, Minwoo ,dan juga Jeongmin.

Donghyun sedang menempelkan telinga nya di pintu ruangan kepala sekolah.

"Jung Hyo Bin, sebentar lagi kelas 3 akan menghadapi ujian, kalau kau akan mengikuti tes beasiswa nya satu bulan lagi sepertinya tidak bisa. Kau harus di tentukan minggu ini, apakah kau layak mendapatkan beasiswa nya". Ucap kepala sekolah pria yang mempunyai perawakan berbadan gemuk itu, dengan kacamata bening yang menempel di kedua matanya.

Donghyun sedikit bingung, apa maksud dari beasiswa itu? Jung Hyo Bin? Beasiswa? Apa tidak salah? Hyo Bin masih mampu untuk membiayai sekolah.

"Mwo? Minggu ini? Andewe. Aku bahkan belum mengusai semua materi nya". Ucap Hyo Bin terkejut, bagaimana cara nya ia menghafalkan semua materinya dalam satu minggu sementara otak nya itu sulit menerima pelajaran. Ia harus membacanya berulang-ulang kali untuk bisa menghafalkan nya, Apalagi materinya banyak sekali, seminggu? Tidak mungkin!.

"Itu artinya kau tidak layak mendapatkan beasiswa ini. Ahh aku heran pada  Tuan Jo, bagaimana bisa ia mendaftar kan mu untuk mengikuti Beasiswa, ya aku tau dia pemilik sekolah ini jadi, itu hak dia. Aku tidak mau tau, kau harus mengikuti tes beasiswa minggu ini juga. Aku kasih waktu dua hari untuk kau belajar".

"Dua hari?". Hyo Bin menyebutkan kalimat itu dengan pelan seakan ia tidak bisa melakukan nya. Dua hari? Satu bulan pun tidak cukup, bagaimana dengan dua hari?

"Baiklah aku permisi". Hyo Bin membungkuk sejenak lalu pergi.

Donghyun segera pergi dari tempat itu,dan bersembunyi di balik tembok. Hyo Bin keluar dengan wajah lemas, Donghyun mencondongkan Badan nya mengintip sejenak Hyo Bin yang terus berjalan.

"Siapa dia sebenarnya? KwangMin menyembunyikan sesuatu dari kami? Keterlaluan!. Aku akan menunggu, sampai kapan ia akan menyembunyikan siapa Hyo Bin sebenarnya".

***

KwangMin sudah masuk kedalam Mobil, sementara Hyo Bin masih berdiri di luar. "Yak Hyo Bin, kau tidak ingin pulang?". Teriak KwangMin mengeluarkan kepala nya di jendela mobil.

"A, a,aku mau izin pergi ke rumah teman ku. Bolehkah?".

"Teman mu?". KwangMin tampak berfikir. "Aku ikut". KwangMin membuka pintu mobil nya hendak keluar tapi Hyo Bin segera menutup kembali pintu mobil nya.

"Kau tidak usah ikut, aku ingin pergi sendiri".

"Siapa teman mu itu? Apakah dia perempuan?". Tanya HyunMin di dalam mobil.

"Aniya dia seorang pria". Jawab Hyo Bin sedikit tertawa.

"Mwo? Namja ? Kau tidak boleh pergi". Ucap KwangMin sedikit kesal.

"Yak aku hanya pergi sebentar, Kau Jahat sekali tidak mengizinkan aku pergi. Ada apa dengan mu? Apa kau....". Hyo Bin menggantung kan kalimat nya, dengan mimik wajah curiga.

"Memangnya ada apa dengan ku?".

"Kau cemburu padaku?". Ucap Hyo Bin menunjuk KwangMin, dan KwangMin langsung salah tingkah atas tuduhan itu hahaha..

"Apa? Ce,cemburu? Padamu? Hey Jung Hyo Bin, ingat ya tipe wanita ku bukan seperti mu. Baiklah sana pergi, tapi jangan lama-lama". Ucap KwangMin, lalu menutup kaca mobil nya dan memerintahkan supirnya untuk menjalankan mobilnya.

