Minggu, 15 November 2015

Function Boyfriend My Lady Chapter 7

Annyeong Chingu^^ terimakasih sebelumnya yang berminat membaca Funfiction punya ku. Silahkan lanjutkan membaca nya ^_^ selamat membaca...

"My Lady"

Chapter 7

*Cast 

-Jo KwangMin

-Jo HyunMin

-No Minwoo

-Kim Donghyun

-Lee Jeongmin

-Shin Hyunseong

-You as Jung Hyo Bin

-Park Ah Byul

-Kim Jungkook

Rating = 13 th

Genre = Comedy,Romance,           Konflik.

My Lady
-Biarkan aku melindungi Mu-

Minwoo dan Donghyun pergi ke kafe Hyunseong. Di temani secangkir teh hangat Minwoo dan Donghyun menceritakan apa yang mereka lihat dan mereka dengar tadi siang kepada Hyunseong.

"Apa?". Pekik Hyunseong, tak percaya dengan apa yang Minwoo ucapkan.

"Kami juga sangat terkejut saat mendengar nya, kami tidak menyangka ternyata Hyo Bin yang kita lihat bukan Hyo Bin yang sebenarnya". Ucap Donghyun, sambil mengaduk-aduk teh nya dengan sendok sehingga menghasilkan bunyi dari sendok dan gelas yang bersentuhan.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Kalian akan marah pada KwangMin dan HyunMin? Karena mereka telah menyembunyikan hal ini dari kita?". Hyunseong menatap Minwoo dan Donghyun  bergantian.

"Hmm aku rasa tidak!". Ujar Minwoo, kemudian menyeruput teh hangat nya, sehingga menghasilkan suara `Ah setelah meminum nya.

"Benar, sebaiknya kita pura-pura tidak tahu. Yang KwangMin dan HyunMin lakukan sudah benar. Aku pun jika berada di posisi nya akan melakukan hal yang sama"  Ucap Donghyun, dan mendapat angguk kan dari Minwoo dan Hyunseong. "Sebentar lagi Hyo Bin akan mengikuti tes beasiswa. Yang harus kita lakukan adalah, membantu Hyo Bin untuk lulus tes itu". Usul Donghyun, dan di setujui oleh mereka.

"Jeongmin, kita beri tahu Jeongmin besok saja". Ucap Minwoo.

"Nde". Jawab Donghyun dan Hyunseong.

"Aku mengenal Hyo Bin baru saja dua minggu, tapi entah kenapa rasanya aku ingin sekali melindungi nya". Batin Minwoo.

"Jung Hyo Bin, aku akan membantu mu". Batin Hyunseong tersenyum.

***

Donghyun,Minwoo, dan Hyunseong. Sudah memberitahu tentang Hyo Bin yang sebenarnya pada Jeongmin. Jeongmin pun tidak kalah terkejut nya dengan Hyunseong. Mereka pun mengajak Jeongmin untuk membantu Hyo Bin Lulus beasiswa.

Hyo Bin sedang membaca buku di perpustakaan. Sesekali ia memejamkan matanya dan mengkerut kan alis nya. Serta bibir yang seperti berkomat-kanit. Ya Hyo Bin sedang menghafalkan apa yang ia baca tadi.

Minwoo berjalan melewati perpustakaan, dan melihat Hyo Bin yang sibuk menghafalkan materi. Minwoo tersenyum tipis, lalu berjalan menghampiri Hyo Bin.

"Kau sedang belajar apa?". Tanya Minwoo yang duduk di samping nya. Hyo Bin mengalihkan perhatian pada Minwoo.

"Eh, Minwoo-ssi. Aku sedang menghafalkan rumus-rumus fisika ini". Jawab Hyo Bin sambil menunjuk materi yang ia hafalkan.

"Ohh.. Begini aku mempunyai cara mudah untuk menghafalkan rumus nya..__". Minwoo mengajari Hyo Bin, sesekali Hyo Bin terlihat putus asa saat ia lupa dengan rumus yang ia hafalkan.

"Hyo Bin bagaimana kita pindah tempat saja". Usul Minwoo, yang merasa belajar di perpustakaan tidak efektif. Tidak leluasa untuk berbicara.

