Selasa, 27 Oktober 2015

Funfiction Boyfriend _ My lady Chapter 4

Annyeong Chingu^^ terimakasih sebelumnya yang berminat membaca Fun fiction punya ku. Silahkan lanjutkan membaca nya ^_^ selamat membaca...


"My Lady"

Chapter 4


*Cast 

-Jo KwangMin

-Jo HyunMin

-No Minwoo

-Kim Donghyun

-Lee Jeongmin

-Shin Hyunseong

-Jung Hyo Bin


Rating = 13 th

Genre = Comedy,Romance,           Konflik.


My Lady

-All Give me a Love-



"Bagaimana kau kenyang? Aku lihat tadi kau baru saja memakan nya sedikit. Ayo kau harus makan!". KwangMin mengambil kan mie untuk di masukan ke dalam mulut Hyo Bin.

"Aku tidak mau..!". Tolak Hyo Bin menutup mulut nya.

"Kenapa? Apa kau menaruh racun pada makanan ku?".

"Ah ma,mana mungkin kau gila ya. Aku tidak sejahat itu".

"Kalau begitu makanlah..A,a". KwangMin menyuapi Hyo Bin dan terus memaksa Hyo Bin untuk memakan mie nya.

Mau tidak mau ia pun harus memakan mie special buatan nya.
"Am...". Hyo Bin telah memakan mie nya, dengan terpaksa ia mengunyah mie yang terasa asin pedas itu. Ia pun mengingat berapa sendok garam yang telah ia masukan ke dalam mie nya.

"Kenapa mata mu seperti ingin menangis? Apa kau terharu karena majikan mu yang tampan ini perhatian pada mu?". Ujar KwangMin tertawa, sambil terus menyuapi Hyo Bin.

Sialan aku bisa darah tinggi kalau sampai menghabiskan mie ini, Huek siapa pun tolong aku

Dari kejauhan tampak seorang pria jangkung memakai jas hitam memperhatikan mereka, ia pun diam-diam memotret mereka melalui ponsel nya.

"Aku harus melaporkan hal ini pada tua Jo, jangan sampai terlambat".

***

Hyo Bin mengambil beberapa botol air minum dari dapur ke kamar nya. Lalu meminum nya, sesekali ia menampung air di mulut nya sampai menggembung pipinya untuk menghilangkan rasa asin yang masih terasa di mulut nya.

"Argh! Sial rasa asin nya masih terasa di mulut ku".

Hyo Bin menyudahi minum nya. Dan berjalan mendekati meja yang dekat dengan jendela, yang tirai nya masih terbuka.

Ia mengambil beberapa buku dan mulai menyibukkan diri nya dengan buku-buku itu.

°°

HyunMin sedang berusaha memejam kan mata nya. Berusaha untuk tidur, namun tak bisa. "Ckk". Ia mendengus kesal, dari tadi ia berusaha untuk tidur, namun rasa kantuk itu tak kunjung datang, padahal ini sudah larut malam.

HyunMin menyerah, ia pun bangun dan berjalan keluar balkon kamar nya. Ia merasakan angin malam yang dingin membuat nya menggosok-gosok kedua telapak tangan nya. HyunMin tersenyum tipis melihat Hyo Bin yang sibuk dengan buku-buku nya. HyunMin memutuskan untuk pergi ke kamar Hyo Bin, sambil menunggu rasa kantuk itu datang.

°°

`Tok..Tok..tok..

Hyo Bin yang sedang menulis berhenti sejenak, saat mendengar ketukan pintu yang memecahkan keheningan di kamar nya. Ia melirik ke arah pintu yang masih tertutup rapat.

"Cah..Siapa sih malam-malam seperti ini. Siapa?". Hyo Bin sedikit berteriak, sambil mengarahkan wajah nya ke pintu.

"Ini aku HyunMin, cepat buka!".
Sahut HyunMin di balik pintu.

Hyo Bin memutar kan mata nya. Mau apa lagi malam-malam seperti ini dia menemui Hyo Bin.
Dengan wajah cemberut Hyo Bin membuka pintu untuk HyunMin.

"Ada ap__". Belum saja Hyo Bin mempersilahkan masuk, HyunMin sudah menyelonong masuk mendekati meja belajar Hyo Bin dan memperhatikan pekerjaan Hyo Bin dengan buku-buku itu.

"Yak.. kau menyelonong masuk saja". Protes Hyo Bin yang masih memegang knop pintu yang masih terbuka.

"Kenapa? Ini rumah ku kan". Balas HyunMin tanpa melihat Hyo Bin, mata nya terfokus pada pekerjaan Hyo Bin. Ia membuka lembaran-lembaran buku Hyo Bin.

"Kau mau apa?". Tanya Hyo Bin lagi, sambil menutup pintu nya dan berjalan mendekati HyunMin.

"Tidak ada, aku hanya tidak bisa tidur dan melihat mu sedang sibuk dengan soal soal ini. Sepertinya kau sedang kesulitan, mau aku bantu?". Tanya HyunMin, sambil melirik Hyo Bin yang duduk di samping nya.

Hyo Bin menyungging kan sebelah bibir nya, Apa yang dia tawarkan? Membantu menyelesaikan Tugas nya? "Hei sudah sana kau tidur, ini itu pelajaran kelas tiga, sangat sulit". Hyo Bin menarik buku nya ke depan nya, dan mulai fokus dengan soal-soal tugas.

HyunMin tersenyum tipis lalu menaruh sebelah tangan nya di meja untuk menompang dagu nya. "Kau pikir aku kelas berapa". Ucap HyunMin sambil melihat ke sembarang arah.

Hyo Bin melirik HyunMin, tidak mengerti apa yang dia ucapkan.
"Memangnya kau kelas berapa?".

HyunMin membalas lirikan Hyo Bin "Sama seperti mu". Sahut HyunMin singkat.

"Mwo?". Hyo Bin terkejut, kenapa bisa sama dengan nya. Bukan kah dia adiknya KwangMin, mana mungkin bisa sama-sama kelas tiga. Apa jangan-jangan KwangMin sempat tidak naik kelas, tapi tidak mungkin! Kelihatan nya KwangMin itu murid yang cukup pintar.

"Jangan kaget, itu karena aku terlalu pintar untuk menjadi murid kelas dua. Jadi saat aku naik kelas dua, kepala sekolah menawarkan ku untuk bisa loncat kelas. Ya karena aku sudah pengen cepat-cepat lulus jadi aku terima tawaran nya". Jelas HyunMin dengan penuh kebanggaan di wajah nya, ya sedikit menyindir Hyo Bin juga. Karena tadi Hyo Bin telah meremehkan nya ha ha.

Hyo Bin tersenyum ketir mengetahui ternyata HyunMin itu seorang yang jenius, dan ia malu telah meremehkan nya.

"Baiklah karena aku baru masuk dan harus mengejar materi. Kau bisa membantu ku?".

HyunMin terlihat sok sok an berpikir, membuat Hyo Bin kesal.
"Ya sudahlah kalau tidak mau, aku bisa meminta bantuan KwangMin". Hyo Bin segera mengambil pulpen nya dan melanjutkan tugas nya.

"Haha baiklah, wajah mu lucu ketika kau ngambek. Pantas saja Hyung ku suka sekali menindas mu". HyunMin mengusap pelan pucuk kepala Hyo Bin, dan Hyo Bin segera memukul pelan tangan HyunMin.

Hyo Bin membawa buku nya ke sebuah meja yng berada di tengah-tengah kamar nya, agar lebih luas dan nyaman ketimbang meja yang berada dekat dengan jendela yang terasa sempit untuk dua orang.

°°

"Tenang saja Joyoung, aku sudah memikirkan baik-baik sebelum aku memutuskan dia masuk ke dalam rumah ku. Awasi dia terus, jika hal yang kau takutkan terjadi aku sudah menyiapkan sebuah rencana  ". Ucap Tuan Jo pada sekretaris nya, yang melaporkan Photo yang ia ambil saat YoungMin bersama Hyo Bin sedang suap-suapan.

"Baik pak, akan saya laksanakan". Jawab Joyoung membungkukkan badan nya kemudian pergi.

"Aku bukanlah orang bodoh Joyoung. Aku sudah menyiapkan sebuah rencana dari jauh-jauh hari. Jika sebuah rumput liar tumbuh di sekitar Bunga, maka harus segera di cabut hahaha".

***

"Apa tidak ada rumus lain, kau memberikan rumus-rumus yang sulit di pelajari". Ucap Hyo Bin yang sedang berkutat dengan soal fisika yang memusingkan. Sesekali ia menekan-nekang kening nya yang mulai terasa pusing, belum lagi matanya sudah sangat mengantuk tapi tugas masih banyak yang harus di kerjakan.

"Kau nya saja yang bodoh". Jawab HyunMin sambil menoyor pelan kening Hyo Bin.

"Yak kau jahat sekali, otak ku ini sudah lama tidak belajar makanya sulit menerima pelajaran". Balas Hyo Bin tak mau di salahkan.

"Yak bagaimana kau mau mengikuti tes beasiswa nya, jika otak mu tidak bisa bekerja. Apa kau yakin dengan sebulan kau akan mampu mengikuti tes nya?".

Hyo Bin hanya diam sambil mengerucut kan bibir. Benar juga kata HyunMin, ah dasar Hyo Bin pabo!

"Hahaha jangan cemberut begitu, aku gemas melihatnya".
HyunMin tidak tahan melihat Wajah cemberut Hyo Bin, rasanya ingin sekali ia mencubit pipi Hyo Bin yang selalu di kembung-kembung kan.

"Oh iya, sepertinya aku mempunyai buku fisika yang isinya mudah di pahami, aku yakin kau bisa. Tunggu sebentar ya aku ambilkan dulu".

"Eh tid__".

HyunMin begitu saja pergi ke kamar nya untuk mengambilkan buku. Setelah mengambil buku, HyunMin mengambil 2 kaleng minuman untuk menyegarkan mata Hyo Bin yang sudah mengantuk.

"Ini dia Buk__". HyunMin menghentikan ucapan nya saat membuka pintu dan melihat Hyo Bin telah tidur di meja nya.

HyunMin tersenyum tipis, ia meletakkan minuman nya di nakas yang berada di samping tempat tidur. HyunMin mengambil selimut yang berada di kasur. Lalu HyunMin memasang kan selimut nya di tubuh Hyo Bin dari arah depan, HyunMin sedikit mencondongkan Badan nya untuk menjangkau seluruh tubuh Hyo Bin, tak sengaja sebuah pulpen tersenggol dan jatuh ke kaki Hyo Bin membuat Hyo Bin terperanjat mengangkat kepala nya, Dan *Chu.. Tak sengaja HyunMin mencium Kening Hyo Bin. Dan saat Hyo Bin merasakan sesuatu yang lunak mendarat di kening nya, ia pun mendongkak kan kepala nya. Dan terjadilah pertemuan dua pasang mata dalam satu tatapan yang begitu dekat.

HyunMin pun diam terpaku dalam posisi masih memegang selimut yang sedang ia pasang di tubuh Hyo Bin, seolah seperti HyunMin memeluk Hyo Bin.

"Apa yang kau lakukan?". Ucap Hyo Bin menyadarkan HyunMin yang masih menatap nya.

*PLAKKK

HyunMin mengusap-usap pipi nya yang terasa panas. "Kenapa kau menampar ku?"

"Kau sendiri kenapa mencium ku..".

"Siapa yang mencium mu, aku hanya sedang menyelimuti mu. Dan aku tidak tau kenapa tiba-tiba kau terbangun dan mengangkat kepala mu..Dan bibir ku tak sengaja menyentuh kening mu. Lihat gara-gara kau bibir ku terluka kan!". HyunMin menunjukkan bibir nya yang memang sedikit mengeluarkan darah.

Hyo Bin hanya diam, sebenarnya kejadian ini tidak harus di permasalahkan, tapi ia sudah terlanjur malu . Jadi dia sok sok an marah, untuk menyembunyikan rasa malu nya.

Ya Tuhan Ciuman pertama yang aku dapatkan dari seorang pria adalah dari HyunMin

***

Hyo Bin sedang menulis hasil Tugas di papan bor.

"Bagus Jung Hyo Bin, jawaban mu tepat sekali". Puji Guru tersebut, saat Hyo Bin sudah selesai menulis nya.

"Silakan duduk kembali". Hyo Bin membungkuk sejenak lalu kembali ke kursi nya.

"Wah bagaimana bisa dia sudah bisa materi ini dengan cepat, padahal menurut ku materi ini cukup sulit". Bisik seorang murid, membuat Hyo Bin tersenyum senang.

"Hmm apakah ini berkaitan dengan terluka nya bibir adikku". Ucap KwangMin, mencondongkan Badan nya ke samping. Tepat nya ke arah Hyo Bin.

Hyo Bin mendorong pelan KwangMin. "Ah HyunMin, Apa kau menceritakan kalau kau tak sengaja mencium Kening ku ". Batin Hyo Bin bertanya-tanya.

°°

Park Ah byul diam menatap kosong buku nya. Ah pikiran nya masih bertanya-tanya tentang hubungan KwangMin dan HyunMin dengan si anak baru Jung Hyo Bin.

"Apa mereka bersaudara? Kalau bersaudara aku akan dekati dia, agar aku bisa jadi teman dia dan bisa dekat dengan KwangMin".

"Ah atau jangan-jangan Hyo Bin adalah tunangan KwangMin atau HyunMin".

"Tidak, jangan-jangan mereka sudah di jodohkan".

Kalimat bertanya-tanya itu selalu ada di pikiran nya. Sial gara-gara anak baru itu dia cemburu. "Sebenarnya siapa dia? Aku harus mencari tau, agar pikiran ku ini tenang, dan tidak lagi penasaran". Batin Park Ah byul.

*Darrr...
Tiba-tiba HyunMin datang mengagetkan Park Ah byul. Ya HyunMin dan Ah byul satu kelas, dan beda kelas dengan KwangMin.

"Yak HyunMin-ssi kau mengagetkan ku eoh". Ah byul memegang dada nya yang terasa berdegup kencang, saking terkejut nya. Ya karena ia sedang sangat serius dengan lamunan nya.

"Hahaha Mian Mian, kau sedang apa melamun seperti itu". Tanya HyunMin kemudian duduk di kursi depan tapi menghadap Hyo Bin.

"Aku sedang memikirkan sesuatu". Balas Ah byul sambil menggunakan sebelah tangan nya untuk menompang dagu nya.

"Sudahlah tak perlu memikirkan aku". Ucap HyunMin tertawa kecil.