"Huh, memangnya tipe pria ku seperti dirimu? Ah sudahlah yang penting aku di izinkan pergi". Hyo Bin pun mulai berjalan ke tempat yang ia tuju.

Tanpa Hyo Bin sadari Donghyun sedari tadi memperhatikan nya, Donghyun yang berada di Mobil, memerintahkan supirnya untuk mengikuti Hyo Bin.

Hyo Bin terus berjalan tanpa merasa ada yang mengikuti nya, sebelum ia sampai di perumahan Jungkook, ia mampir ke supermarket membeli buah-buahan untuk Ibu Jungkook . Setelah membeli buah-buahan Ia pun kembali melanjutkan perjalanan dengan katong plastik di tangan nya.

Minwoo yang sedang mengendarai Motor Ninja kesayangan nya terhenti ketika melihat Hyo Bin yang berjalan memasuki perumahan warga.

Minwoo melepaskan Helem nya.
"Jung Hyo Bin? Mau kemana dia? Sendirian, jalan kaki?". Minwoo segera turun dari motor lalu mengejar Hyo Bin. Tidak! lebih tepat nya lagi mengikuti Hyo Bin.

Hyo Bin berhenti di salah satu rumah, kini ia sedang berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu. Seorang Pria membuka nya dengan ekspresi kaget.

"Ju,Ju,Jung Hyo Bin". Ucap Jungkook terkejut sekaligus ketakutan. Ia sudah yakin Hyo Bin datang ke rumah nya untuk memarahi nya, dan memukul nya, kerena ia telah mengungkap siapa Hyo Bin sebenarnya.

"Heii Apakabar Chingu..". Hyo Bin mengangkat dan menunjukan telapak tangan nya. Jungkook Hanya diam dengan mata yang melebar. "Hei kau tidak mau tos dengan ku?". Tegur Hyo Bin melihat Jungkook tidak merespon kebiasaan nya tiap kali bertemu.

"Ah?"
"Tos!". Ucap Hyo Bin lagi sambil menggerak-gerakan Jari tangan yang ia angkat.

"Apa Wanita itu belum memberitahukan siapa Hyo Bin sebenarnya? Kalo belum ahh aku akan sangat bersyukur padamu Tuhan". Batin Jungkook, kemudian menyatukan telapak tangan nya dengan Hyo Bin yang menghasilkan bunyi `Prak`. "Yeahh..". Hyo Bin girang saat mereka melakukan Tos yang sudah lama tidak ia lakukan bersama Jungkook.

"Mari masuk". Ajak Jungkook,dan Hyo Bin pun masuk.

Donghyun yang bersembunyi di balik Tong sampah yang cukup besar yang tersedia di depan rumah Jungkook. Ia memiringkan kepalanya, dan matanya melirik sana sini, ia sedang berpikir siapa pria itu dan apa hubungan nya dengan Hyo Bin, terlibat begitu dekat dengan Hyo Bin. Pacar nya? Pikiran itu segera di bantah olehnya dirinya sendiri. "Tidak! Tidak mungkin itu pacar nya. Eh tapi bisa juga sih". Donghyun menaruh kedua tangan nya di kepala nya, Ini cukup membuat nya pusing. Bagaimana tidak? Dia adalah orang kaya, makanya bisa kenal denga KwangMin dan juga HyunMin. Dia orang kaya? Tapi mendapatkan beasiswa. Dia orang kaya pergi ke suatu tempat dengan berjalan kaki. Donghyun terus berpikir sesekali ia mengigit bibir bawah.

Minwoo yang bersembunyi di balik Pohon, yang tidak jauh dengan tempat Donghyun bersembunyi. Ia melihat Donghyun yang sedang berjongkok dekat Tong sampah. Minwoo mengkerut kan kening nya lalu berjalan mendekati Donghyun.