"Mwo? Kemana?".

"Atap gedung sekolah, angin yang sepoi-sepoi pasti membuat otak mu rileks dan mudah menghafal".

Mereka pun pergi ke atap gedung sekolah. Hyunseong yang sedang berjalan sambil membawa tas kecil di tangan nya, melihat Minwoo dan Hyo Bin berjalan menaiki tangga yang mengarah ke atap gedung sekolah. Hyunseong tersenyum lebar, ia pun berjalan mengikuti mereka.

Hyo Bin menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkan nya secara perlahan. "Hmmm... udara nya segar, kebetulan cuaca nya sedikit mendung dan memberikan kesejukan".

"Ayo kita lanjut menghafal lagi". Ajak Minwoo, kemudian duduk di sebuah bangku panjang yang ada di situ.

Hyo Bin mengangguk, lalu duduk di samping Minwoo. Hyo Bin mulai membuka bukunya.

"Gimana kalau makan dulu saja".
Ucap Hyunseong yang sedang berdiri di ambang pintu.

Minwoo tersenyum, Hyunseong berjalan gontai mendekati mereka, lalu duduk di samping Hyo Bin. Jadi Hyo Bin berada di tengah-tengah antara Minwoo dan Hyunseong.

"Ini...". Hyunseong memberikan kotak yang berisi kimbab lezat buat nya sendiri.

"Wahh.. kebetulan aku juga sedang lapar". Ucap Hyo Bin, menerima senang makanan yang di berikan Hyunseong.

"Kau tidak membawakan makanan untuk ku?". Ucap Minwoo.

"Ayo Minwoo-Ahh kita makan bersama". Ajak Hyo Bin, sambil menyodorkan kotak nya.

"Hem, kedua tangan ku memegang buku. Bisakah kau menyuapi ku?". Ucap Minwoo dengan face polos nya. Dan Hyunseong seketika langsung melebarkan matanya.

"Ah? N,ne..". Hyo Bin sedikit gugup, ia hendak mengambilkan satu untuk Minwoo, tapi Hyunseong segera menahan tangan Hyo Bin.

"Minwoo biar aku saja yang menyuapi mu". Ucap Hyunseong tertawa jahil pada Minwoo.

"Hah... tidak usah Hyung, kau makan saja. Aku tidak mau merepotkan mu".

"Tidak, ayo buka mulut mu.. aaaa". Hyunseong berusaha memasukkan kimbap pada mulut Minwoo, dan tangan Minwoo menahan tangan Hyunseong.

Melihat kekonyolan mereka, Hyo Bin tertawa. Membuat mereka berhenti, dan kini menatap Hyo Bin yang tengah tertawa. Hyunseong dan Minwoo pun ikut tertawa.

***

Malam hari Donghyun mengajak Minwoo,Hyunseong,KwangMin,HyunMin,Park Ah Byul, dan Hyo Bin untuk belajar bersama.

Pelajaran yang mereka pelajari adalah Matematika. Mereka semua terfokus pada Hyo Bin. Sampai-sampai Ah Byul tidak di perduli kan.

"Arghhh.. menyebalkan. Kenapa mereka semua malah mengajari Hyo Bin? Aku seperti tidak ada di sini". Ah Byul sangat kesal. Apalagi sekarang mereka sedang berdebat dengan satu soal. Mereka berdebat tentang cara menyelesaikan yang lebih mudah untuk di hafal.

"Tidak kau tidak boleh menggunakan cara itu, itu belum tentu hasilnya benar. Pakai cara ku saja, ini sudah pasti benar". Ucap HyunMin.

"Hei Hyumin-Ahh, kau tidak usah mengejek ku. Aku tau kau itu genius. Jadi cara ini kau bilang mudah". Ucap KwangMin.

"Sebaiknya pakai cara ini saja". Hyunseong menunjukkan caranya.

"Cara itu bisa memakan waktu banyak". Bantah Donghyun.

"Aku pikir cara ku lebih mudah. Yak Hyo Bin-ssi kau pakai cara ku saja". Ucap KwangMin, Hyo Bin mengangguk dan hendak mencoba cara KwangMin. Tapi HyunMin bersikeras untuk memakai cara nya.