"Yak aku serius..". Ah byul mengangkat tangan nya yang sedang menompang dagu nya untuk menunjukkan kepalan tangan nya  yang greget ingin memukul HyunMin.

"Memang nya kau sedang memikirkan siapa?". HyunMin menurunkan tangan Ah byul yang mengepal dan masih terangkat.

"Aku penasaran dengan hubungan kau, dan KwangMin dengan Jung Hyo Bin".

"Kenapa penasaran?".

"Karena kalian begitu dekat".

"Jadi? Kau cemburu?".

"Yak! Siapa bilang aku cemburu karena KwangMin dekat dengan Hyo Bin..".

HyunMin mengepalkan tangan nya kuat-kuat. Apa yang Park Ah byul katakan? KwangMin? Ah tidak itu membuat hati HyunMin sakit dan sangat panas, rasanya seperti ada api yang berkobar-kobar di dalam hati nya.

HyunMin berusaha tersenyum yang sulit ia lakukan pada saat hatinya sakit. "Aku kan tidak mengatakan Kau cemburu karena KwangMin dekat dengan Hyo Bin".

Ah byul memalingkan wajah nya yang mulai merah karena malu.
"Yak HyunMin kau tau kan, aku ini menyukai Hyung mu dari dulu. Tapi dia tidak peka dengan perasaan ku, dia hanya menganggap semua perhatian ku adalah hanya sebatas teman". Ucap Ah byul lesu.

HyunMin memegang tangan Ah byul berusaha agar Ah byul tidak sedih,.setidaknya jika Ah byul lebih senang bersama Hyung nya. Itu malah membuat HyunMin senang karena bisa melihat Ah byul tersenyum terus.

"Kau cantik Ah byul, kau terus saja dekati dia. Aku yakin dia pasti akan menyukai mu..". Ucap HyunMin tersenyum palsu. Dalam hatinya terasa Di tusuk-tusuk ribuan pedang, rasanya sangat Sakit!.

Ah byul tersenyum senang, dan membalas pegangan tangan HyunMin. Melihat Senyuman Ah byul, rasa sakit di hati HyunMin perlahan menghilang.

"Terimakasih chingu".
Dan kalimat `Chingu` itu membuat hati nya kembali merasakan sakit.
Jadi ini yang Ah byul rasakan, saat orang yang ia cintai hanya menganggap nya teman? Ya Tuhan ini terasa sangat Sakit, aku tidak mau Ah byul merasakan hal ini lebih lama lagi. Aku harus berusaha mendekat kan ia dengan Hyung ku.

°°

Hyo Bin sedang berada di perpustakaan, ia murid baru dan harus mengejar materi yang tertinggal. Banyak tugas yang harus ia kerjakan, dan lebih stres nya lagi jika KwangMin mencari nya dan menyuruh nya untuk hal yang bisa KwangMin lakukan sendiri. Entah lah kenapa KwangMin senang sekali menindas Hyo Bin.

"Ah..sampai kapan aku berpacaran dengan buku-buku ini eoh". Hyo Bin merebahkan kepala nya di meja, rasanya sudah tidak mampu otak nya di paksa setiap hari belajar, Apa lagi jika KwangMin terus menganggu nya ia bisa gila!.

"Apa ada yang bisa aku bantu". Tiba-tiba muncul suara seorang pria yang berada di belakang nya. Hyo Bin memutar kan badan nya ke belakang.

Lee Jeongmin sedang berdiri di belakang nya dengan senyum khasnya.

"Jeongmin?".

Jeongmin tersenyum dan ikut bergabung duduk bersama Hyo Bin.

"Apa kau tidak setres, berkutat dengan buku-buku ini?".

Hyo Bin tertawa kecil. "Apa kau tidak melihat raut wajah ku? Kelopak mata ku yang seperti panda ini? Aku sangat setres, terlebih jika KwangMin mencari ku. Tapi untung lah dia sedang jinak tidak mengganggu ku".

Jeongmin tertawa kecil, mendengar kalimat jinak yang Hyo Bin tunjukkan untuk KwangMin. Walau sebenarnya dia penasaran dengan hubungan Hyo Bin dengan KwangMin dan HyunMin, tapi ia menahan diri untuk menanyakan nya. Karena ia sudah beberapa kali menanyakan hal tersebut pada mereka Hyo Bin, HyunMin, dan KwangMin tapi mereka menjawab nya dengan jawaban tidak memuaskan. Membuat Jeongmin masih penasaran.

"Kau butuh hiburan?".

"Em yaa, untuk merilekskan otak ku".

"Ikut aku..!". Jeongmin menarik tangan Hyo Bin membawa ny ke suatu tempat.

°°

HyunMin dan Ah byul sedang berada di kantin. Mereka melihat KwangMin dan teman-teman nya di sana. Ah byul tampak senang, ia pun merapihkan rambut nya, HyunMin melihat nya sedikit senang walaupun ia cemburu.

"Kau ingin bergabung dengan mereka?". Tanya HyunMin, dan mendapat angguk kan dari Ah byul.

HyunMin tersenyum tipis, kemudian menarik tangan Ah byul untuk mendekat dengan mereka.

"Annyeong HyunMin, Annyeong Ah byul .". Sapa Minwoo.

"Annyeong". Jawab Ah byul dan HyunMin bersamaan.

"Ah byul kau sudah makan? Kalau belum kau mau pesan apa, kami akan pesan makanan". Tanya KwangMin, membuat Ah byul sangat senang. HyunMin melihat nya hanya tersenyum ketir, hanya kalimat seperti itu saja mampu membuat Ah byul tersenyum senang.

"Belum, aku samakan saja dengan kau ". Jawab Ah byul tak lupa dengan senyum nya yang selalu terbentuk di bibir nya.

" Oya Jeongmin mana?". Tanya Hyunseong. Semua nya hanya menjawab dengan mengangkat bahu nya. `tidak tahu`

°°°

Jeongmin sedang memainkan piano di ruang musik, Hyo Bin mendengar kan alunan musik yang Jeongmin mainkan dengan sangat hikmat.

"Yeeee...". Hyo Bin bertepuk tangan saat Jeongmin selesai memainkan musik nya.

"Bagaimana kau terhibur".

"Em sangat terhibur". Jawab Hyo Bin cepat.

"Kalau kau butuh hiburan datang saja pada ku. Aku siap!".

Hyo Bin tersenyum dan mengangguk. "Terimakasih..".

Bersambung...

Senin, 19 Oktober 2015

Fun fiction Boyfriend- My Lady Chapter 3

Annyeong Chingu^^ terimakasih sebelumnya yang berminat membaca Fun fiction punya ku. Silahkan lanjutkan membaca nya ^_^ selamat membaca...

"My Lady"
Chapter 3

*Cast
-Jo KwangMin
-Jo HyunMin
-No Minwoo
-Kim Donghyun
-Lee Jeongmin
-Shin Hyunseong
-Jung Hyo Bin

Rating = T
Genre = Comedy,Romance,           Konflik.

"MY LADY"
~He and He~

Cinta...kalimat itu sungguh sederhana, tapi cukup banyak mengandung arti. Cinta tidak bisa di lihat, tapi hanya bisa di rasakan oleh hati yang bergejolak saat bersama orang yang kau cintai.

Jeguk High School, korea selatan

Hyo Bin sedang berjalan di koridor sekolah, tujuan nya saat ini adalah mencari ruang guru. Sudah 20 menit ia berjalan mencari ruang guru di antara banyak nya ruangan kelas,laboratorium,perpustakaan,dll.

"Sial sekolah ini terlalu luas, dimana ruang guru. Apa aku harus meminta bantuan KwangMin atau HyunMin? Ah tidak, mereka pasti akan mengerjai ku. Dan aku juga sedang tidak mau bertemu mereka ". Hyo Bin mengoceh sendiri sambil menengok sana sini melihat ke setiap pintu yang terbuka, dan lagi-lagi kelas yang ia temukan.  Dan saat ia menengok ke salah satu ruangan, ia melihat KwangMin melalui jendela, terlihat KwangMin sedang bercanda tawa bersama teman-teman nya.

Entah kenapa Hyo Bin menyukai tawa KwangMin yang lepas itu. Tidak seperti tadi pagi, wajah nya penuh dengan kejutekan. Mata Hyo Bin tak lepas dari KwangMin, sehingga Tanpa sadar ia pun menabrak seseorang. Buku yang di bawa orang tersebut bertebaran dimana-mana.

KwangMin berhenti tertawa ketika melihat Hyo Bin yang menabrak orang. Ia pun tertawa kecil, kemudian berjalan mendekati Hyo Bin.

Hyo Bin segera berjongkok membantu memunguti buku-buku tersebut.

"Saya minta maaf". Ucap Hyo dengan cepat membungkukkan badan nya.

"Ck kau memang ceroboh". Ucap KwangMin yang kini sedang berdiri di bibir pintu.

Hyo Bin mendongkak kan kepala nya menatap sinis KwangMin.
Plis ini di sekolah jangan membuat aku malu, apa lagi di depan pria. Aku kan anak baru di sekolah ini, buat lah aku nyaman KwangMin-ahh.

"Tidak apa-apa..". Ucap pria itu sambil mengambil buku yang berada di tangan Hyo Bin.

"KwangMin...". Panggil teman-teman nya yang sedang bercanda bersama nya tadi. KwangMin menoleh, kemudian ia kembali bergabung dengan mereka. Dan tertawa lagi entah apa yang di bicarakan, yang pasti itu seru!.

Hyo Bin kembali menatap KwangMin, memperhatikan bibir nya yang sedang tertawa ceria. Rasanya Hyo Bin juga ikut terbawa ceria melihat senyum dan tawa KwangMin.

"Kau anak baru?". Pria itu membuyarkan perhatian Hyo Bin yang sedang memperhatikan KwangMin.

"Ah? Nde, Nama ku Jung Hyo Bin". Ucap Hyo Bin sambil mengulur kan tangan nya.

Pria itu tersenyum dan membalas uluran tangan Hyo Bin. "Nama ku No Minwoo. Kau panggil aku Minwoo saja. Emm kalau kau mau panggil aku Oppa juga boleh". Goda Minwoo kemudian tertawa.

Hyo Bin tersenyum malu. Ada rasa yang aneh yang kini melanda dirinya. Hati nya berdesir membuat tangan nya berkeringat dingin. Dan satu lagi, tiba-tiba perut nya terasa mules, Jantung nya berdetak lebih cepat. Dan Rasanya ada kupu-kupu terbang yang sedang mengelilingi nya.

Apa ini? Apakah ini cinta pada pandangan pertama?Ah tidak, ini tidak mungkin!.

"Kelas mu dimana?".

"A, aku belum tau. Aku sedang mencari ruang guru. Tapi dari tadi aku tidak menemukan nya. Kau bisa membantu ku?". Entah kenapa Hyo Bin merasa gugup berbicara dengan Minwoo, padahal sebelumnya dia tidak seperti ini.

"Baiklah akan ku antar. Mari!".

........

Suasana kelas KwangMin yang ramai, perlahan tertib. Ketika seorang guru bersama Hyo Bin memasuki kelas.

"Wah ada anak baru".
"Kira-kira orang tua nya memiliki harta apa saja ya?".
"Aku dengar tadi dia datang bersama KwangMin dan HyunMin".
"Sekaya apa dia?".

Murid-murid di kelas itu saling berbisik kepada teman sebangkunya melihat Hyo Bin yang sedang berdiri di depan sana.

"Anak-anak di kelas ini ada murid baru, jadi harap tenang agar dia bisa memperkenalkan diri dengan baik".

Semua murid tenang. Hyo Bin mulai memperkenalkan dirinya.

"Annyeong Haseyo Nama ku Jung Hyo Bin senang bertemu dengan kalian". Ucap Hyo Bin sambil membungkukkan badan nya.

"Ada pertanyaan?". Tanya guru itu.

"Apa pekerjaan orang tua Mu?".
"Dimana rumah mu?".
"Kenapa kau bisa bersama KwangMin dan HyunMin?".

Murid-murid melontarkan pertanyaan bertubi-tubi pada Hyo Bin. Jeongmin,Hyunseong,Donghyun yang belum tau, bahwa KwangMin telah mengenal Gadis itu menoleh ke arah KwangMin.

"Kau sudah mengenal nya?". Tanya Jeongmin yang duduk di samping nya.

KwangMin hanya diam. Ia takut kalau dijawab, Jeongmin akan menanyakan hal lebih tenang Hyo Bin.

"Em Ayah dan Ibuku...".

"Telah meninggal". Potong KwangMin, membuat semua nya menoleh ke arah nya. Termasuk Hyo Bin yang sedari tadi sedikit menunduk.

"Ayah dan Ibu nya telah meninggal. Dan mewariskan semu kekayaan nya pada putri satu-satu nya Jung Hyo Bin. Sekarang warisannya sedang di olah oleh saudara nya, karena Hyo Bin belum cukup bisa mengolah Warisan dari orang tua nya itu". Ucap KwangMin menjelaskan kepada murid-murid yang penasaran itu. Hyo Bin menatap bingung KwangMin, dan KwangMin mengisyaratkan melalui tatapan mata nya untuk `diam!.

"Saya rasa cukup perkenalan nya. Jika ada pertanyaan lagi, tanyakan nanti saat pelajaran selesai. Silahkan duduk Jung Hyo Bin".

Hyo Bin mengangguk, kemudian berjalan mendekati kursi kosong yang berada paling belakang, tepatnya di belakang Minwoo.

Minwoo memutarkan badan nya menghadap Hyo Bin. "Nah Hyo Bin, selamat belajar di Jeguk High School. Semoga kau betah disini". Ucap Minwoo menyambut Hyo Bin di kelas nya, sambil tersenyum dan mengedip kan mata nya yang errr..membuat Hyo Bin salah tingkah.

Apa yang dia lakukan? Oh hentikan. Itu cukup membuat jantung ini serasa ingin keluar

***

"Donghyun Hyung, aku sudah lapar. Ayo kita ke kantin". Ajak Jeongmin pada Donghyun yang masih sibuk memasukan buku-buku nya ke dalam tas.

"Nde, tunggu sebentar". Balas Donghyun.

Hyunseong dan Minwoo berdiri dari kursi nya, kemudian berjalan mendekati Jeongmin dan Donghyun.

"Kajja..!". Ucap Donghyun setelah selesai memasukkan buku-buku nya.

Donghyun melihat KwangMin yang masih diam di tempat. "Yak KwangMin. Kau tidak ikut ke kantin?".

"Ah? Ne. Aku akan menyusul. Kalian duluan saja". Jawab KwangMin, yang sedang menyibukkan diri dengan ponselnya.

"Ah baiklah...". Balas Donghyun, kemudian mereka pergi.