"Donghyun Hyung". Gumam Minwoo pelan, tapi Donghyun masih bisa mendengar nya. Donghyun langsung memutarkan badan nya, dan terkejut melihat Minwoo ada disini."Kau?".

"Kau sedang apa Hyung?". Minwoo mendekatkan posisi nya dengan Donghyun, ia ikut berjongkok di dekat Tong sampah.

"Aku sedang mengikuti Hyo Bin".

"Apa Hyung penasaran dengan Hyo Bin?".

"Nde, nanti aku ceritakan kenapa aku bisa sampai mengikuti Hyo Bin. ".

"Dan Kau?". Donghyun balik bertanya pada Minwoo.

"Aku juga sama sedang penasaran dengan Hyo Bin. Dan mengikuti nya".

"Oke kita punya misi yang sama, jadi kita harus mendekat ke rumah agar mengetahui apa yang di bicarakan".

Minwoo mengangguk, mereka pun mengendap-ngendap mendekati rumah Jungkook, mereka mengintip melalui jendela.

Terlihat seorang wanita paruh baya yang berpakaian tebal serta sebuah syal yang melingkar di leher nya. Terlihat seperti orang sakit. Seorang Pria yang membuka pintu tadi menaruh segelas air teh pada Hyo Bin.

"Terimakasih, O iya aku membawa ini untuk Bibi". Ucap Hyo Bin memberikan katong plastik yang berisi buah-buahan yang ia beli tadi.

Jungkook menerima nya dan segera menyimpan nya di dapur.

"Bibi kemarin sakit apa?".
Tanya Hyo Bin pada wanita yang di ketahui ibu Jungkook.

"Ahh aku hanya demam saja, apakah Jungkook cerita berlebihan pada mu?". Ucap Wanita itu dengan nada lemah, terlihat ia masih sakit.

"Ah tidak kok". Jawab Hyo Bin sedikit tertawa.

"Oemma, beristirahatlah ayo aku antar ke kamar". Jungkook datang dan segera duduk di samping Ibu nya untuk mengajak nya ke kamar.

"Ah Ya ya, aku masih sedikit pusing. Hyo Bin terimakasih telah menjenguk ku. Aku ingin beristirahat di kamar". Ibu Jungkook berdiri dengan di bantu oleh Jungkook.

"Ah ye semoga lekas sembuh ya Bibi".

Jungkook mengantar Ibu nya ke kamar dan kembali lagi menemani Hyo Bin.

"Oya apa terjadi sesuatu di sekolah mu?". Tanya Jungkook yang duduk di sebelah Hyo Bin.

"Tidak? Waeyo?".

"Aniya.ha ha oiya kau berjanji padaku untuk menceritakan kenapa kau bisa jadi orang kaya seperti itu?".

"Aku bisa seperti itu karena aku menolong Tuan Jo pemilik sekolah Jeguk High School yang sekarang menjadi majikan ku".

Donghyun dan Minwoo terkejut setengah mati mendengar pernyataan itu, "Tuan Jo?Majikan?". Ucap Minwoo pelan dan nyaris tidak terdengar.

"Saat itu Tuan Jo kecelakaan dan aku menolong nya, Dan tuan Jo tidak ingin mempunyai hutang budi padaku, ia pun menawarkan sesuatu pada ku untuk meminta apa saja padanya. Awalnya aku menolak, tapi saat itu aku sedang sangat kesulitan dan akhirnya aku meminta pekerjaan dan tempat tinggal. Tapi Tuan Jo memberikan aku Beasiswa untuk sekokah agar aku mendapatkan kehidupan yang layak kelak. Tapi aku harus belajar keras untuk mendapatkan beasiswa itu. Dua hari lagi tes beasiswa nya akan di laksanakan.". Jelas Hyo Bin, Jungkook mengangguk-angguk laku menepuk-nepuk bahu Hyo Bin.

"Wah Hyo Bin Dewi Fortuna sedang akhirnya memihak padamu. Kau harus berusaha untuk mendapatkan beasiswa nya Ne. Sekarang kau tidak perlu berlari-lari untuk menghindari orang yang telah kamu copet hahahaha". Ucap Jungkook sedikit pelan saat mengucapkan kalimat Copet, tapi masih terdengar oleh Donghyun dan juga Minwoo.

"Ghukk...Ghukk...arhggh". Tiba-tiba di belakang Minwoo dan Donghyun muncul seekor Anjing yang terlihat tidak senang melihat Minwoo dan Donghyun.

Minwoo hendak berteriak tapi tangan Donghyun segera menyumpal mulut Minwoo dan mengajak nya berlari.

"Eh ada apa di luar sana". Ucap Hyo Bin mendengar suara anjing ribut di depan rumah Jungkook.

Bersambung......

Minggu, 01 November 2015

Funfiction Boyfriend My Lady Chapter 5

Annyeong Chingu^^ terimakasih sebelumnya yang berminat membaca Funfiction punya ku. Silahkan lanjutkan membaca nya ^_^ selamat membaca...

"My Lady"

Chapter 5

*Cast 

-Jo KwangMin

-Jo HyunMin

-No Minwoo

-Kim Donghyun

-Lee Jeongmin

-Shin Hyunseong

-You as Jung Hyo Bin

-Park Ah Byul

-Kim Jungkook

Rating = 13 th

Genre = Comedy,Romance,           Konflik.

My Lady

KwangMin sedang berjalan di koridor sekolah, kepala nya menengok ke segala arah. Sepertinya ia ia sedang mencari seseorang.

KwangMin berhenti berjalan di depan ruang musik, ia mendengar suara Piano yang dimainkan. Ia sudah menduga pasti Jeongmin yang memainkan nya.

KwangMin memutuskan untuk masuk kedalam ruangan tersebut. Saat pintu terbuka, Jeongmin dan Hyo Bin langsung melihat ke arah pintu dan terlihat KwangMin yang sedang berdiri di bibir pintu.

Wajah Hyo Bin berubah malas seketika, saat  mengetahui bahwa yang datang itu KwangMin. Ah ia sedang malas menerima perintah dari KwangMin.

"KwangMin, Apa kau hanya akan diam di sana? Apa kau hanya ingin menjaga pintu saja?". Ucap Jeongmin, lalu KwangMin menutup pintu nya. Dan berjalan mendekati mereka. Raut wajah KwangMin terlihat tidak senang melihat mereka berdua.

Sedang apa mereka berduaan di ruang musik ini? Ckk..Kenapa aku ini?

KwangMin menarik kursi yang berada tak jauh dari nya. Ia pun duduk di samping kiri Hyo Bin.

"Lalu bagaimana lagi?". Tanya Hyo Bin pada Jeongmin, sepertinya Jeongmin sedang mengajarkan sedikit Not not lagu sederhana pada Hyo Bin.

"Re..Re..". Jawab Jeongmin memberi tau not apa yang harus Hyo Bin tekan selanjutnya.

KwangMin memutar kan bola mata nya. Apa-apaan ini? Dia seolah tidak di perduli kan.

"Bukan seperti itu menekan nya, seperti ini". Jeongmin memegang tangan dan jari,tepat nya jari telunjuk Hyo Bin . Untuk memberi tau menekan Not yang benar.

Melihat itu KwangMin melotot, dan mengeraskan rahang nya. Ia juga mengepalkan tangan nya kuat-kuat. Saking tidak tahan nya ia langsung berdiri dan mencengkeram lengan kiri Hyo Bin.

"KAU KAN BELUM MAKAN, AYO MAKAN DULU! KALAU KAU SAKIT SIAPA YANG REPOT?". Ucap KwangMin sedikit keras dan napas yang bergemuruh.

Hyo Bin berusaha melepaskan tangan nya dari cengkeraman KwangMin, namun tidak bisa. Jeongmin hanya melihat aneh sikap KwangMin, kenapa dia seperti terlihat marah?.

"Yak KwangMin, lepaskan tangan ku dulu. Sakit tau..". Hyo Bin masih berusaha melepaskan tangan nya.

"Sudahlah ayo pergi..". KwangMin menarik Hyo Bin, dan Hyo Bin terpaksa menuruti perintah KwangMin. Jeongmin memperhatikan sikap KwangMin yang begitu aneh, ia pun hanya tertawa kecil.

...

KwangMin terus menarik tangan Hyo Bin sambil berjalan cepat. Dan tampaknya Hyo Bin sangat tidak nyaman dengan perlakuan KwangMin, dan akhirnya Hyo Bin menarik tangan nya dan menghentikan langkah nya.KwangMin pun ikut berhenti, lalu menatap tajam Hyo Bin.

"Kau kenapa sih? Kau mau mengajak ku makan, atau mengajak ku bertengkar?".

"Maksud mu apa?".

"Kau tidak lihat aku kewalahan harus mensejajarkan langkah ku dengan langkah mu yang cepat itu? Dan kau tidak merasa tangan mu mencengkeram erat lengan ku? Dan kau tidak merasa menyentak ku saat kau mengajak ku makan? Tidak bisa kah kau bersikap sedikit manis pada ku meskipun aku ini adalah P__". Perkataan Hyo Bin langsung terhenti ketika tangan milik KwangMin menutup mulut nya. KwangMin melihat Minwoo yang sedang berjalan ke arah nya di sana. Dan Hyo Bin hampir saja berteriak kalau dirinya adalah pelayan KwangMin, ah dasar Hyo Bin pabo!

Hyo Bin langsung menyingkirkan tangan KwangMin dari mulutnya.
"Kau mau apa lagi sih..".

"Kalian sedang apa?".
Tanya Minwoo, yang berdiri di belakang Hyo Bin. Dan Hyo Bin seketika memutarkan bada nya terkejut, huh dia baru mengerti kenapa KwangMin membungkam mulut nya, Hampir saja.

"Tidak ada". Jawab KwangMin singkat. "Aku permisi ke toilet". KwangMin pergi dengan alasan tersebut, ia takut Minwoo melempar pertanyaan padanya yang akan membuat nya bingung, apalagi jika menanyakan tentang hubungan ia dan Hyo Bin.

Hyo Bin menatap punggung KwangMin yang semakin menjauh. "Dasar! Katanya mau mengajak ku makan. Tapi malah pergi". Batin Hyo Bin kesal, sambil menggigit bibir bawah nya.

"Kau sedih KwangMin pergi? Apa aku menganggu kalian?". Tanya Minwoo.

"Hah? Sedih? Tentu saja tidak. Justru aku mau ucapkan terimakasih padamu. Karena membuat nya pergi dari ku hahaha".

"Hahaha sepertinya KwangMin menyukai mu, Jung Hyo Bin". Celetuk Minwoo, membuat Hyo Bin mendongkak kan kepala nya menatap Minwoo yang lebih tinggi dari nya.

"Yak..Kenapa kau mengatakan hal itu pada orang yang menyukai mu Minwoo-ya". Batin Hyo Bin.

Hyo Bin menundukkan kepala nya sejenak, kemudian tertawa. "Lelucon mu bagus hahahaha".

"Yak Jinjjayo".

Hyo Bin berhenti tertawa.
"Yak mana ada dia menyukai ku. Sementara dia selalu menindas ku. Hilangkan tuduhan mu kalau KwangMin menyukai ku".

Minwoo tertawa kecil, dan tawa Minwoo terhenti ketika ia mendengar suara keroncongan perut Hyo Bin.

Hyo Bin tersenyum ketir, mendengar suara keroncongan dari perut nya. Itu sangat memalukan!

"Apa kau lapar?". Tanya Minwoo menatap sayu Hyo Bin.

"Sudah tidak, KwangMin telah menghilangkan nafsu makan ku".

"Emm..". Minwoo tampak berpikir, sambil memasukan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya.

"Bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita makan di restoran nya Hyunseong".

"Restoran Hyunseong?". Hyo Bin mengulangi kalimat yang Minwoo ucapkan.

"Em..". Minwoo menjawab nya dengan berdehem.

"Orang tua Hyunseong memiliki banyak restoran yang terkenal di Korea, Appa dan Oemma nya mempunyai hobi makan. Oleh karena itu mereka mendirikan beberapa Restoran dengan resep yang mereka buat sendiri, dan mereka sering ke luar negri untuk menjelajah makanan di berbagai negri dan menjalin kerjasama sama dengan restoran-restoran disana. Hobi mereka pun turun pada anaknya Hyunseong, dan keahlian memasak orang tua nya pun menurun pada nya. Hyunseong juga pandai memasak". Jelas Minwoo, dan Hyo Bin merespon nya dengan mengangguk kan kepala nya.

***

Hyo Bin, HyunMin, KwangMin, dan teman-teman nya, bersama-sama pergi ke restoran Hyunseong. Begitu pula dengan Park Ah byul, HyunMin mengajak Ah byul untuk makan malam bersama nya.

Perjalanan sore menjelang malam ini sangat macet sehingga terdengar banyak suara klakson yang di bunyikan. KwangMin mengembuskan napas berat nya, ia setres mendengar suara klakson itu, ia pun memasangkan handset ke telinga nya, lalu bersandar pada punggung jok mobil sambil memejam kan matanya.

Sementara Hyo Bin, untuk menghilangkan rasa bosan nya. Iapun memainkan Handphone nya, tapi rasanya itu percuma. Karena tak lama Hyo Bin pun menaruh handphone nya di depan mobil.

"Macet nya parah sekali". Ucap Minwoo pada Jeongmin yang semobil dengan nya.

"Yah, aku setres sekali mendengar suara klakson itu". Jeongmin melipat tangan nya di dada, dan menyandarkan tubuh nya pada punggung jok mobil.

Akhirnya setelah melewati perjalanan yang macet, mereka pun sampai di restoran Hyunseong. Restoran yang cukup mewah, restoran ini terkesan kelam dan sangat romantis, untuk kencan bersama pasangan nya tempat ini sangat cocok. Kebanyakan pengunjung nya pun sepasang kekasih, dan ada juga datang bersama keluarga nya karena ini malam minggu. Banyak keluarga ataupun sepasang kekasih yang menghabiskan waktu week end di luar.

Hyo Bin duduk di dekat Minwoo dan KwangMin, Ah byul di sebelah kiri nya KwangMin, dan di sebelah kanan nya Ah byul ada HyunMin, Kemudian Hyunseong, Jeongmin, dan Donghyun.

Pelayan di restoran itu segera menghampiri mereka ketika mereka duduk di salah satu meja di sana.

"Selamat datang, Mau pesan apa?". Tanya pelayan wanita itu dengan sopan.

"Biar aku saja yang memilih kan menu untuk kalian, menu yang aku pilih aku yakin kalian pasti suka". Ucap Hyunseong, semua tertawa lalu mengangguk kecil. Hyunseong pun berbicara dengan pelayan itu sambil membuka buku menu makanan nya.

Handphone Ah byul berbunyi. Ah Byul melihat handphone nya, sebuah panggilan masuk dari Ibu nya. "Aku permisi dulu". Ucap Ah byul kemudian berjalan keluar.

Hyo Bin meraba saku jas seragam nya, ia mencari handphone. Dan ia ingat kalau handphone nya ia taruh di mobil tadi. "Aku permisi, handphone ku ketinggalan di mobil".

"Ah Ye". Jawab mereka.

Hyo Bin segera berjalan keluar mendekati mobil. Saat hendak membuka pintu mobil seseorang menepuk punggung nya, membuat Hyo Bin reflek membalik kan badanya terkejut. Dan setelah melihat orang yang menepuk nya tadi, ia pun mengembuskan napas nya. "Yak kau ini membuat ku kaget eoh".