"Yakk.. Kenapa kalian ini? Sudah aku pilih cara KwangMin saja". Hyo Bin segera menyelesaikan soal itu dengan cara KwangMin.

***

Hyo Bin menghempaskan tubuh nya di kasur. Hari ini sangat melelahkan, belajar seharian? Ini baru pertama kali nya ia belajar dengan waktu lama. Hyo Bin merubah posisi nya menjadi duduk. Ia mengambil tas nya, dan mengeluarkan beberapa buku yang ia peroleh dari Minwoo, dan Donghyun. Ia teringat pada mereka yang tiba-tiba perduli dengan nya. "Ini sangat aneh". Gumam Hyo Bin sambil menatap buku pemberian Minwoo dan Donghyun.

***

Hari tes beasiswa pun tiba. Hyo Bin sangat deg-deg an ia takut tidak lolos dari tes ini. Beberapa jam kemudian, Hyo Bin telah menyelesaikan tes nya.

Hyo Bin menunggu hasil tes nya keluar dengan duduk di taman bersama dengan beberapa siswa di sana. Mereka sedang sibuk dengan handphone mereka yang mahal-malah itu.

"Astaga benarkah ini?". Pekik seorang siswi yang duduk di Samping Hyo Bin, Siswi itu melirik sinis pada Hyo Bin saat Hyo Bin tersenyum padanya. Siswi itu sedang menonton sebuah video yang berada di situs youtube Milik Park Ah Byul.

"Bisakah kau tidak bertele-tele!".

"Baik, aku ingin memberi tau kan kepada kalian, kalau kehidupan Hyo Bin yang kalian lihat itu bukan kehidupan yang sebenarnya. Ia seorang anak yatim piatu, dan juga miskin...-".

Mendengar suara Jungkook yang terdengar dari handphone Siswi itu, Hyo Bin segera mendekat ke siswi itu untuk melihat apa yang ada di handphone nya.

Dan saat melihat ke layar handphone, Hyo Bin terkejut! Sangat terkejut.

"Hah astaga, ternyata dia itu orang miskin yang tidak tahu diri. Dia sok sok an menjadi seseorang layak nya putri dari keluarga kaya raya. Padahal dia itu seorang pencopet. Astaga aku benar-benar tidak menyangka". Ucap siswi itu menatap sinis Hyo Bin, begitu pula dengan teman nya yang duduk di samping nya.

Hyo Bin segera pergi, pergi ke kelas nya, dan sepanjang jalan menuju kelas nya. Hyo Bin mendapatkan cacian dari mereka. Hyo Bin mengambil tas nya kemudian pulang.

KwangMin berjalan cepat mencari Park Ah Byul. Dan menemukan Ah Byul sedang tertawa bersama teman-teman nya. KwangMin segera menarik tangan Ah Byul dan menarik nya ke tempat sepi.

Setelah sampai di tempat sepi, KwangMin melepaskan cengkeraman tangan nya dengan kasar.

"Aw~~ kau kenapa sih sakit tau".
Ucap Ah Byul memegangi tangan yang tadi KwangMin cengkeraman dengan erat.

"Kau..!". KwangMin menunjuk Ah Byul dengan tatapan yang memincing, terlihat kalau KwangMin benar-benar marah. Ah Byul sedikit ketakutan.

"Kenapa kau menyebarkan identitas Hyo Bin yang sebenarnya. WAEYO?!!". Sentak KwangMin, membuat Ah Byul terperanjat. Dan mata Ah Byul terlihat berlinang, orang yang sangat ia cintai kini menyentak nya, sentakan itu bagaikan ribuan jarum beracun yang menusuk hatinya nya. Sangat sakit!! Kini bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata Ah Byul.

KwangMin sedikit merendam emosi nya saat melihat air mata Ah Byul mengalir. KwangMin memejam kan matanya, tidak seharusnya ia menyentak Ah Byul tanpa mendengarkan penjelasan nya. KwangMin memegang kedua pundak Ah Byul.

"Kenapa kau menyebarkan identitas Hyo Bin? bagaimana kau tau tentang dia?". Ucap KwangMin sedikit pelan.