"Hyo Bin kau tidak mau ke kantin?". Ucap KwangMin sambil berjalan mendekati meja Hyo Bin.

"Aku mau..". Balas Hyo Bin, kemudian berdiri dan pergi. Melihat itu KwangMin hanya mendengus kesal. Bagaimana tidak, dia sengaja berpura-pura menyibukkan dirinya dengan ponsel. Agar dia bisa pergi ke kantin bersama Hyo Bin, tapi Hyo Bin malah meninggalkan nya. Menyebalkan!.

.......

Hyo Bin sedang memilih makanan ringan di kantin. Ia melihat snack seperti cikiy *tau kan?*. Terlihat sebuah tulisan di bungkus snack tersebut `BERHADIAH jika beruntung` Hyo Bin tersenyum senang, itu mengingat kan masa kecil nya yang suka sekali dengan jajanan yang ada hadiah nya.

Hyo Bin mengambil 2 bungkus snack. Masing-masing tangan nya memegang satu snack, Lalu Hyo Bin mengocok-ngocok snack tersebut di dekat telinga nya. Terdengar suara riuh ketika Snack itu di kocok-kocok, Membuat orang-orang yang di sekitar nya memperhatikan Hyo Bin dengan tatapan aneh.

Hyo Bin sudah merasakan berat di salah satu bungkus tersebut, ia menaruh bungkus yang terasa ringan. Kemudian mengambil satu lagi snack, dan membandingkan nya lagi dengan snack yang pegang tadi. Lalu mengocok nya kembali.

KwangMin muncul di samping Hyo Bin. "Apa yang kau lakukan?". Tanya KwangMin heran.

"Aku sedang mencari harta karun di dalam snack ini". Jawab Hyo Bin. Membuat KwangMin semakin bingung.

"Ah berat yang mana? Ini atau ini?". Hyo Bin memberikan kedua snack yang berada di tangan nya.

KwangMin mengambil nya, dan menimbang-nimbang snack itu di telapak tangan nya.

"Yang ini...". Ucap KwangMin mengangkat snack yang menurut nya berat.

Hyo Bin segera mengambil snack itu, dan segera membuka nya.

"Hah? Sebuah Jepit". Ucap Hyo Bin sedikit kecewa, ia ingin mendapatkan uang dalam snack itu, itu kan lebih menyenangkan.

KwangMin tertawa dan baru mengerti apa maksud Hyo Bin mengocok-ngocol snack itu, dan bilang mencari harta karun di dalam nya.

KwangMin pun mulai mengambil dua bungkus snack, dan menimbang-nimbang nya.

"Menurut mu, berat yang mana?". Tanya KwangMin, memberikan snack yang berada di tangan nya.

Hyo Bin menocok-ngocok kedua snack itu. "Ini...". Ucap Hyo Bin setelah menemukan beban berat di salah satu snack.

KwangMin membuka nya. "Wah.....". Seru KwangMin, membuat Hyo Bin penasaran.
"Kau dapat apa?". Tanya Hyo Bin antusias.
" gantelan Pikachu!". Seru KwangMin, sambil mengangkat gantelan nya.

Seketika wajah Hyo Bin berubah jadi biasa saja. "Aku kira kau dapat uang.. Huh!".

"Ayo kita buka lagi..!!"..Seru KwangMin semangat.
"Ayo..!". Jawab Hyo Bin senang.

Hal yang dia lakukan semasa kecil itu, ternyata membuat KwangMin senang. Ia tampak semangat mengocok-ngocok snack nya.

Dari kejauhan Park Ah Byul, gadis yang menyukai KwangMin sejak pertama bertemu. Terlihat cemburu melihat anak baru itu bisa sedekat itu dengan KwangMin. Sedangkan dia, yang sudah mengenal KwangMin dari pertama ia masuk di sekolah Jeguk High School, tidak pernah sedekat itu dengan KwangMin.

***

KwangMin, HyunMin, dan Hyo Bin sedang berada di mobil. Mereka sedang dalam perjalanan pulang sekolah.

HyunMin duduk di belakang bersama KwangMin, ia sedang mendengarkan musik melalui earphone sambil bersandar pada punggung jok mobil.

Dan KwangMin. Ia sedang memejamkan matanya sambil bersandar pada punggung jok mobil, dan melipat tangan nya di dada.

Lalu Hyo Bin duduk di depan, matanya menatap kosong pada jalanan.

"Ayah dan Ibu nya telah meninggal. Dan mewariskan semu kekayaan nya pada putri satu-satu nya Hyo Bin. Sekarang warisannya sedang di olah oleh saudara nya, karena Hyo Bin belum cukup bisa mengolah Warisan dari orang lain nya itu".
Tiba-tiba saja kalimat itu masuk ke dalam lamunan Hyo Bin.

"KwangMin..". Panggil Hyo Bin memecahkan keheningan yang tercipta di dalam mobil sedari tadi.

"Ne?".

"Kenapa kau bilang pada mereka. Kalau aku mempunyai harta warisan dari orang tua ku? Apa kau sedang menghina ku?".

KwangMin membuka mata nya mendengar pertanyaan itu.
"Bukan maksud ku menghina mu. Kau tau Jeguk High School, murid-murid nya anak dari orang kaya semua. Kalau mereka tau kau seorang pelayan ku dan sekolah karena beasiswa. Kau akan di bully oleh mereka. Dan aku tidak mau itu terjadi". Jawab KwangMin kemudian ia kembali memejam kan mata nya.

Hati Hyo Bin tersentuh saat mendengar kalau KwangMin tidak ingin dirinya di bully oleh Murid-murid di sana. Entah kenapa hati nya merasa senang. Tak terasa bibir nya pun membentuk sebuah senyuman manis.

***

Hyo Bin sedang berada di meja makan khusus untuk pembantu. Ia sedang memakan mie instan langsung di panci nya. Di kejauhan KwangMin tak sengaja lewat dan melihat Hyo Bin, yang terlihat lezat menikmati mie nya. KwangMin tertawa kecil kemudian  menghampiri Hyo Bin.

"Kau sedang apa?". Tanya KwangMin kemudian duduk di depan Hyo Bin.

"Kau tidak lihat aku sedang apa?".
Jawab Hyo Bin, sambil meniup-niup Mie yang akan ia makan.

"Aku lapar". Ujar KwangMin mengelus-elus perut nya.

"Lalu?".

"Yak kau tidak mengerti eoh? Itu artinya aku menyuruh mu untuk mengambilkan aku makan". Ucap KwangMin sedikit kesal Hyo Bin tidak peka dengan kalimat nya tadi.

"Kau punya tangan kan? Kau bisa mengambil nya sendiri!". Balas Hyo Bin tidak perduli, ia terus saja asik makan.

"Kau kan pelayan ku, cepat Ambilkan!".

Hyo Bin memejam kan mata nya, dan mengeraskan rahang nya kesal. Ia tidak suka, di ganggu saat makan, tapi apa boleh buat KwangMin menguasai dirinya dengan kalimat "kau ini pelayan ku" mau tidak mau dia harus menuruti perintah nya.

Hyo Bin meletakkan sumpit nya dengan sedikit membanting, kemudian segera pergi mengambil kan makanan untuk KwangMin.

KwangMin tertawa kecil, Entah kenapa KwangMin menyukai wajah Hyo Bin di saat sedang kesal atau marah. Menurutnya Hyo Bin terlihat Lucu dan menggemaskan di saat sedang marah.

Hyo Bin kembali dengan membawa makanan untuk KwangMin.

"Ini..". Hyo Bin meletakkan makanan yang ia bawa di depan KwangMin. Kemudian ia duduk di kursi yang tadi ia duduki dan melanjutkan makan nya.

"Yak Hyo Bin-ssi Aku tidak mau makanan ini, aku mau makan mie seperti dirimu". Ucap KwangMin, Lalu mendorong pelan makanan nya.

"Mwo? Arghh kau ini kenapa selalu menganggu ku?". Celoteh Hyo Bin kemudian pergi lagi ke dapur memasakkan Mie untuk KwangMin.

"Orang kaya yang aneh. Kenapa dia memilih untuk memakan mie, ketimbang memakan-makanan yang jauh lebih enak dari mie". Hyo Bin berbicara sendiri saat sedang memasak mie. Ia sangat heran dengan majikan nya itu, hal yang dia lakukan sepertinya di sukai oleh KwangMin.

Setelah beberapa menit, Hyo Bin di dapur, akhirnya ia selesai memasak mie nya. Dan segera menghidangkan mie nya pada KwangMin.

"Yak! Aku kan bilang, aku ingin makan mie seperti dirimu. Siapa yang menyuruh mu untuk menghidangkan nya di Mangkuk eoh? Cah... kau memang bodoh".

"Mwo? Kau bilang apa? Bodoh? Kau ini orang kaya yang aneh".

"Cepat Ulangi!".

Hyo Bin kembali ke dapur. Mengepalkan tangan nya, sepertinya dia mulai terganggu oleh KwangMin, dan telinga nya sudah bosan mendengar kalimat "ULANGI" yang selalu KwangMin ucapkan. Ia sangat membenci kalimat itu, karena kalimat itu membuat ia harus kembali mengerjakan perintah KwangMin.

"Ckk..KwangMin kau ingin merasakan mie special buatan ku eoh? Oke aku akan membuat nya. Aku yakin ini mie yang terenak yang pernah kau coba hahahaha". Hyo Bin memasukan empat sendok garam, memasukan lada, memasukan bubuk cabe dengan sangat banyak.

Hyo Bin mengibas kan rambut nya dengan ekspresi puas. Kemudian mengangkat panci nya dengan senyum Evil nya.

"Masakan Mie ala chef Hyo Bin special untuk tuan KwangMin. Hahahaha".

Hyo Bin berjalan dengan semangat untuk menghidangkan makanan itu.

Namun sesampainya di meja, KwangMin sudah memakan habis mie milik nya.

Hyo Bin melotot "kenapa kau memakan mie ku?". Sambar Hyo Bin ketika KwangMin sedang meminum kuah mie nya.

"Habis kau lama hehehe, ya sudah sebagai gantinya kau makan saja mie punya ku..".

"M-mwo? Ti,tidak ini untuk mu".
Hyo Bin segera menaruh panci nya di hadapan KwangMin.

"Hemm baiklah...". KwangMin mulai mengambil sumpit nya, dan Hyo Bin sudah tersenyum saat KwangMin hendak memasukkan mie nya kedalam mulut.

"Iya, iya rasakan hahaha". Batin Hyo Bin, greget rasanya ia ingin sekali memasukan mie itu kedalam mulut KwangMin sebanyak-banyak nya.  Kemudian ia akan tertawa puas melihat KwangMin meneteskan air mata nya karena keasinan dan kepedasan, haha itu pasti sangat menyenangkan.

Saat sebentar lagi mie itu masuk ke dalam mulut nya. KwangMin berhenti dan tidak jadi memakan mie nya, membuat Hyo Bin kecewa karena ia ingin melihat Wajah KwangMin yang keasinan dan kepedasan. Tapi kenapa KwangMin malah meletakkan kembali sumpit nya. Argh sial!

"Ahh aku kenyang.. Kau sajalah yang makan". KwangMin memberikan mie nya pada Hyo Bin.

"M,mwo? Aku?tidak aku sudah kenyang". Hyo Bin mendorong panci nya ke arah KwangMin.

"Bagaimana kau kenyang? Aku lihat tadi kau baru saja memakan nya sedikit. Ayo kau harus makan!". KwangMin mengambil kan mie untuk di masukan ke dalam mulut Hyo Bin.

"Aku tidak mau..!". Tolak Hyo Bin menutup mulut nya.

"Kenapa? Apa kau menaruh racun pada makanan ku?".

"Ah ma,mana mungkin kau gila ya. Aku tidak sejahat itu".

"Kalau begitu makanlah..A,a". KwangMin menyuapi Hyo Bin dan terus memaksa Hyo Bin untuk memakan mie nya.

Mau tidak mau ia pun harus memakan mie special buatan nya.
"Am...". Hyo Bin telah memakan mie nya, dengan terpaksa ia mengunyah mie yang terasa asin pedas itu. Ia pun mengingat berapa sendok garam yang telah ia masukan ke dalam mie nya.

"Kenapa mata mu seperti ingin menangis? Apa kau terharu karena majikan mu yang tampan ini perhatian pada mu?". Ujar KwangMin tertawa, sambil terus menyuapi Hyo Bin.

Sialan aku bisa darah tinggi kalau sampai menghabiskan mie ini, Huek siapa pun tolong aku

Dari kejauhan tampak seorang pria jangkung memakai jas hitam memperhatikan mereka, ia pun diam-diam memotret mereka melalui ponsel nya.

"Aku harus melaporkan hal ini pada tua Jo, jangan sampai terlambat".

Bersambung..

Sabtu, 17 Oktober 2015

FF Boyfriend My Lady

"My Lady" *aku ganti judul nya ^^
Chapter 2

*Cast
-Jo KwangMin
-Jo HyunMin
-No Minwoo
-Kim Donghyun
-Lee Jeongmin
-Shin Hyunseong
-Jung Hyo Bin

Rating = enggak tau :v
Genre = Comedy,Romance,           Konflik.

"My Lady"
Chapter 2 -YOU-

Tuhan mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mempertemukan kebahagiaan manusia. Di tata dengan hati-hati dan akan menjadi akhir yang indah. Selalu berpikir positif, karena yang menurut mu buruk, adalah jalan menuju kebahagiaan mu..

"Apa rumah sakit?". KwangMin yang sedang duduk santai di kamar nya terkejut dan segera berdiri, mendengar kabar bahwa Ayah nya di rumah sakit.

"Baiklah aku akan segera kesana". KwangMin segera mengakhiri telpon nya dan segera ke rumah sakit bersama HyunMin dan ibu nya.

.....

Seoul Hospital, Seoul, korea selatan

Dokter yang menangani pria itu keluar, Hyo Bin segera menghampiri dokter itu.

"Dokter bagaimana keadaan nya..". Tanya Hyo Bin.

"Dia serangan jantung, akibat kecelakaan itu, tangan kiri nya patah. Untuk saat ini pasien mengalami koma, kemungkinan dia koma sekitar 2 sampai 3 hari.".

"Ya Tuhan, kasihan sekali dia".

"Banyak berdoa saja..".

Keluarga pria itu datang, dan segera menanyakan kondisi pria itu.

"Dokter bagaimana keadaan Appa saya". Ucap KwangMin.

"iya dokter bagaimana keadaan suami saya.." Tanya Oemma KwangMin sambil menangis.

Hyo Bin terkejut melihat KwangMin, dan segera menutup wajah nya dengan tangan nya.

"Apa kau yang membawa Appa ku kemari?". Tanya HyunMin.

"I,i, iya..". Jawab Hyo Bin gugup.

"Terimakasih telah membawa Appa ku kemari". Ucap HyunMin tersenyum.

"Nde Cheonma...". Jawab Hyo Bin gugup. "Aku pergi dulu..". Tanpa menunggu jawaban ` iya` dari HyunMin, Hyo Bin segera berlari pergi.

"YA! YA! Noona..". HyunMin berharap Hyo Bin berhenti, namun Hyo Bin tetap berlari hingga hilang dari pandangan HyunMin.

"Ada apa?". Tanya KwangMin, melihat HyunMin yang masih mengharapkan Hyo Bin muncul.

"Orang yang menolong Appa aneh sekali, dia seperti ketakutan". Jawab HyunMin.

"Mana orang nya?".

"Sudah pergi, baru saja".

***

Dua hari kemudian, Ayah KwangMin pun tersadar dari koma nya. Setelah di periksa lagi oleh dokter, keadaan Ayah KwangMin di nyatakan membaik.

"Suami ku, apa kau sekarang merasa baikan?". Tanya ibu KwangMin, yang tengah duduk di samping suami nya, KwangMin dan HyunMin pun sedang berdiri di belakang Ibu nya.

"Ah Ya, aku merasa baikan, apa yang terjadi pada ku?". Ucap Ayah KwangMin, masih lemas.

"Kau kecelakaan suami ku". Jawab ibu KwangMin.

"Oh ya, aku ingat seorang perempuan mengetuk ngetuk kaca mobil ku saat itu, apakah dia yang membawakan ku kesini?".

"Nde..". Jawab ibu KwangMin.

"Dimana dia? Aku berhutang budi pada nya, kalau tidak ada dia pasti aku terbakar hangus bersama mobil ku".

"Saat itu dia langsung pergi Appa". Kata HyunMin.

"Cari dia, aku ingin balas budi pada nya. Dia menyelamatkan nyawa ku".

"Sepertinya telpon Mu, terbawa oleh nya. Kita lacak saja tempat tinggal dia...". Usul KwangMin, dan di setujui oleh adik nya.

"Biar anak buah Appa saja yang mencari nya...". Ucap HyunMin.

***

"Jadi pria itu anak dari Ahjussi itu". Ucap Hyo Bin yang sedang memperhatikan Photo di ponsel milik ayah KwangMin, yang tak sengaja terbawa oleh nya.

Tiba-tiba saja terdengar suara seseorang yang seperti sedang marah, sehingga ia menggedor-gedor pintu kontrakan Hyo Bin dengan kasar nya.

Hyo Bin segera menyudahi aktivitas melihat-lihat isi ponsel Ahjussi itu. Dan beranjak pergi membuka pintu yang sedari tadi di ketuk dengan kasar.

"Yak..Hyo Bin-ssi buka...!!". Teriak Seorang Ahjuma di luar, dengan sangat keras.

"Nde tunggu sebentar...". Sahut Hyo Bin segera membuka pintu, dan terlihat Ahjuma pemilik kontrakan  itu seperti tidak senang memandang wajah Hyo Bin. Ya Hyo Bin sudah biasa menerima tatap-tatapan sinis dari pemilik kontrakan-kontrakan yang sebelumnya ia tempati. Ia juga sudah tidak heran lagi, kenapa mereka melakukan hal itu pada nya. Ya Karena Hyo Bin sudah menunggak uang sewa kontrakan.

"Cepat kau keluar dari kontraKan ku!". Kata Ahjuma itu, dengan nada sinis nya dan pasti tidak enak di dengar, dan bikin kuping panas.

"Tapi baru 3 hari yang lalu aku membayar uang sewa nya, kenapa kau mengusir ku?". Ujar Hyo Bin heran, ia baru saja membayar tunggakan sewa nya 3 hari yang lalu, ya walaupun hanya separuh dari hutang nya. Tapi setidaknya dia membayar `kan.

"Aku tidak perduli,di sana masih banyak orang yang membutuhkan sewa rumah yang bisa membayar tepat waktu". Ucap Ahjuma itu kemudian masuk, dan segera mengemasi barang-barang Hyo Bin yang hanya memerlukan satu buah tas berukuran sedang, yang hanya berisi pakaian dan beberapa barang kenangan dari keluarga nya seperti photo.

Hyo Bin membiarkan Ahjuma itu masuk dan mengemasi barang nya, Tak lama Ahjuma itu datang dengan membawa barang-barang Hyo Bin. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh mungkin dua langkah dari bibir pintu tepat di wanita paruh baya itu berdiri. Ia melemparkan tas Hyo Bin, dan dengan cekatan Hyo Bin menangkap nya.

Ahjuma itu menatap sekilas Hyo Bin sebelum ia masuk dan menutup pintu nya. Hyo Bin pun menatap rumah tempat ia berteduh dengan tatapan sedih. Ia mengembuskan napas berat nya, berusaha tetap tegar untuk melanjutkan hidup nya.

Hyo Bin menghembuskan napas berat nya, kemudian mengkalung kan tas nya di kedua bahu nya.
"FIGHTING!". Ujar Hyo Bin terdengar lemas sambil mengangkat tangan nya yang sudah ia kepal.

"FIGHTING..FIGHTING..FIGHTING..!". Hyo Bin berusaha menguat kan diri nya, dengan cara mengulang kalimat itu sebagai penyemangat hidup nya. Hyo Bin kembali mengembuskan napas nya sebelum ia benar-benar pergi, walaupun ia bingung harus pergi kemana. Ia pun berusaha menarik bibir nya ke samping, berusaha untuk tersenyum. Karena menurut nya senyum itu sesuatu hal yang bisa meringankan beban hidup nya ini.

Sekilas menatap rumah nya, kemudian segera melangkah kan kaki nya tanpa tujuan. Baru saja beberapa langkah ia meninggalkan rumah, sebuah mobil berhenti di depan nya. Hyo Bin berhenti berjalan memperhatikan mobil yang berhenti di depan nya itu. Terlihat 2 orang berjasa hitam menghampiri nya, membuat Hyo Bin mengkerut kan alis nya bingung.

"Permisi, apakan anda Nona Jung Hyo Bin yang menolong Tuan Jo dari kecelakaan saat itu?". Tanya salah satu orang berjasa hitam itu, yang kini tengah berdiri di hadapan Hyo Bin.

"Y-ye..". Jawab Hyo Bin ragu.

"Tuan Jo ingin bertemu dengan Anda, bersedia kah Nona ikut bersama kami?".

Hyo Bin berpikir sejenak, apa yang akan di lakukan oleh tuan Jo, sehingga ingin bertemu dengan nya. "Baik lah..". Jawab Hyo Bin, bukan apa-apa dia juga merasa kawatir ketika melihat Tuan Jo bersimbah darah saat itu. Ia hanya ingin tahu keadaan Tuan Jo, karena ia juga merasa kalau Tuan Jo yang berlumuran darah itu, memiliki kejadian yang sama persis dengan Ayah nya dulu yang kecelakaan mobil, tapi beruntung nya Tuan Jo tidak seperti Ayah nya dulu.

.........

Pintu terbuka, terlihat Hyo Bin memasuki ruangan tempat Tuan Jo di rawat.

"Permisi Selamat Pagi..". Sapa Hyo Bin masih di bibir pintu, Lalu ia sedikit membungkukkan badan nya, memberikan hormat kepada semoga orang yang berada di ruangan itu. Tatapan Hyo Bin sedikit berbeda untuk Anak Tuan Jo yang bernama KwangMin. Ia terlihat sedikit kaku melihat KwangMin, takut-takut ia mengingat dirinya yang telah mencopet ponsel nya, dan akhirnya KwangMin berteriak `copet` di rumah sakit ini. Itu hal yang sangat ia khawatir kan, tapi sepertinya KwangMin biasa-biasa saja seperti tidak ingat apa-apa ketika melihat Hyo Bin.

"Selamat pagi Nona, Masuk lah..". Ujar Tuan Jo yang sedang duduk bersender pada sebuah bantal.

Hyo Bin sedikit mengangguk kan kepala nya, sebelum ia melangkah kan kaki nya memasuki ruangan itu.

"Annyeong Tuan, bagaimana kabar Anda?". Ucap Hyo Bin setelah berada dekat dengan sosok Tuan Jo.

Tuan Jo sedikit tersenyum, dan menampilkan ekspresi wajah yang ramah pada Hyo Bin.
"Aku semakin membaik, terimakasih telah menolong ku saat itu".

"Ah Nde..Sudah kewajiban kita sebagai manusia yang tolong menolong". Balas Hyo Bin sedikit tersipu. Tapi hati nya sedikit tersindir oleh kalimat yang baru saja ia katakan `Sudah kewajiban kita sebagai manusia yang tolong menolong` saling menolong? Bahkan ia pun seorang pencopet yang menyusahkan orang yang menjadi korban nya.

"Ah Ye. Tapi aku tidak mau mempunyai hutang budi pada siapa pun. Katakan apa mau mu?".

"Kau tidak perlu melakukan itu". Hati ny sedikit berat mengatakan itu, ia bisa-bisa berbicara seperti itu, di saat dirinya sedang sangat kesusahan, entahlah Hyo Bin pencopet yang membingungkan.. Ia rakus atau tidak?

"Jangan menolak apa yang aku tawarkan, karena tawaran ini tidak akan datang lagi di dalam hidup mu. Cepat katakan apa yang kamu butuh kan?". Nada Tuan Jo sedikit tegas, dan tersirat bahwa ia memaksa Hyo Bin untuk meminta sesuatu pada nya, HARUS!!.

"Nona katakan saja, jika kau menolak. Itu artinya kau telah merendahkan Tuan Jo ". Ujar sekretaris nya yang berada di samping nya  sedikit berbisik.

Hyo Bin diam lalu berpikir,.untuk saat ini ia membutuhkan tempat tinggal dan pekerjaan, tapi ia lebih membutuhkan pekerjaan untuk menghasilkan uang tanpa henti.

"Emmmm sebenarnya aku membutuhkan pekerjaan juga tempat tinggal". Ujar Hyo yang sedikit sungkan mengucapkan nya.

"Hanya itu? Bahkan itu tidak mengurangi harta kekayaan ku sedikit pun juga". Sahut Tuan Jo sedikit terkeh, namun kekehan nya itu justru terlihat sedikit sombong.

"Sebenarnya tidak ada lowongan kerja sama sekali untuk mu. Tapi mungkin aku butuh kamu untuk menemani Kedua anak ku, dan mengawasi mereka di sekolah. Karena aku terlalu sibuk untuk mengawasi mereka secara langsung. Dan anak buah ku juga tidak mungkin mengawasi mereka sampai ke dalam kelas..".

"Jadi pekerjaan ku semacam Baby sitter?".

Seketika KwangMin dan HyunMin saling menatap. Apa ini? Baby sitter? Mereka bukan bayi lagi bukan? Tapi mereka hanya diam tak mau angkat bicara untuk protes.

"Ya bisa di bilang begitu, bagaimana kau setuju? Untuk itu

"Tapi kau juga harus sekolah".

"Sekolah?". Hyo Bin mengulang kata itu tidak percaya.

"Ya, kau tidak ingin bersekolah untuk merubah kehidupan mu? Apa kau ingin selalu menjadi baby sitter nya Anak ku?"

Hyo Bin menggeleng mengisyaratkan bahwa ia tidak mau seperti itu selama nya, karena ada kala nya mereka pasti dewasa, dan tidak mungkin Hyo Bin mengawasi mereka terus bukan?

"Tapi tentu saja ada syarat nya. kau harus menggunakan otak mu, kau mengikuti tes untuk beasiswa".

"Beasiswa?".
Bagaimana dia mengikuti tes beasiswa? Sedangkan otak nya sudah lama ia tidak pergunakan nya untuk belajar, bahkan mungkin sekarang tulisan dia sudah sangat jelek, ia sudah putus sekolah selama 4 bulan, tentu saja otak nya sudah beku untuk mengingat kembali pelajaran nya.

"Nde, bagaimana kau setuju?".

Hyo Bin tampak berfikir sebentar, kemudian ia mengangguk kan kepala nya.

***

Jung Hyo Bin pulang bersama keluarga Tuan Jo, saat mobil memasuki halaman rumah Tuan Jo. Seketika itu Hyo Bin melebar kan mata nya, melihat rumah yang seperti istana itu. Begitu besar dan mewah, Hyo Bin yakin di rumah itu ada 100 lebih pembantu yang membersihkan rumah sebesar itu..Gila!

Melihat halaman dan rumah Tuan Jo dari luar saja ia sudah terkejut kagum dan mulut menganga tanpa henti. Sekarang ia sedang berjalan menuju pintu, dan saat pintu di buka, Hyo Bin terpaku di bibir pintu. Mata nya semakin lebar dan mulut nya menganga semakin lebar. Dan tanpa sadar ia mengucapkan kalimat "Wow" dengan nada penuh ke kekaguman. Ia baru kali ini memasuki rumah yang begitu besar dan mewah, barang barang nya yang terlihat mahal. Lantai yang begitu mulus dan bersih, dan terlihat beberapa pembantu sedang bekerja juga.

"Kau tak ingin masuk?". KwangMin membuyarkan kekaguman Hyo Bin yang sedang menatap ke sekeliling rumah Tuan Jo.

"Ah? Ne aku masuk". Jawab Hyo Bin kemudian berjalan mengikuti KwangMin ke sebuah ruangan yang akan ia tempati.

"Ini ruangan mu". KwangMin menunjukkan ruangan Hyo Bin, Hyo Bin sedikit membungkuk.

"Kau beresekan ruangan ini dan barang barang mu. Setelah itu temui aku di kamar ku". Setelah mengucapkan kalimat itu, KwangMin segera pergi.

"Seperti nya memang dia tidak ingat aku". Gumam Hyo Bin, kemudian membuka pintu nya, dan masuk ke ruangan nya.

"Hmmm ruangan nya lumayan besar, tak apa yang penting aku dapat tinggal gratis disini. Semangat!". Hyo Bin segera merapihkan ruang nya, dan mengalihkan barang-barang nya.

Setelah itu Hyo Bin pergi ke kamar KwangMin dan HyunMin. Saat ia memasuki kamar KwangMin. Hyo Bin kembali di kejut kan dengan barang barang mewah, dan kamar yang luas sekali. Kamar itu bahkan lebih besar dari rumah nya dulu.

"Kau sudah selesai merapihkan barang-barang mu?". Tanya KwangMin saat Hyo Bin berjalan mendekati nya dengan mata yang berbinar melihat kamar nya.

"Ne! ".

"Baiklah aku akan memberi tau apa saja tugas mu, aku tidak akan mengulang nya lagi. Jadi, dengarkan baik-baik". Ujar KwangMin serius.

"Kau siap?". Tanya KwangMin.

"Ah tunggu!". Hyo Bin mengeluarkan Ponsel nya, dan mempergunakan nya untuk merekam ucapan KwangMin.

Hyo Bin sudah siap dengan ponsel nya, KwangMin sedikit tertawa melihat tingkah konyol Hyo Bin. Kemudian mulai berbicara.

"Tugas mu harus menyiapkan keperluan sekolah, menyiapkan seragam ku, sepatu, buku. Aku bangun jam setengah enam. Dan kau harus sudah bangun sebelum aku bangun. Segitu dulu tugas mu, jika ada yang aku butuhkan lagi aku akan memanggil mu. Oya ayah ku memerintahkan mu untuk pergi ke ruangan ny segera".

"Ah Ya baik tuan". Jawab Hyo Bin segera mematikan alat perekam di ponsel nya.

"Aku permisi".

.....

"Mwo? Besok aku sudah mulai sekolah Tuan?". Hyo Bin sedikit terkejut mendengar kabar bahwa ia besok sudah mulai bersekolah. Apa ini tidak salah? Yang tuan Jo katakan Hyo Bin bersekolah dengan beasiswa, dan itu harus mengikuti tes. Dan Hyo Bin belum siap untuk tes nya, karena otak nya sudah lupa dengan pelajaran.

"Nde".jawab tuan Jo singkat.

"Ta..tapi saya belum siap untuk mengikuti tes nya".

"Oh soal itu, aku sudah memikirkan nya. Aku tau, lama tidak bersekolah pasti pelajaran yang kau pelajari sudah lupa. Maka dari itu saya memberi mu waktu selama satu bulan untuk mempelajari pelajaran nya. Setelah itu baru kau ikuti persyaratan beasiswa nya. Yaitu tes".

***

Hyo Bin sudah lengkap memakai seragam sekolah. Dan sekarang ia sedang menyiapkan keperluan KwangMin dan HyunMin. KwangMin sedang mengancingkan kemeja nya di depan cermin. Ia mengkerut alis nya, melihat baju nya sedikit kusut.

"Hyo Bin..". Panggil KwangMin, dan Hyo Bin segera berjalan mendekat.

"Nde?".

"Rapih kan seragam ku". Perintah KwangMin sembari melepaskan baju nya, dan hanya menyisakan kaus polos yang membalut tubuh nya. Kemudian menyerahkan kemeja nya pada Hyo Bin untuk di setrika.

Hyo Bin mengambil nya dan segera menyetrika baju KwangMin.

"Lama sekali..". Teriak KwangMin, dan Hyo Bin terlihat buru-buru menyelesaikan Menyetrika baju nya, Lalu segera memberikan baju nya pada KwangMin.

"Apa ini? Kau pikir ini sudah rapi? Kau malah membuat nya semakin kusut. ULANGI!". KwangMin kembali menyerahkan baju nya.

Hyo Bin sedikit kesal, tapi ia tetap sabar menghadapi majikan yang mulai membuat nya sebal.

"Yak lama sekali kau, cepat eoh!". KwangMin kembali meneriaki Hyo Bin agar segera menyelesaikan Seterikaan nya.

Hyo Bin mengusap keringat nya yang hampir jatuh dari dagu nya. Ia kembali berlari mendekati KwangMin dan memberikan Baju nya.

"Cah..Kau tidak tau mana baju yang sudah rapi?". KwangMin tampak sudah kesal pada Hyo Bin, dan Hyo Bin pun mulai sedikit emosi, rasanya ia ingin menelan majikan nya itu hidup-hidup. Menurutnya itu sudah cukup rapih. Tapi KwangMin masih belum puas, menyebalkan!.

"Cepat setrika lagi...". KwangMin kembali menyerahkan baju nya, dan Hyo Bin kembali ke tempat setrikaan, dan mulai menyetrika baju KwangMin dengan penuh emosi, ia menekan-nekan setrika nya. Berharap itu dapat merapihkan baju nya, yang memang sudah rapih.

"Hyo Bin-ssi Aku membutuhkan mu..". Panggil HyunMin, yang sedang memasang dasi si depan cermin.

"Nde, tunggu sebentar..". Hyo Bin segera menyelesaikan seterikaan nya, dan kembali menyerahkan baju nya pada KwangMin.

"Ini....". Hyo Bin memberikan baju nya.

"Tidak usah, aku pake kemeja yang lain saja". Ujar KwangMin, membuat Hyo Bin benar-benar di buat kesal. Hyo Bin hanya bisa mengeraskan rahang nya,Lalu meletakkan baju KwangMin dengan kesal di sofa yang saat ini di duduki KwangMin. Hyo Bin menahan emosi yang hampir meledak gara-gara majikan nya itu, mungkin kalau di serial animasi akan ada asap yang keluar melalui kedua telinga nya.

"Ini Tuan..". Pelayan lain datang setelah mengambilkan Kemeja dari lemari nya.

KwangMin mengambil kemeja yang di bawa pelayan lain, dan segera memakai nya.

"Hyo Bin-ssi..". Panggil HyunMin lagi, Hyo Bin yang sedang menatap kesal KwangMin, terperanjat. Ia lupa kalau HyunMin tadi memanggil nya. Hyo Bin segera berlari mendekati HyunMin.

"Nde? Apa yang kau butuhkan?".

HyunMin yang sudah selesai memakai kan dasi dan jas nya. Memutar kan badan nya menghadap Hyo Bin. "Tolong ambilkan sepatu ku di sana!". Ucap HyunMin sambil menunjuk ke arah yang ia maksud. Hyo Bin segera pergi mengambil sepatu HyunMin. Dan HyunMin berjalan mendekati sofa kemudian duduk.

Hyo Bin membuka pintu tempat HyunMin menaruh sepatu nya. Dan saat di buka, mata Hyo Bin melebar dan mulut nya menganga. Bagaimana tidak, di sana terdapat banyak sepatu yang masih mulus-mulus dan tentu nya mahal. Sekarang yang membuat nya bingung adalah, HyunMin mau pakai sepatu yang mana?? Hyo Bin memutarkan mata nya sambil meniup poni nya.
Dua anak orang kaya yang MENYEBALKAN

Bersambung...

Rabu, 14 Oktober 2015

Ff Boyfriend My Lady

"My Lady"
Chapter 1

*Cast
-Jo KwangMin
-Jo HyunMin
-No Minwoo
-Kim Donghyun
-Lee Jeongmin
-Shin Hyunseong
-Jung Hyo Bin

Rating = enggak tau :v
Genre = Comedy,Romance,           Konflik.

"My Lady"

-Meet You-

Hidup sekarang yang serba mahal. Membuat seseorang yang  hidupnya tidak tercukupi,nekat melakukan segala macam agar kebutuhan nya terpenuhi. Tak jarang orang melakukan kejahatan, mengambil paksa hak seseorang, dan menghalal kan segala macam untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Seperti kehidupan gadis cantik bernama Jung Hyo Bin. Hidup nya yang sangat tidak karuan, Ayah nya yang berprofesi sebagai supir taxi meninggal karena kecelakaan saat ia berusia 10 tahun. Dan ibu nya, beberapa bulan yang lalu meninggal, karena sakit dan tidak mendapatkan pengobatan. Dan akhirnya sekarang dia hanya seorang diri, benar-benar seorang diri. Tidak ada yang menjadi tumpuan hidup nya kini, ia menangis sendiri, menikmati hidup yang menyedihkan kan ini hanya seorang diri.

Hidup di dunia yang sulit ini, aku harus merasakan nya seorang diri, tanpa kalian Appa,Oemma. Kenapa kalian tidak membawa ku pergi bersama kalian, sungguh hidup ku hampa tampa kalian. Aku harus bagaimana? Apa aku harus mengakhiri hidup ku ini, dengan cara bunuh diri? Ah tidak itu hal yang bodoh, aku harus berpikir lebih positif, aku yakin banyak orang yang lebih menderita daripada aku. Aku harus kuat

Jung Hyo bin tau pekerjaan yang dia lakukan itu tidak baik, mengambil milik orang lain, tapi mau bagaimana lagi, ia sudah bersusah payah mencari pekerjaan, namun hasil nya nihil. Untuk melanjutkan hidup nya, kini ia terpaksa memilih untuk berkerja sebagai pencopet.

Sudah 2 bulan, semenjak ibu nya meninggal dan ia putus sekolah. Hyo Bin bekerja sebagai pencopet, apakah pencopet bisa di katakan bekerja? Ya menurut Hyo Bin mencopet bisa di katakan bekerja karena itu mengeluarkan usaha agar bisa mengambil barang orang, dan harus sekencang mungkin berlari agar tidak berakhir di penjara .

Lawan dari serba susah, Yaitu seba mudah, serba enak, dan bahagia. Di rasakan oleh kakak dan adik ini, Jo KwangMin dan Jo Hyunmin. Yang beruntung terlahir dari keluarga kaya raya.

Ayah nya dan ibu nya memiliki banyak perusahaan, Hotel, produk yang sudah lumayan terkenal di Korea, mempunyai sekolah yang terkenal elit. Rumah dimana-mana, vila, bahkan ia pun mempunyai pesawat pribadi. Sangat berbalik kan dengan kehidupan Hyo Bin.

"Hallo Hyung, kau ada acara?".
KwangMin sedang berbicara dengan seseorang di seberang sana melalui ponsel nya.

"Hari minggu yang membosankan, ayo kita pergi..kemana saja lah".

"Cafe? Ahh aku bosan..". Kata KwangMin, menunjukkan wajah yang benar-benar bosan.

"Nanti saja kita bicarakan di rumah mu kita mau pergi kemana, o iya ajak Minwoo,Hyunseong hyung, dan Jeongmin hyung juga".

Kalimat itu mengakhiri pembicaraan nya dengan seseorang.

"Hyunmin Kajja..". Ajak KwangMin kepada Hyunmin yang sedari tadi duduk di samping nya, dan memperhatikan sang kakak yang sedang menelpon.

"Kemana kita hari ini?".  Tanya HyunMin Berdiri dan menggeliat kan tubuh nya, ia merasakan bahwa hari ini benar-benar bosan.

"Entahlah, kita pergi dulu saja ke rumah Donghyun Hyung..".
Jawab KwangMin, kemudian berdiri.

Di perjalanan Hyunmin mendapatkan sebuah pesan dari Minwoo.

"Ckk..Minwoo menitip sesuatu..".
Ucap Hyunmin yang sedang menatap ponsel nya, membaca pesan dari Minwoo.

"Mampir dulu ke supermarket?".
Tanya KwangMin yang mengendarai Mobil nya.

HyunMin menjawab nya dengan angguk kan kepala. KwangMin pun menepi kan mobil nya di sebuah supermarket. HyunMin segera keluar dan memasuki supermarket.

Ponsel KwangMin berdering, sebuah telpon masuk dari Ibu nya.

"Hallo Oemma..". Ucap KwangMin, setelah menempelkan ponsel di telinga nya.

Merasa sinyal dalam mobil jelek, ia pun keluar dari mobil.

Di kejauhan Hyo Bin sedang berjalan mencari sasaran copet nya, kebetulan ia melihat KwangMin yang sedang menelpon.

Hyo Bin segera berlari cepat mendekati KwangMin..

"Aku hendak pergi ke rumah Donghyun Hyung..". Ucap KwangMin.

Hyo Bin semakin dekat dan Hap.. Ponsel KwangMin berhasil Hyo Bin ambil dari tangan KwangMin. Dan dengan cepat Hyo Bin melarikan kan diri..

KwangMin hanya menatap biasa Hyo Bin yang berlari menjauh. Dari tatapan itu tersirat bahwa KwangMin benar-benar kaget.

"Hyung ada apa?". Tanya HyunMin yang baru saja selesai membeli titipan Minwoo. Melihat kakak nya seperti sedang memperhatikan sesuatu.

"Ponsel ku di curi orang..Aku kaget sekali, jantung ku hampir saja mau copot". Ucap KwangMin polos, dan segera memasuki Mobil.

****

"Hoshh..hoshh...". Hyo Bin mengatur napas nya, setelah meloloskan diri dari sasaran nya tadi.

Hyo Bin menatap ponsel yang di curi tadi dengan senyum nya.
"Orang tadi tidak berteriak sedikit pun? Sungguh orang yang baik..". Ujar Hyo Bin, kemudian kembali tersenyum menatap ponsel di tangan nya. Baru kali ini ia mencopet dengan sangat mudah nya, tanpa teriakan orang yang histeris meneriakkan kalimat `tolong` , atau berteriak `Copet-copet` sehingga semua orang berpusat kepada nya dan segera mengejar pencopet itu.

...........

"Apa ponsel mu di curi?". Ucap Donghyun, sedikit terkejut mendengar cerita dari KwangMin, baru kali ini pencopet terdaftar dalam hidup nya. Itu sangat menggelikan.

KwangMin mengangguk tanpa beban, yah kehilangan ponsel semahal apapun dia tak akan jadi masalah, ia mempunyai banyak uang untuk membeli nya lagi.

"Mau pergi kemana kita?".
Tanya KwangMin, yang terlihat bosan sekali. Terlihat wajah nya kurang bergairah, entah lah tidak ada kegiatan menarik untuk di lakukan hari ini rasanya semua nya bosan. Jalan-jalan, nonton, pokoknya mengelilingi kota seoul itu sudah sangat sering di lakukan bersama teman-teman nya.

"Hmm entah lah hari ini sangat membosankan, kita mau pergi kemana lagi? Korea ini luas, tapi rasa nya semua tempat telah kita kunjungi...". Ucap Jeongmin, lalu bersandar pada punggung sofa, sambil memainkan game yang ada di ponsel nya. Dan tak lama ia pun mengakhiri memainkan game nya karena itu sudah sangat sering ia main kan tentu saja sudah tidak menarik.

"Kalian pernah terpikirkan ingin menjadi anak dari keluarga yang biasa-biasa saja..". Celetuk Hyunseong tiba-tiba, membuat mereka semua menoleh ke arah nya lalu merenung kan kalimat yang baru saja keluar dari mulut Hyunseong.

"Hidup kita serba senang, tapi satu yang jarang kita dapat kan, perhatian dari orang tua kita sangat kurang...". Lanjut Hyunseong, dan mendapat angguk kan dari mereka.

"Terkadang aku ingin merasakan sekolah sambil bekerja.. Makan dengan hanya mie instan, tapi penuh dengan keceriaan bersama Oemma dan Appa kita". Ujar Minwoo, yang merasakan kurang perhatian dari orang tua nya. Hidup nya memang tercukupi, sangat tercukupi. Kecuali satu, orang tua nya yang jarang di rumah bahkan di Korea ini. Orang tua nya menjalan kan bisnis di berbagai negara, sehingga orang tua nya sering keluar negri. Adapun jika mereka pulang, itu hanya satu minggu dalam sebulan. Dan walaupun orang tua nya berada di rumah, mereka tetap saja mengurusi pekerjaan mereka. Bisa di katakan orang tua Minwoo adalah PENGGILA kerjaan, seperti tidak ada rasa lelah menjalan kan bisnis sudah tidak menjadi suatu pekerjaan tetapi obsesi yang senang untuk di lakukan.

"Tapi banyak orang yang menginginkan hidup seperti kita, padahal menurut ku kekayaan ini tidak membuat bahagia jika kita jarang bersama orang-orang yang kita sayangi". Timpal Donghyun, mengingat banyak orang yang ingin hidup seperti mereka. Bisa di katakan mereka semua adalah boys flower di sekolah mereka. Banyak murid yang mengagumi mereka bukan hanya gadis-gadis saja, tetapi pria pun ada yang mengagumi mereka. Pria? Ah Ya, mereka mempunyai style yang Modis, sehingga banyak siswa di sana yang mengikuti style mereka. Dan tentu saja kharisma mereka yang bisa dikatakan sempurna membuat para pria sirik, dan menginginkan wajah seperti mereka.

***

Suasana Malam yang sepi, Hyo Bin sedang berjalan sendirian. Seorang Hyo Bin sendirian di malam hari tidak akan terjadi apa-apa, karena semua penjahat di seoul adalah teman nya Hyo Bin.

"Aigoo, Ajhussi itu sangat pelit sekali. Dia ingin membeli ponsel ku dengan murah. Tapi kalau tidak aku jual, aku tidak mendapat kan uang hari ini untuk membayar tunggakan kontrakan ". Celoteh Hyo Bin, yang telah menjual ponsel hasil copet nya tadi dengan murah, sangat tidak memuaskan. Tapi jika tidak di jual, berarti hari ini ia tidak mendapatkan uang.

Sebuah mobil yang di kendari seorang laki-laki paruh baya sedang melaju melewati Hyo Bin, tiba-tiba pria itu merasakan sakit di dada nya, rasanya seperti sesak dan sulit bernapas. Pria itu meremas dada nya yang terasa sakit, sehingga mobil yang ia kendarai tidak terkendali.

"Ya Tuhan, kenapa mobil itu?". Ucap Hyo Bin melihat mobil yang berlaju tak tentu arah, ke kanan ke kiri. Yang pasti nya sangat membahayakan.

Pria itu sudah tidak bisa mengendalikan mobil nya, dan akhirnya ia menabrak sebuah halte.

"Haaaa? Kecelakaan..!! TOLONG..!!". Teriak Hyo Bin. Namun tidak ada orang.

Hyo Bin segeralah berlari menghampiri Mobil itu.

"Ahjussi...Ahjussi..Gwaencana?".
Hyo Bin mengetuk ngetuk kaca jendela mobil nya. "YA! Hyo Bin pabo mana mungkin dia baik-baik saja". Ujar Hyo Bin di sela sela kepanikan nya, sambil berpikir apa yang harus dia lakukan.

Terlihat percikan api dan asap di bagian belakang mobil.

"Mobil ini akan terbakar..". Pekik Hyo Bin panik, ia melirik sana sini mencari batu untuk memecahkan kaca mobil nya. Dalam kondisi gelap, ia pun menemukan batu yang cukup besar lalu segera memecahkan kaca mobil nya.

*Cring...

Hyo Bin memecah kan kaca mobil nya, kemudian membuka pintu nya, dan mengeluarkan pria itu. Lalu membawa jauh pria itu dari mobil yang sebentar lagi terbakar dan meledak.

*DUAARRR...
Suara ledakan yang menyembur kan api.

"Haahh..". Teriak Hyo Bin kemudian terjatuh saat sedang berjalan sambil menggendong pria itu, karena badan pria itu berat, dan ia tidak kuat untuk membawa nya lebih jauh lagi.

Hyo Bin segera menelpon Ambulance. "Hallo Ambulance aku butuh bantuan, di jalan .... ku mohon cepat ".

Hyo Bin menutup telpon nya, kemudian menatap wajah pria separuh baya itu, yang berlumuran darah.

"Pria ini mungkin seumuran dengan Ayah ku". Ucap Hyo Bin, tak terasa air mata nya pun mengalir, ia merasa rindu dengan Ayah nya.

Ambulance datang dan segera membawa Pria itu ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Hyo Bin mengantar pria itu menuju ruangan nya. Ia segera menelpon keluarga pria itu ,menggunakan Ponsel pria itu.

"Hallo..pemilik ponsel ini sedang berada di rumah sakit...".

***

"Apa rumah sakit?". KwangMin yang sedang duduk santai di kamar nya terkejut dan segera berdiri, mendengar kabar bahwa Ayah nya di rumah sakit.

"Baiklah aku akan segera kesana".

Bersambung...
Lanjutkan ke Chapter 2 ;)i

Kamis, 08 Oktober 2015

FF BOYFRIEND Minwoo One shoot-INSOMNIA

Haii ini dia request dari Kholif dan Helena yang kepengen Ff Minwoo... maaf ya kalo jelek karena Rikha bukan penulis yang handal, masih Abal-abal, mesti banyak belajar....yuk langsung aja baca

~~~~Cast
-Minwoo
-Hyunseong
-Donghyun
-YoungMin
-KwangMin
-YoungMin
-Park Ah byul *best friend yang kepengen jadi pemeran di dalem nya.. wkwkwkw... :v

~~~~~Insomnia~~~~

Saat ini Boyfriend sedang berada di shanghai. Mereka sedang ada kegiatan "Fans meet" di sana.
Host memanggil 6 Orang Lucky Fans, berkesempatan dekat dengan Boyfriend, berphoto bersama, mendapat tanda tangan, dan sebagainya.

Salah satu Fans Minwoo yang beruntung, memberikan sesuatu pada Minwoo.
"Oppa...Aku punya sesuatu untuk mu..". Ucap Lucky Fans itu ceria.

"Wah..benarkah?Apa itu?".

"Ini dia..". Ucap Fans Minwoo dengan senang sambil mengangkat sebuah plastik yang berisi ikan Koi yang cantik.

"Wah ikan Yang cantik.. Aku belum pernah memelihara seekor Ikan, bagaimana cara memelihara nya?". Tanya Minwoo sambil menerima ikan nya, dan menatap senang ikan itu. *siapa yang mau jadi ikan nya? Di tatap Minwoo :v*

"Gampang kok, letakkan saja ikan ini di sebuah guci. Oppa memberi dia makan pagi, siang, dan sore. Lalu jangan lupa air nya di ganti 2 hari sekali. Satu lagi, jangan sampai dia setres, karena kalo setres..__".

"Dia ketawa sendiri..". Tebak Minwoo Nyakin.*pinter kau Oppa :v*

"Bukan...Nanti dia.._-".

"Bakalan mengamuk...".
"Ngomong sendiri... benar kan?".

"Aigoo Oppa dia itu IKAN, setres nya beda sama Manusia. Kalo dia setres dia bakalan Mati..".

"Haaaa...Ya Ampun mengerikan".
Ucap Minwoo meletakkan kedua tangan nya di pipi nya.

"Hahaha...Oppa kau sungguh lucu, tolong jaga ikan ini yaa..". Ujar Fans nya itu, setelah berphoto bersama, Fans nya itu pun kembali ke tempat.

***

Setelah melakukan Fans meet seharian, mereka pun kembali ke Hotel tempat mereka menginap.
Sesampainya di Hotel ,mereka segera pergi ke kamar nya masing-masing.

YoungMin sekamar dengan kembaran nya KwangMin. Hyunseong dan Jeongmin. Sedangkan Donghyun dan Minwoo sendiri, karena akhir-akhir ini Donghyun tidak bisa tidur, atau sering disebut Insomnia. Makanya Donghyun ingin tidur sendiri.

Sesampainya di kamar Minwoo segera meletakkan ikan Koi pemberian Fans nya itu di sebuah guci bening.

Jeongmin sedang berjalan menuju kamar Jo twins, hendak mengambil barang yang di pinjam KwangMin tadi.

Saat berjalan Jeongmin melewati kamar Minwoo, dan mendengar percakapan Minwoo dengan seseorang.

"YA!! Kenapa kau tidak tidur? Apakah kau insomnia? Cepat lah tidur ,tidak baik kalau tidur malam-malam". Ucap Minwoo dari dalam.

Jeongmin mendekat ke pintu, dan menempelkan telinga nya di pintu. "Berbicara dengan siapa dia". Gumam Jeongmin.

"YA!! Ah byul..Cepat tidur, apakah kau ingin ku nyanyikan lagu nina bobo?".

"Hah Ah byul? Apa di kamar nya ada seorang perempuan?".
Ujar Jeongmin masih posisi menempel di pintu kamar Minwoo.

"Ah byul bobo...ohh Ah byul bobo... Kalo tidak Bobo di gigit minu..".

"Aigoo aku yakin ada seorang perempuan di kamar nya..".

"Sedang apa kau?". Tiba-tiba Hyunseong ada di belakang Jeongmin dan mengagetkan nya.

"Eh copot, copot..". Ucap Jeongmin latah. *:v "hyung kau mengagetkan ku..". Protes Jeongmin, sambil mengusap-usap dada nya.

"Haha Mian, apa yang sedang kau lakukan di sini?".

"Dengar, Minwoo sedang bernyanyi untuk membuat seseorang tidur..". Jeongmin kembali menempelkan telinga nya di pintu kamar Minwoo, Dan Hyunseong pun ikut-ikutan menempelkan telinga nya.

"Ah byul bobo...ohh Ah byul bobo... Kalo tidak Bobo di gigit minu.. YA!! Kenapa mata mu masih terbuka seperti itu, aku sudah mengantuk, apa kau belum mengantuk? Baiklah aku tidur duluan ya, good night".

Hyunseong terkejut..
"Siapa Yeoja itu?". Ucap Hyunseong penasaran.

"Kita cari tau jawabannya besok...". Usul Jeongmin, dan mendapatkan angguk kan dari Hyunseong.

..............

Pagi hari..

Jeongmin dan Hyunseong mengajak jo twins untuk pergi ke kamar Donghyun.

Jeongmin pun menceritakan semua yang ia dengar tadi malam kepada Donghyun, dan juga jo twins, membuat Mereka terkejut dan penasaran.

"Kira-kira siapa ya Yeoja itu". Ucap YoungMin penasaran.

"Jangan-jangan pelayanan hotel ini". Tebak KwangMin.

"Hah? Masa sih?". Ucap Donghyun.

"Gimana kalo kita pergi ke kamar Minwoo sekarang.. tadi pagi dia sudah pergi entah kemana..".

"Benar, ayo kita periksa di kamar nya, apakah ada pakaian wanita di sana". Usul KwangMin.

Semua melirik KwangMin, Kemudian tersenyum evil dan mengangguk.....

Mereka pun pergi ke kamar Minwoo...

Hyunseong dan Jeongmin memeriksa lemari Minwoo..

KwangMin dan YoungMin memeriksa nakas Minwoo.

Dan Donghyun memeriksa ke sekeliling kamar Minwoo.

Setelah beberapa menit kemudian...

Hyunseong sudah mengacak-ngakak lemari pakaian Minwoo.. dan tidak menemukan apapun

YoungMin dan KwangMin juga sudah mengeluarkan semua barang-barang Minwoo dari nakas, dan hasil nya nihil.

Donghyun juga tidak menemukan apa-apa.

Mereka semua berkumpul...

"Apakah kalian menemukan sesuatu?". Tanya Donghyun.

Semua menggeleng..

"Huh perjalan cukup jauh juga..".
Terdengar suara Minwoo dari luar menuju kamar nya.

Semua panik, dan segera bersembunyi..

*ceklek...
Pintu kamar terbuka, terlihat Minwoo masuk..

"Hmm gerah sekali...". Ujar Minwoo berjalan dan duduk di kasur nya, kemudian berdiri dan pergi ke kamar mandi.

Semua nya keluar dari persembunyian nya di bawah kasur, dan segera pergi dari kamar Minwoo.

..........

Pukul 19:00

Boyfriend sedang makan malam di restoran hotel tersebut.

"Hyung, bagaimana cara mengatasi masalah insomnia". Tanya Minwoo pada Donghyun.

"Banyakan minum air putih". Jawab Donghyun.

"Sudah.. tapi tetap saja Insomnia...".

"Kalau aku susah tidur, aku biasanya minum obat tidur..".

"Benarkah? Boleh aku minta obat nya?".

"Ya tentu saja...".

Selesai makan mereka kembali ke kamar masing-masing.

Sebelum ke kamar, Minwoo mampir ke kamar Donghyun terlebih dahulu, untuk mengambil obat tidur yang di bicarakan tadi.

"Ini obat nya". Ucap Donghyun memberikan beberapa tablet obat tidur pada Minwoo.

"Gomawo Hyung...". Ucap Minwoo menerima obat nya.

"Sudah berapa lama kau susah tidur?".

"Bukan aku hyung, tapi untuk Park Ah byul". Ucap Minwoo kemudian pergi.

"Park Ah byul? Benar kata Jeongmin dan Hyunseong, ada seorang perempuan di kamar nya". Donghyun segera pergi ke kamar jo twins dan mengajak nya pergi ke kamar Jeongmin dan Hyunseong.

"Benarkah hyung? Dia meminta obat tidur untuk Park Ah byul? Seorang perempuan?". Ucap Jeongmin terkejut, ternyata dugaan benar...

"Aigoo aku kalah dengan nya, dia sudah berani melakukan hal itu". Ucap YoungMin.

"Ayo sebelum Minwoo melakukan sesuatu dengan wanita itu, ayo kita gerebeg kamar nya sekarang..."

Mereka pun segera pergi ke kamar Minwoo. Dan lagi lagi terdengar suara Minwoo berbicara dengan seseorang.

"Ah byul, aku bawa kan obat insomnia ini untuk mu, Supaya  kau bisa tidur nyenyak ...".

"Di makan ya obat nya, minu tau kok obat nya pahit, minum sama air terus latin minu pasti pahit nya gak kerasa..".

"Gimana gak pahit kan? Udah kerasa ngantuk? Atau mau minu nyanyi in lagu nina bobo lagi? Baiklah.. Ah byul bobo...ohh Ah byul bobo... Kalo tidak Bobo di gigit...__"

"SEKARANG...!!!".

*Brakkk...

"Tikus,ayam,kodok,marmut...". Ucap Minwoo kaget..

"Mana perempuan itu mana..". Ucap Donghyun.

mereka celangak celinguk mencari sesuatu.

"Perempuan?? Cari siapa?". Ucap Minwoo terkejut.

"PARK AH BYUL...". Ucap mereka serempak..

"Oh Ah byul..Ah byul disini". Ucap Minwoo sambil menunjuk ke arah ikan koi pemberian Fans nya waktu itu, yang di beri nam Park Ah byul. :v

"Ahaaahhh...". Pekik mereka melongo..

"Park Ah byul yang kau sebut insomnia?". Tanya Donghyun.

"Iya benar, obat tidur nya buat ikan Koi ini, kata fans  yang memeberikan ikan ini, jangan sampai ikan nya setres, dia gak tidur-tidur, kalo gak tidur-tidur.entar dia setres dan mati..".

"Goblok...Goblok... Mana ada ikan tidur...". Ucap YoungMin kesal.

"Anak pinter... Ikan dari dulu juga gak bisa merem mata nya..mau kau goreng sekalipun itu IKAN gak bakalan merem...".
Ucap KwangMin.

"Kenapa? Apa ada masalah dengan ikan ini? Tolong semua panggil kan aku Ambulance bawa ah byul ke rumah sakit... dia gak bisa tidur kan kasihan..". Ucap Minwoo mengangkat guci yng berisi ikan Koi nya.

"KAU YANG HARUS KITA BAWA K RUMAH SAKIT MINWOO..". Ucap mereka, dan serentak menghampiri Minwoo dan ngekeroyok Minwoo....

"Wahh kalian mau apa...".

"Sampe kiamat juga ikan gak bakalan merem.."..

"Wuaaaa.....".

~~~~~~~TAMAT LEWATT~~~~

Tolong dokter obatin h ikan Minwoo wkwkwk :v

Rabu, 07 Oktober 2015

FF Boyfriend one shot-Phinocchio


Rikha come back nih, tapi kaya nya FF nya kurang bagus deh.. maaf yaa Rikha bukan penulis yang handal, masih abal-abal..  silahkan kritik ff nya Rikha terima kok :)..

Phinocchio

Cast
~ Hyunseong Boyfriend
~Yerin GirlFriend
~Jeongmin Boyfriend

Penderita Sindrom Phinocchio pada umum nya jika dia berbohong, dia akan cegukan.

Berbeda dengan Hyunseong, penderita sindrom Phinocchio ini sangat menjijikkan, pasal nya jika dia berbohong bukan cegukan yang ia keluarkan, tapi kentut.

Hyunseong cenderung menghindar dari orang-orang agar tidak banyak bicara. Walaupun ia selalu menghindar dari orang-orang, ia masih seorang manusia pada umum nya yang menyukai seseorang, tapi dia hanya memperhatikan nya dari jauh saja.

Hyunseong sedang berada di perpustakaan, dengan buku yang berada di tangan. Terlihat seperti membaca tapi mata nya tidak fokus pada buku, melainkan Yerin yang sedang duduk di depan nya yang juga sedang membaca.

Sesekali Yerin juga melirik Hyunseong, jika merasa orang yang berada di depan nya itu memperhatikan nya.

"Apa kau sedang membaca?".
Tanya Yerin menutup buku nya.

Hyunseong terkejut dan gugup.
"Ya tentu saja". *Tuttt.. suara kentut terdengar, Hyunseong langsung Malu dan segera pergi.

Yerin mengkerut kan kening nya, bingung.

........

"Mati aku...Argghhh.. kenapa harus kentut yang keluar saat aku berbohong, aku lebih baik ceguk kan, di banding kan kentut yang menjijikkan ini. Ya Tuhan apa dia ilfil pada ku? Arhhhh..kentut sialan". Celoteh Hyunseong saat berjalan menuju kelas nya.

......

Pelajaran sedang di mulai di kelas ini. Hyunseong tidak bisa fokus terhadap pelajaran yang guru jelaskan. Mata nya terus memperhatikan Yerin yang duduk di depan nya.

Merasa Hyunseong tidak memperhatikan pelajaran, guru nya pun melemparkan spidol pada Hyunseong.

Hyunseong terkejut, semua murid beralih memperhatikan Hyunseong.

"Hyunseong..Apa kau memperhatikan pelajaran saya?".

"Ya tentu saja".*tutt..
Hyunseong langsung menutup mulut nya. Semua murid tertawa terbahak bahak.

Yerin menengok ke belakang, memperhatikan Hyunseong. Hyunseong segera menutup wajah nya dengan buku. Yerin tertawa kecil.

"Kau berbohong..". Tanya guru itu.

"Tidak..".*tutt... kedua kali nya kentut itu keluar, mulai lah tercium aroma bau. :v

"Hyunseong...bau sekali". Protes Jeongmin yang duduk di samping nya. :v

Semua orang menutup hidung nya, kecuali Yerin yang terus menatap Hyunseong.

Hyunseong melirik Yerin di balik buku nya yang masih menutupi wajah nya. Hyunseong bingung, kenapa Yerin seperti tidak terganggu oleh bau kentut nya itu.

"Emm..Hyunseong, kalau kau penderita sindrom Phinocchio, sebaiknya kau jujur saja..". Ucap guru itu mengibas mengibas kan tangan nya.

****

Hyunseong berjalan pulang, Yerin mengikuti Hyunseong dari belakang.

Hyunseong merasa ada yang mengikuti nya, ia pun sesekali menengok ke belakang. Dengan segera Yerin bersembunyi di mobil yang terparkir di pinggir jalan.

Merasa tidak ada orang, Hyunseong kembali berjalan dan merasa ada seseorang yang mengikuti nya, dan kembali menengok ke belakang, dan Yerin kembali bersembunyi di balik tempat sampah yang cukup besar.
Namun sial nya, Sepatu Yerin terlihat oleh Hyunseong.

Hyunseong tersenyum kemudian ia pun bersembunyi di balik pohon.

Yerin keluar dan mencari Hyunseong.

"Kemana dia?". Ujar Yerin bingung.

Hyunseong muncul dan berdiri di belakang nya.

"Kamu mencari ku?".

Yerin terkejut dan segera membalik kan badan nya. "Hyunseong..".

"Ada apa kau mengikuti ku..".
Tanya Hyunseong dengan senyum nya..

"Aku mau menanyakan sesuatu pada mu..".

"Apa?".

"Sebaiknya kita duduk dulu..".

Yerin berjalan mendekati tempat duduk yang berada di pinggir jalan.

"Apa yang ingin ku tanyakan...".
Tanya Hyunseong lagi, setelah meraka duduk.

"Aku mau tanya, apakah kau menyukai ku?". Tanya Yerin prontal.

Hyunseong gugup dan langsung menjawab "tidak..!!". Dan *tuutt.. kentut Hyunseong keluar, membuat Yerin tersenyum.

"Aku tidak bohong...". *tuttt...
"Aku sakit perut maknanya kentut". *tutttt...

Senyum Yerin semakin melebar..

Hyunseong mengelak napas nya..
"Iya baiklah aku menyukai mu, kau pasti ilfil kan, karena aku adalah penderita sindrom Phinocchio yang menjijikkan..".

Yerin tersenyum dan menggelengkan kepala nya.

"Apa? Memang nya kau tidak jijik pada kentut ku, dan kau tidak merasa bau dengan aroma kentut ku ini?".

Yerin menggelengkan cepat..
"Kentut mu itu Lucu..". Ungkap Yerin. *what..O_o

"Aku juga menyukai mu sejak lama sekali, karena kau tipe orang penyendiri, dan selalu menghindar dari orang-orang membuat ku ragu untuk mendekati mu..". Ungkap Yerin.

"Benarkah?". Ucap Hyunseong tidak percaya, karena baru kali ini ia mendengar kalau kentut nya itu Lucu.. :v

"Iya benar". Jawab Yerin cepat.
Yerin tersenyum kemudian mengecup bibir Hyunseong, membuat Hyunseong diam terpaku.

"Saranghae Hyunseong..".

"Saranghae Yerin...". Balas Hyunseong, mereka pun saling mendekat kan wajah mereka satu sama lain daaaannnn.... *pikir aja sendiri mereka mau ngapain wkwkwkwkw :p

^^TAMAT lewat... :v

Kalian sendiri gimana? Setuju kalo kentut Hyunseong lucu wkwkwkw :v

Selasa, 06 Oktober 2015

FF Boyfriend one shot-GONZALES

Hello Rikha Come back nih, bawa Ff Boyfriend egen :D ini bonus buat kalian, soal nya tadi aku ulangan B.inggris sama PAI nya Lancar ;) . Gak biasa nya nih Rikha sehari bisa bikin 2 Ff One Shoot.. Eh ini Rika banyak cing cong Lets reading my Short story..

---~~GONZALES~~---

Pukul 06:00 KST

Donghyun sedang berada di dapur, dan ia sedang menatap isi dari kulkas yang hanya berisi minuman dan snack.

"Hari ini aku mau masak apa ya? Hmm persediaan bahan makanan pun habis, aku harus berbelanja dulu".

Donghyun menutup pintu kulkas, lalu berjalan menuju ruang tengah.

"Siapa yang terakhir memakai mobil? Aku minta Kunci nya". Donghyun berbicara pada member yang lainnya, yang sedang menonton Tv bersama di ruang tengah.

"Yang terakhir pakai aku hyung.. tapi kemarin mobil nya mogok. Dan sekarang sedang berada di bengkel". Ucap Jeongmin.

"Aigoo aku terpaksa naik Taxi". Donghyun berjalan keluar, Namun saat pintu nya di buka tiba-tiba hujan turun dengan lebat.

"Aisshh...kenapa hujan?".

"Omo..!! Gonzales..". Teriak Minwoo segera berlari keluar.

"Kau masih di sini hyung". Ucap Minwoo, sambil memindahkan Ayam kesayangan nya, ke tempat teduh. Kemudian memberi makan hewan peliharaan nya itu.

"Lihat ini hujan..". Jawab Donghyun ,kemudian mendekati Minwoo yang sedang memberi makan Gonzales.

Donghyun menatap ayam milik Minwoo yang terlihat gemuk dan sehat itu. "Ayam mu ini sangat gemuk ya Minwoo".

"Tentu saja, aku memberi nya makan teratur dan memberi nya vitamin, agar dia sehat selalu". Minwoo mengelus-elus Gonzales.

"Gemuk dan lezat". Donghyun memegang paha Gonzales.

Minwoo terkejut mendengar kata `LEZAT` yang keluar dari mulut Donghyun, yang tertuju pada Gonzales ayam kesayangan nya.

"Hyung kau tidak berniat makan Gonzales kan?". Minwoo menatap Donghyun dengan penuh selidik. Lalu memukul tangan Donghyun yang masih menempel dengan Gonzales.

"Aniiyo aku tidak sejahat itu".

"Kalau begitu aku lega, tapi aku akan terus mengawasi mu". Minwoo menatap tajam Donghyun, kemudian kembali masuk.

"Gonzales, ini sangat sulit. Kami lapar dan cuaca hujan. Ini juga demi kebaikan Minwoo". Donghyun menatap melas Gonzales.

****

"MAKANAN SIAAAPPP..!!".
Teriak Donghyun yang sedang menaruh makanan di meja. Semua datang dan langsung terlihat sumringah melihat makanan yang terhidang di meja, yang nampak nya lezat. Semua duduk kemudian mulai menyantap nya.

"Minwoo ini untuk mu". Menaruh lauk pada piring Minwoo.

"Gomawo Hyung". Ucap Minwoo..
"Tidak bisa nya".batin Minwoo.

"Hyung aku juga mau di ambilin". Ucap KwangMin :v.

"Kau punya tangan kan? Ambil saja sendiri".

KwangMin mengerucut kan bibir nya, kemudian mengambil nya sendiri.

"Wahhh...daging ayam ini sangat besar sekali". Ucap Jeongmin.

"Iya benar, seperti Gonzales". Ucap Minwoo yang sedang mengigit daging nya, kemudian mebelalakan mata nya. "MWO..!!GONZALES?". pekik Minwoo menatap daging ayam di piring nya.

"HYUNG ITU TIDAK BENAR KAN?". Ucap Minwoo melihat ke arah Donghyun.

"Aku terpaksa, ini sangat darurat. Kalian lapar,dan cuaca hujan, jadi aku terpaksa harus memasak Gonzales".

"Hyunggg...". Minwoo terlihat lemas.

"Minwoo kau merawat nya dengan baik ya, sehingga daging Gonzales sangat besar". Ucap Hyunseong.

"Hyung kau tega sekali, aku tidak mau memakan nya". Minwoo mendorong piring nya.

"Tenang lah Minwoo, aku punya photo-photo Gonzales saat-saat terkahir" Donghyun memberikan photo -photo Gonzales pada Minwoo.

"Gonzales ku yang malang , Hyung apakah ada pesan terakhir dari gonzales?". Ucap Minwoo sambil menatap photo Gonzales.

Donghyun melirik Hyunseong, dan berbisik.."Apa dia sudah gila?".

"Kau jawab saja...cepat aku lapar -,-". Jawab Hyunseong berbisik.

"Kalau aku menjawab nya aku gila juga dong..".

"Ppali Hyung..". Ucap YoungMin.

"Gonzales bilang, kamu harus ikhlas dan tabah". Ucap Donghyun.

"Tidak apa gonzales, aku akan membalas kan dendam mu pada barbie". Minwoo berbicara pada photo Gonzales.

"Uhuk Uhuk.." Donghyun tersedak mendengar nama barbie di sebutkan.

"Minwoo dia hanya seekor Ayam".

"Wae Hyung, lagi pula kelinci juga enak kan?".

"Barbie tidak bersalah, aku yang salah".

"Barbie juga harus masuk kedalam perut kita".

"Sudah lah Minwoo, barbie terlalu imut untuk di makan". Ucap Jeongmin.

"HUAAA GONZALES...AYAM KUU". Teriak Minwoo, membuat yang lainnya menutup telinga nya..

BERSAMBUNG....

Ff Boyfriend Jo twins

FF Boyfriend

Terinspirasi dari photo Jo Twins lagi tidur :D

Happy reading Ff gaje gue. Gue hanya ingin berbagi bersama best friend Gomawo ^_^

Jo Twins
~melakukan hal yang sama~

Author POV

Triiiiingggggg.....
Suara Alaram berdering nyaring, memecahkan suasana hening di kamar yang penghuni nya 2 kebo yang pemalas, karena tak satu pun dari mereka yang bangun, padahal alarm sudah berdering 5 menit yang lalu..
"Emmhh". Lirih salah satu kebo itu *-,- tangan nya meraba raba ke meja kecil di dekat kasur. Ia mengambil Alarm dan menjatuhkan kan nya ke bawah, hingga Alarm itu baterai nya lepas, hingga bunyi nya terhenti.

Cklek... pintu kamar terbuka, seseorang memasuki kamar 2 kebo itu :v #kebo mulu#plakk *di tamparin Best Friend#ampun-,-

"Aiigo sampai kapan kalian tidur eoh?".

Ucap seorang Namja tampan dan putih itu..

Namja itu berjalan mendekati dua kebo yang pemalas itu.

"YA! YoungMin,KwangMin irone!!!". Ucap Namja itu mengguncang-guncangkan tubuh mereka secara bergantian.

Namja itu melihat Alarm yang tugas nya membangunkan dua kebo itu, tergeletak di bawah. Kasihan sekali Alarm itu jadi korban sifat pemalas nya dua kebo ini. -,-

"Aishh..sulit sekali membangunkan mereka ini!!".

Ceklek...

Pintu kembali terbuka, terlihat 3 orang Namja masuk..

"Donghyun Hyun kenapa lama sekali? Kami sudah lapar!!". Ucap Namja yang mempunyai wajah imut itu, yang kerap di sapa Minwoo

"Mianhe..lihat kebo kembar ini susah di bangunkan". Ucap Namja berkulit putih yang di sapa Donghyun..

"Aishh..dasar kebo". Ucap Namja berambut sedikit keriting, yang kerap di sapa Jeongmin.

"Ya!! Sampai kapan kalian tidur, irone irone YoungMin-ahh KwangMin-ahh". Ucap Minwoo sambil mengguncang guncang kan tubuh YoungMin dan KwangMin.

"Ahaaa..". Gumam Namja yang kerap di sapa Hyunseong, sambil mengangkat jari telunjuk nya.

"Menyingkirlah". Ucap Hyunseong, lalu Donghyun dan Minwoo menjauh dari dua kebo itu. Walaupun sedikit bingung..

"Ehem ehem". Hyunseong melakukan pemanasan -,-

"Sayang ku ayo bangun". Ucap Hyunseong suara nya menirukan suara wanita, lalu mencium pipi mereka bergantian.

Terlihat bibir YoungMin dan KwangMin tersenyum, Member boyfriend yang lainya hanya tertawa gelii, melihat ide konyol Hyunseong. "Sayang ayo bangun". Kemudian mencium kembali pipi, namun kali ini hanya  KwangMin.

KwangMin membuka kan mata nya lebar lebar. Namun Senyum yang lebar perlahan menghilang, sekarang wajah KwangMin terlihat terkejut setengah mati.

KwangMin POV..

"Sayang ayo bangun".
Emm suara yang lembut, siapakah Yeoja itu?

Aku merasakan Sesuatu yang lembut mendarat di pipi ku. Aku pun tersenyum.

"Sayang ayo bangun". Suara itu kembali terdengar, dan sekali lagi sesuatu yang lembut yang seperti nya sebuah bibir mungil mendarat di pipi ku. Aku ingin segera membuka kan mata ku.
Namun (jreng jreng...!!*effect sound*)
Bukan nya aku melihat seorang Yeoja, tapi aku melihat wajah Hyunseong hyung yang jarak nya dekat sekali, terlihat ia sedang memasang wajah imut, sambil mengedip ngedipkan matanya.. Aisshh jijik sekalii

"HYUNSEONG HYUUUUUNGGGGG"... Teriak ku kecewa sambil mengusap usap kasar pipi ku yang ia Cium tadi, aku pikir dia seorang Yeoja..

"Apa kau menyikat gigi mu eoh?".
Ucap ku kesal, tapi dia hanya tertawa geli, huh sungguh tidak lucu Hyunseong hyung -,-..

"Emhh,, berisik sekalii". ucap YoungMin hyung terbangun. Tapi matanya masih dalam keadaan terpejam.

Kini Hyunseong hyung mendekatkan wajah nya ke Hyung ku.

"Sayang kau sudah bangun?".. Ucap Hyunseong hyung dengan Suara lembut bak seorang Yeoja.

YoungMin Hyung membukakan mata nya, dan langsung memasang muka cengo. Melihat Hyunseong hyung sedang memasang wajah imut. Hyung ku langsung mendorong Hyunseong hyung untuk menjauh dari nya

Terlihat Donghyun Hyung, Jeongmin Hyung, dan juga Minwoo tengah tertawa terbahak bahak.

KwangMin POV end

YoungMin POV

"Sayang ayo bangun".

Suara itu? Seperti suara seorang Yeoja. Lalu sesuatu yang lembut mendarat di pipi ku.

"HYUNSEONG HYUUUUUNGGGGG"...

"Apa kau menyikat gigi mu eoh?"

"Emhh,, berisik sekalii".  Terdengar seperti suara saudara kembar ku berteriak mengganggu tidur ku..

"Sayang kau sudah bangun?".

Mendengar suara itu lagi, aku jadi penasaran siapa dia? Untuk mengetahui jawaban nya aku segera membuka mata ku. Betapa terkejutnya aku, bukan seorang Yeoja yang ku lihat, melainkan Hyunseong hyung yang sedang memasang wajah imut nya. Aku langsung mendorong nya untuk menjauh dari ku..

YoungMin POV end

Author POV

"Apa yang kau lakukan hyung?". Tanya YoungMin

"Wahh Hyunseong hyung, rupanya ciuman mu mampu membangunkan si kembar kebo ini". Ucap jeongmin yang membuat Minwoo dan donghyun tertawa terbahak bahak. Sedangkan Hyunseong nyengir kuda.

"APAAAA?JADI YANG MENCIUM ITU HYUNSEONG HYUNG??". Teriak YoungMin. Kwangmin menangguk cepat, pertanda benar.

"Yap". Sahut Hyunseong sambil mengedip kan sebelah matanya.

"Hyuuuuuuunggg itu sangat menjijikan". Teriak YoungMin

"Suruh siapa kau susah untuk di bangunkan". Jawab Hyunseong enteng. *dia gak ngerasa geli apa?*/elu yang nulis Author/gitu ya/#Plakk/ampun best friend/-,-

"Aku jadi teringat cerita dongeng, seorang pangeran membangunkan sang putri yang tertidur panjang, dengan cara mencium sang putri..hahahaha".
Penuturan Minwoo membuat Donghyun dan Jeongmin kembali tertawa sambil memegangi perutnya yang terasa geli..

"YA!!teruslah tertawakan kami". Protes YoungMin yang sudah kesal.

"Ya sudah, Ayo kita ke meja makan, nanti makanan nya keburu dingin". Ajak Donghyun

"Kajja". Ucap Minwoo dan Jeongmin semangat.

Donghyun,Minwoo, dan Jeongmin berjalan keluar dari kamar Jo Twins.  Hyunseong masih duduk di kasur Jo Twins.

Hyunseong berdiri "Sayang ayo kita makan". Ucap Hyunseong tak habis habis nya menggoda Jo Twins.

"HYUNSEONG HYUNG HENTIKAAAAANNNN!!".
Teriak Jo Twins, yang membuat member boyfriend yang sedang di meja makan kembali tertawa.

"Hyunseong hyung tak habis habis nya menggoda Jo Twins". Ucap Minwoo. Kembali tertawa.

Kini Hyunseong,Minwoo,Jeongmin, dan Donghyun sedang menikmati makanan, Jo Twins baru datang lalu duduk. Mereka masih terlihat mengantuk. Sehingga mereka berkali kali menguap, dan lucu nya mereka melakukan nya secara bersamaan..tingkah laku Jo Twins membuat member boyfriend tertawa.

"YoungMin, KwangMin cepatlah makan, sebentar lagi kita latihan koreografi untuk single baru kita". Ucap Donghyun.

YoungMin dan KwangMin mengangguk, lalu hendak mengambil mangkuk yang berisi nasi. Namun YoungMin dan KwangMin mengambil mangkuk yang sama sehingga KwangMin memegang tangan YoungMin, karena tangan YoungMin mendarat pertama di mangkuk itu.

"Aiigo So sweat sekali kalian berdua". Ucap Jeongmin dan membuat yang lain nya kembali tertawa.

Jo Twins langsung menarik tangan mereka masing masing.. kali ini mereka di buat salah tingkah..dan face mereka sudah seperti kepiting rebus karena menahan malu. *hahaha.

***

Kini Boyfriend sedang berlatih untuk single lagu baru mereka yang berjudul Obsession

"Sekarang kita lakukan pemanasan terlebih dahulu". Ucap Donghyun.

"Ne!!". Jawab member boyfriend yang lain dengan serempak.

Setelah 10 menit melakukan pemanasan, mereka pun mulai melakukan latihan koreografi.

Geuneuri jyeoga neoui eolgure
Sumgyeodo tiga na tumyeonghan ni pyojeongen
Anirago haji ma uneun geo da boyeo
Ppaeji malgo eoseo naege teoreo
Jakku yeppeun sone muri mutjanha
Beonjin ni hwajange hwaga najanha
Geu jasik iriji matji naege malhae uh!
Niga malman hamyeon naega mwodeun hal teni
Yuri gateun niga kkaejilkka yeah
Chojohae nuneul ttel su eobseo nan.

Latihan koreografi sudah setengah jalan, dan masih baik baik saja. Member boyfriend tidak ada yang melakukan.kesalahan sampai tiba tiba YoungMin dan KwangMin bertabrakan saat melakukan tukar posisi dance.

Brukk

Jo Twins terjatuh dan menyenggol Member lain nya, dan akhir nya semuanya kacau.

"Aduh kaki kuuu". Ringis Minwoo yang merasa kaki nya tertindih KwangMin.

"Aiigo...". Ringis Jeongmin karena tubuh nya tertindih YoungMin.

"Ah gwaenchana?". Ucap Donghyun sambil membantu berdiri mereka yang jatuh.

"Ne!!".Ucap mereka bersamaan.

"YoungMin, KwangMin kenapa kalian tidak konsentrasi?".

"Maafkan kami Hyung". Ucap jo Twins bersamaan.

"Tidak usah kau pikirkan, lebih hati hati lain kali. Kita Istirahat dulu 10 menit oke". Perintah Donghyun.

Jo Twins keluar dari ruang latihan, mencari minum.

Mereka masuk ke sebuah supermarket

"Kau tadi kenapa tidak konsen?". Tanya YoungMin.
"Kau yang menabrak ku hyung". Sangkal KwangMin.
"Ah sudah lah, lupakan. Akhir akhir ini aku merasa kita, selalu melakukan hal yang sama". Ucap YoungMin sambil mengambil minuman di sebuah supermarket, di ikuti oleh KwangMin.
"Aku juga merasa seperti itu". Ucap KwangMin sambil berjalan menuju kasir.

***

10 menit kemudian...!!

"Ya! Kajja Kajja kumpul!!". Ucap Donghyun.

Semua sudah kumpul kecuali jo Twins.

"Eh? Dimana YoungMin dan KwangMin?". Tanya Donghyun.

"Entah? Tadi mereka sudah kembali setelah membeli minum di luar". Jelas Minwoo.

"Aisshh kemana mereka?". Ucap Donghyun bingung.

"Cari mereka, kita harus segera menyelesaikan latihan ini. Sebentar lagi kita akan membuat klip Video nya". Perintah Donghyun.

"Ne!!". Ucap mereka serempak.

"Aishh mereka ini merepotkan". Celoteh Jeongmin.

"Hyungggggg". Teriak Minwoo, membuat semua nya berlari ke arah nya.

"Ada apa Minwoo?". Donghyun segera menghampiri Minwoo.

"Aiigo...!!!". Ucap Hyunseong setelah sampai di tempat Minwoo berteriak.

"Omooo...". Ucap Donghyun terkejut.

"Aisshh...Mereka ini malah tidur". Ucap Jeongmin lelah dengan sikap Jo Twins yang akhir akhir ini selalu merepotkan.

(LOOK PITC 1)*

Ternyata YoungMin dan KwangMin tertidur pulas permirsah #-,-

"Mereka kecapean mungkin". Ucap Donghyun.

"Lalu bagaimana dengan latihan nya?".

"Kita lanjutkan nanti setelah jo Twins terbangun. Kita latihan bagian sendiri sendiri saja". Ucap Donghyun bijak.

"Oke".Ucap mereka serempak.

Semua kembali berlatih kecuali Hyunseong yang masih di tempat.

"Ahaaa". Hyunseong mengangkat jari telunjuk lagi.

Ia mengambil sebuah spidol di ransel nya. Lalu mencoret coret wajah Jo Twins.

(LOOK PICT 2)* :v
Setelah 20 menit mereka tertidur, mereka terbangun karena suara musik. Donghyun sedang memutar lagu Obssession sambil melatih dance nya.

"Emmhh". Lirih KwangMin dan YoungMin. Mereka bangun, lalu saling memandang, dan tiba tiba.

"HUAAAAAAAAAA". Teriak mereka bersamaan. Teriakan mereka mengalahkan suara musik itu.

Donghyun langsung mematikan musik nya, lalu bergegas menuju Jo Twins.

"Huaa WAEYO? kau berkumis". Ucap YoungMin sambil menunjuk ke hidung KwangMin.

"MWO? Kau juga Huaaa". Teriak mereka.
"Kita sudah Tua". Ucap Jo Twins seperti anak kecil yang tidak.di belikan permen -,-.

"Ada apa ini? Mwo? Ada apa dengan wajah kalian?".

"Hyung...!! Aku juga tidak tahuu". Ucap Jo Twins.

Tiba tiba

"HUAAHAUAHAHAHAH". Semua mata tertuju pada Hyunseong.

Hyunseong menunjukan spidol nya, lalu sedikt mencoret coret wajah nya...dan itu membuat mereka mengerti bahwa ini ulah Hyunseong.

"HYUNSEONG HYUUUUNGGG". Teriak Jo Twins, dan membuat semua nya tertawa...

"Kau selalu punya akal untuk menjahili si kembar Hyunseong". Ucap Donghyun, dengan nada geli.

"Hahaha dasar otak mafia". Ucap Jeongmin tertawa..

Suasana hari itu pun di selimuti tawaan, itu semua berkat Jo Twins dan Hyunseong wkkwk

TAMAT..
Mereka melakukan hal yang sama... :D