"Jung Hyo bin, Apa kabar. Sedang apa kau di sini. Ah apakah kau sedang beroperasi? Hyo Bin tempat ini sangat ramai, berbahaya". Ucap seorang pria yang sepertinya sangat kenal dekat dengan Hyo Bin.

"Yak siapa yang sedang beroperasi. Lalu apa yang kau lakukan disini Kim Jung Kook".

Park Ah byul yang sedang menelpon di dalam mobil nya yang tidak jauh dari mobil KwangMin tempat Hyo Bin berdiri memperhatikan Hyo Bin dengan pria itu. Pria yang berpenampilan seperti preman jalanan, kenapa terlihat begitu akrab dengan Hyo Bin. Park Ah byul memilih untuk mematikan telpon nya daripada ia diam dalam rasa penasaran nya yang semakin memuncak. Ia berjalan mengendap-mengendap mendekati mereka. ia pun kini sedang berjongkok di balik mobil KwangMin.

"Aku sedang mencari mangsa, Oemma ku sakit. Aku harus mencari uang sebanyak mungkin"

Ah Byul mengkerut kan kening nya. dari percakapan mereka ia mulai curiga, Ah byul pun mengeluarkan Handphone nya dan mem video kan mereka, keadaan cukup gelap sehingga Ah Byul tidak terlihat oleh mereka.

"Aku doa kan semoga Oemma mu cepat sembuh, maaf aku tidak bisa membantu". Hyo Bin memegang pundak pria yang sering di sapa JungKook itu.

"Eh tapi..". Kini Pria yang bermarga Kim itu terfokus pada seragam yang Hyo Bin kenakan. "Kau memakai seragam Jeguk High School? Bagaimana bisa? Ahahh apakah kau pencopet yang sukses? Apakah mobil ini milik mu? Bagaimana kau bisa sukses tolong ajari aku. Aku juga mau".  Ucap Jungkook terlihat sumringah menatap teman nya yang sudah berubah seperti orang kaya.

Ah Byul membulat kan mata nya. Apa yang ia dengar itu? Pencopet?. Apakah KwangMin mengetahui siapa asli nya Jung Hyo Bin yang ia kenal itu? Orang yang selama ini membuat nya cemburu itu ternyata seorang pencopet. Sungguh mengejutkan!.

"Yak mana ada pencopet sukses eoh? Aku mendapatkan Beasiswa". Hyo Bin sedikit menyentuh kening Jungkook, pemikiran nya sangat konyol. Dia bukanlah pencopet yang benar-benar pencopet. Ia mencopet seperlunya saja, ia mencopet hanya untuk mengisi perut nya. Ia bukanlah penjahat kelas kakap yang rakus, seperti koruptor ataupun perampok yang suka membunuh orang.

"Beasiswa? Sepintar apakah kau ini? Bisa mendapatkan Beasiswa segala hahaha.."

Hyo Bin terkekeh sambil memutarkan bola matanya, Hyo Bin mendapatkan Beasiswa? Tentu saja sangat lucu, ia kan bukan siswa pandai haha. "Aku akan menceritakan nya lain waktu, kalau kita bertemu lagi. Oya profesi ku sebagai pencopet tolong rahasia kan oke. Alasan nya akan aku ceritakan nanti". Hyo Bin membuka pintu mobil, dan mengambil Handphone nya.

"Ya baiklah, sepertinya teman ku ini sedang sibuk. Aku juga harus pergi, sampai jumpa". Jungkook berjalan pergi, dan Ah Byul segera mengakhiri rekaman video nya, dan cepat bersembunyi.

Hyo Bin tertawa kecil memperhatikan Jungkook yang berjalan menjauh. Hyo Bin kembali ke restoran dan Ah Byul keluar dari persembunyian nya, dan segera memasuki Mobil nya lalu menjalankan nya.

"Aku harus mengejar pria itu. Aku akan mendapatkan informasi banyak dari nya".

°°

"Kenapa lama sekali". Tanya KwangMin.

"Ahh tadi hyunra menelpon ku, menanyakan PR fisika ".

"Ohh..". KwangMin mengangguk-angguk mengerti.

"Makanan datang...". Seru Hyunseong senang. "Selamat menikmati makanan nya".

HyunMin melihat ke arah pintu, ia menunggu Ah Byul yang belum kembali juga. Handphone HyunMin berbunyi, sebuah pesan singkat dari Ah Byul.

"Aku ada urusan, Jadi aku harus pergi. Selamat makan malam".

HyunMin tersenyum tipis membaca pesan singkat dari Ah Byul.

"Dari siapa? Ah Byul?". Tebak Donghyun.

HyunMin mengangguk "Dia pergi duluan, kata nya ada urusan".

"Ah.. Kemana Ah Byul?". Tanya Hyunseong.

"Dia ada urusan, Jadi dia pergi duluan". Jawab HyunMin.

"Ah sayang sekali dia tidak mencicipi makanan ini".

"Haha Mungkin lain kali Hyung". Ucap HyunMin tersenyum.

"Wah Hyunseong-ssi Ini enak sekali". Ucap Hyo Bin yang sudah memasukkan makanan ke mulut nya, sambil mengacungkan jempol nya.

"Hahaha Ghamshamida".

"Selamat Makan semuanya". Seru Jeongmin.

"Selamat makan". Jawab mereka ceria, lalu mulai memakan nya.

***

Jungkook sedang berjalan, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di samping nya. kaca mobil terbuka "Hei kau berhenti!". Teriak Ah Byul.

Jungkook berhenti.
"Kau bisa ikut dengan ku?". Ucap Hyo Bin.

"Mwo?". Jungkook tidak mengerti, orang yang sama sekali tidak ia kenal mengajak nya pergi?.

"Kau mau uang?". Tanya Ah Byul menggoda Jungkook untuk ikut dengan nya.

Mendengar kata `uang` tanpa kompromi lagi Jungkook segera masuk kedalam Mobil.

°°°

Park Ah Byul membawa Jungkook ke sebuah Restoran, dan memesan makanan dan minuman untuk Jungkook.

"Sebenarnya kau mau apa?". Tanya Jungkook masih bingung, saat pelayan menyajikan makanan yang Ah Byul pesan hanya untuk Jungkook.

"Silahkan makan! Kita bicara sambil makan". Balas Ah Byul.

Ya ini gratis, dan makanan nya pun terlihat enak. Jungkook pun tampa malu-malu melahap makanan nya.

"Aku ingin menanyakan sesuatu pada mu".

"Embb ya silahkan-silahkan". Jawab Jungkook yang sedang mengunyah makanan nya.

"Apa hubungan mu dengan Jung Hyo Bin, siapa dia sebenarnya". Tanya Ah Byul pelan, seperti nada yang menyeramkan untuk Jungkook. Seketika Jungkook menghentikan makan nya dan segera berdiri.

Jungkook hendak pergi dari meja nya, dan Ah Byul langsung menahan nya dengan kalimat "Apa kau tidak sayang Oemma mu? Kau tidak butuh uang untuk membawa nya kerumah sakit?". Tanya Ah Byul dengan senyum Evil.

Jungkook berhenti, dan sekarang ada dua yang harus ia pilih. Antara menjaga rahasia Hyo Bin dan Menyembuhkan Ibu nya.

Jungkook mengepalkan tangan nya erat, ranjang nya mengeras, matanya tertutup. Otak nya sedang berfikir keras, ia kembali duduk dan akhirnya ia pun menjawab.

"Aku akan memberikan informasi mengenai Jung Hyo Bin".

Ah Byul tersenyum Evil, Yah Akhirnya ia mendapatkan informasi yang akan menjatuhkan Hyo Bin.

Bersambung..