Air mata Ah Byul mengalir deras.
"Aku kesal padanya, bertahun-tahun aku menyukai mu dan dekat dengan mu. Tapi aku tidak sedekat itu dengan mu. Aku kesal ketika semua memperhatikan Hyo Bin. Selama ini aku pendam perasaan ku, dan aku berusaha dekat dengan mu. Tapi apa? Kau hanya menganggap ku sebagai teman!..". Ah Byul sudah tidak mampu berbicara, air matanya semakin deras membasahi pipi nya. KwangMin terkejut dengan apa yang Ah Byul katakan. Orang yang selama ini ia anggap sebagai sahabat nya, dan ia pun sudah menganggap Ah Byul adik nya sendiri, ternyata menyukai nya.

"Ah Byul, Maaf kan aku. Aku tidak bisa membalas cinta mu. Kau mencintai orang yang salah Ah Byul-ssi. Yang seharusnya kau cintai adalah orang yang selalu ada untuk mu, bukan orang seperti ku yang sudah menyakiti perasaan mu. Aku sangat menyayangi mu, tapi tidak lebih dari sahabat, dan aku juga sudah menganggap mu sebagai adik ku sendiri. Maaf aku tidak bisa membalas cinta mu". Setelah kalimat itu, KwangMin pun pergi ke rumah nya untuk menemui Hyo Bin.

Ah Byul menatap Punggung KwangMin yang perlahan menghilang dari pandangan nya. Ia mengepalkan tangan nya, tubuh nya terasa lemas sehingga ia menyandarkan tubuh nya pada tembok, dan perlahan duduk.

***

"Hyo Bin-ssi...".KwangMin menemukan Hyo Bin yang sedang duduk melamun di taman rumah nya. Hyo Bin melirik KwangMin yang berjalan mendekati nya. Hyo Bin hendak pergi, namun KwangMin segera memegang erat pergelangan tangan Hyo Bin.

"Lepaskan!". Ucap Hyo Bin dingin. "Aku ingin sendiri".

"Hyo Bin, Gwaencana?".

"Cacian itu masih terngiang di telinga ku. Dan Kau tau, semua ini gara-gara kau!". Ucap Hyo Bin menekan-nekan di setiap kata nya.

"Aku?".

"Nde. Jika saja kau jujur kalau aku ini hanya pelayan mu, semua ini tidak akan terjadi".

"Yak! Kau tau murid di jeguk high school? Mereka semua kaya, dan mereka semua akan mengejek mu, mereka semua akan mengerjai mu habis-habisan. Dan aku tidak mau itu terjadi".

"Aku tau mereka semua kaya raya, dan aku sudah terbiasa di ejek seperti itu. Bisa kau berikan alasan yang lebih tepat?!".

"Karena aku tidak mau... Orang yang aku cintai di perlakukan seperti itu. Kau tau Hyo Bin saat kau mengambil Handphone ku saat itu? Aku sudah penasaran dengan mu, dan berharap kita bisa bertemu lagi. Dan saat kau berada di rumah sakit, sebenarnya aku tau siapa kau. Pertemuan yang kedua kali nya itu membuat ku senang dan aku semakin penasaran dengan mu, mungkin saat itu aku sudah mulai tertarik padamu".

Hyo Bin diam terpaku karena ucapan KwangMin.

"Tetaplah di belakang ku, kau akan aman! Aku mohon kali ini kau jangan menolak. Tetaplah bersama ku, biarkan kan aku melindungi mu, Jung Hyo Bin". KwangMin menarik tangan Hyo Bin agar Hyo Bin mendekat ke pelukan nya.

"Lepaskan!". Ucap Hyo Bin, tapi tubuh nya tidak memberontak. Rasanya tubuh nya nyaman berada di pelukan KwangMin. Air mata Hyo Bin menetes, entah lah apakah itu air mata kesedihan atau kebahagiaan karena seseorang ingin melindungi nya.

Tanpa mereka sadari Kim Joyoung sekretaris Tuan Jo memvidiokan mereka, untuk di berikan pada Tuan Jo.

Seberat apapun masalah nya, sesakit dan sesulit apapun rintangan yang harus kita jalani. Akan terasa lebih nyaman dan ringan ketika seseorang melindungi Mu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar